Ketiga kegemaran ini mungkin terasa klise, karena hampir semua orang melakukannya, namun secara pribadi, penulis menganggap ketiga kegemaran ini akan menjadi istimewa ketika dilakukan di momen yang istimewa. Yaitu di kala Ramadan. Karena, kegiatan menonton film akan terasa biasa saja ketika berada di waktu yang biasa saja dan biasanya kegiatan itu dilakukan bukan sebagai kegemaran yang menyenangkan. Karena, ada beberapa orang yang melakukan kegiatan menonton film/tv serial adalah untuk mengusir kejenuhan ataupun stress.
Namun, ketika di momen Ramadan, kita dapat melakukan kegiatan menonton dengan pikiran yang lebih tenang, walau perut 'bergoyang'. Hal ini tentu menjadi situasi yang dibutuhkan ketika kita berada di momen yang penuh keberkahan. Memang, akan lebih baik jika melakukan ibadah seperti membaca Al Qur'an (khataman), ataupun bersholawat. Namun, bagi anak-anak muda, menonton film adalah kegiatan non-ibadah yang tetap baik ketika hal itu dilakukan dengan baik dan tidak merugikan orang lain.
Begitu pula ketika berkegiatan menulis seperti menulis untuk event samber THR yang diadakan Kompasiana. Secara pribadi, menilai ini adalah wadah yang positif bagi orang-orang yang ingin tetap menulis di kala Ramadan dan diberikan tantangan-tantangan yang menarik dan tentunya akan memberikan manfaat. Baik bagi sang penulis maupun kepada para pembacanya.
Sedangkan untuk kegemaran ketiga, yaitu ngabuburit di masjid, tentunya hal ini akan terasa lumrah dan penuh berkah bagi pemuda-pemuda yang ingin mencari manfaat yang ganda---untuk jasmani dan rohani. Kesempatan melakukan ngabuburit setahun sekali tentu tidak boleh dilewatkan apalagi jika dapat membuka kemungkinan untuk mencari teman baru yang artinya akan menambah tali silaturahmi yang baik.
Situasi ini jelas dimiliki oleh penulis sewaktu masih kecil sampai tahun lalu, dan bagi penulis kegiatan ini sangat direkomendasikan kepada pembaca maupun sesama penulis di Kompasiana yang masih berusia 20-an tahun untuk dapat merasakan ngabuburit di masjid.
Satu hal lagi yang menarik dari ketiga hobi ini adalah tidak terlalu membutuhkan banyak uang untuk melakukannya. Menonton film/tv serial bisa dilakukan dengan modal mencari wifi (kampus/kafe) ataupun ke warnet ketika malam hari dan mencari paket murah dan bisa digunakan untuk mengunduh film-film/tv serial yang menarik.
Begitu pula dengan menulis. Anda tidak diharuskan untuk menulis seperti penulis yang sedang mengikuti event menulis di bulan Ramadan bersama Kompasiana. Anda bisa menulis di buku tulis, menulis karya fiksiana tanpa harus mengunggahnya langsung (tidak membutuhkan jaringan internet), ataupun bisa menggantinya dengan membaca buku yang sedang dikoleksi (tak harus beli baru). Mudah bukan?
Sama halnya dengan ngabuburit di masjid. Anda tidak harus menuju masjid yang jauh dan membutuhkan media transportasi. Cukup ngabuburit di masjid atau musholla terdekat, maka, Anda bisa merasakan ngabuburit di tempat ibadah. Jikalau ingin sesekali ke tempat yang lebih jauh, tak masalah, asal bisa bersama teman agar tidak terkesan sendirian dan menanggung beban ongkos yang banyak.
Bagaimana? Masihkah ragu untuk beraktivitas (yang digemari) seraya menunggu berbuka?
Malang, 20 Mei 2019
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H