Melihat tiga catatan ini, kita sudah dapat melihat bahwa Manchester City sudah terbebas dari hambatan. Karena, pendekatan mereka sudah jelas, yaitu mendominasi dan terus menyerang sampai akhir pertandingan. Tradisi ini sudah terjadi di setiap pertandingan---khususnya menjelang akhir musim, dan di laga ini juga kembali terjadi.
Dari sini, kita dapat mengakui bahwa Manchester City sukses mengukuhkan diri sebagai tim terbaik Inggris untuk musim 2018/19. Hal ini dikarenakan keberhasilan mereka menyapu bersih seluruh kompetisi tertinggi dengan menjadi juara. Dimulai dari Community Shield, Carabao Cup, Premier League, dan terakhir FA Cup.
Sebuah catatan luar biasa bagi Manchester City, meski kisah pahit di musim ini juga dialami oleh David Silva dkk. Yaitu, gagal melaju ke semifinal Liga Champions pasca disingkirkan Tottenham Hotspur secara dramatis melalui hitung-hitungan agregat gol. hal ini membuat Manchester City menunda kesempatan mereka untuk dapat meraih quadruple (4 gelar dalam semusim).
Sebenarnya jika Community Shield dihitung sebagai trofi musim 2018/19, maka, Manchester City juga telah meraih 4 gelar. Namun, karena Community Shield lebih dikenal sebagai 'gerbang' dimulainya kompetisi Liga Inggris (Premier League), maka, keberadaan pertandingan ini lebih sering disebut sebagai bagian dari laga pramusim.
Yaitu, trofi juara Liga Champions. Bersama skuad seperti saat ini, dan tetap bersama Josep 'Pep' Guardiola, Manchester City sudah mampu berbicara soal persaingan dengan klub-klub antar liga---dibandingkan Manchester City di beberapa musim sebelumnya.
Inilah yang akan dinantikan publik penikmat sepakbola Inggris; akankah The Citizens kembali berjaya dan semakin berjaya di musim depan?
Malang, 19 Mei 2019
Deddy Husein S.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI