Skor 6-0 sudah dapat memperlihatkan bagaimana Manchester City sangat serius untuk melakoni partai final Piala FA (FA Cup) musim 2018/19 ini. Bertanding di Wembley Stadium (18/5), Manchester City mampu unggul sejak menit 26 melalui David Silva. Sejak keunggulan itulah, Manchester City semakin memiliki ruang bebas untuk berkreasi, khususnya di babak kedua.
Memulai babak kedua dengan keunggulan 2-0, ternyata tak membuat Manchester City menurunkan standar permainan mereka dan akhirnya gelontoran 4 gol tambahan pun tak terelakkan. Manchester City pun keluar sebagai pemenang dan mengangkat trofi ketiganya di musim 2018/19 ini. Luar biasa!
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab Manchester City unggul atas Watford di partai puncak kompetisi tertua di dunia ini.
Bukan berarti, ini mendiskreditkan Gomes. Namun, dengan usia yang tak lagi muda dan agresivitas yang menurun, tentunya akan bermasalah ketika menghadapi tim yang super ofensif seperti Man. City.
Sedangkan bagi Man. City, ini sudah menjadi kebiasaan mereka untuk menghadapi tim defensif di Premier League. Sehingga, bukanlah hal sulit bagi Raheem Sterling untuk meruntuhkan pertahanan lawan.
Namun karena lawannya ini adalah tim yang mampu bertarung segalanya, tak hanya teknik namun juga mentalitas---untuk menjadi juara di Premier League, maka, cukup mustahil bagi Troy Deeney untuk membuat keajaiban dalam 45 menit ataupun 90 menit saja.
Melihat tiga catatan ini, kita sudah dapat melihat bahwa Manchester City sudah terbebas dari hambatan. Karena, pendekatan mereka sudah jelas, yaitu mendominasi dan terus menyerang sampai akhir pertandingan. Tradisi ini sudah terjadi di setiap pertandingan---khususnya menjelang akhir musim, dan di laga ini juga kembali terjadi.
Dari sini, kita dapat mengakui bahwa Manchester City sukses mengukuhkan diri sebagai tim terbaik Inggris untuk musim 2018/19. Hal ini dikarenakan keberhasilan mereka menyapu bersih seluruh kompetisi tertinggi dengan menjadi juara. Dimulai dari Community Shield, Carabao Cup, Premier League, dan terakhir FA Cup.
Sebuah catatan luar biasa bagi Manchester City, meski kisah pahit di musim ini juga dialami oleh David Silva dkk. Yaitu, gagal melaju ke semifinal Liga Champions pasca disingkirkan Tottenham Hotspur secara dramatis melalui hitung-hitungan agregat gol. hal ini membuat Manchester City menunda kesempatan mereka untuk dapat meraih quadruple (4 gelar dalam semusim).
Sebenarnya jika Community Shield dihitung sebagai trofi musim 2018/19, maka, Manchester City juga telah meraih 4 gelar. Namun, karena Community Shield lebih dikenal sebagai 'gerbang' dimulainya kompetisi Liga Inggris (Premier League), maka, keberadaan pertandingan ini lebih sering disebut sebagai bagian dari laga pramusim.
Yaitu, trofi juara Liga Champions. Bersama skuad seperti saat ini, dan tetap bersama Josep 'Pep' Guardiola, Manchester City sudah mampu berbicara soal persaingan dengan klub-klub antar liga---dibandingkan Manchester City di beberapa musim sebelumnya.
Inilah yang akan dinantikan publik penikmat sepakbola Inggris; akankah The Citizens kembali berjaya dan semakin berjaya di musim depan?
Malang, 19 Mei 2019
Deddy Husein S.