Selepas dari Pendopo, kita menuju ke lokasi ketiga. Di sini, Anda tentunya tak akan melewatkan momen untuk beribadah di Masjid Agung Al-Munawwar. Bahkan, Anda disarankan dapat berbuka puasa di sini. Masjid ini juga masih mempertahankan ciri beduk sebagai awalan sebelum adzan. Sehingga, ada kesan tersendiri yang semakin jarang terdengar ketika kita berada di masjid lainnya yang biasanya sudah menggunakan sirine ataupun langsung mengumandangkan adzan.
Beberapa tahap renovasi juga dialami masjid besar ini yang tentunya semakin membuat masjid ini bisa disebut sebagai tempat ibadah yang instagramable. Selain itu, jika Anda masih ingin sedikit berlama-lama di masjid ini sambil melakukan sesuatu, misalnya ingin membaca buku baru. Anda bisa melakukannya dengan membeli buku yang ada di belakang masjid tersebut. Karena di belakang masjid tersebut ada sebuah toko buku yang tentunya dapat Anda kunjungi sebagai orang yang suka membaca buku.
Lokasi keempat, sepertinya akan melompat cukup jauh dari Taman Aloon-aloon, karena, Anda akan disarankan untuk berada di sebuah tempat yang bernama Waduk Wonorejo. Memang daerah ini berjarak sekitar setengah jam lebih dari tempat pertama tadi. Namun, menikmati senja dan berbuka dengan menu ikan air tawar yang dipancing dari waduk tersebut tentunya sangat menarik.
Tempat ini lebih cocok untuk dihabiskan dengan berbincang-bincang karena tidak akan terlalu disibukkan dengan aksi asyik sendiri dengan ponsel masing-masing. Mengingat ini adalah waduk, maka, selepas senja, disarankan bagi pengunjung untuk segera berpindah ke lokasi lain atau kembali ke kota.
Berhubung ini adalah bulan Ramadan, maka, tidak akan terlalu banyak destinasi wisata yang disarankan untuk dikunjungi. Seperti Ranu Gumbolo yang hanya buka sampai pukul 17.00 WIB, ataupun pantai-pantai yang berjarak 1 km dari tengah kota. Maka dari itu, ada alternatif tempat terakhir yang dapat dikunjungi, namun harus menyesuaikan jadwalnya terlebih dahulu. Yaitu, berbelanja di Pasar Murah.
Pasar Murah menjadi lokasi kelima atau yang terakhir yang sangat wajib dikunjungi bagi pendatang dari kota lain. Karena, di sini, Anda dapat melihat aneka ragam yang dijual dan biasanya dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau---bisa ditawar/dinegosiasikan.
Namun, Pasar Murah ini biasanya baru digelar pada pertengahan bulan Ramadan menjelang Lebaran. Maka dari itu, jika ingin berniat mengunjungi Pasar Murah, diharapkan mempersiapkan jadwal khusus sebelum mudik untuk mampir sejenak di sini. Siapa tahu ada oleh-oleh yang diboyong ke kampung halaman masing-masing.
Lokasi Pasar Murah ini biasanya digelar di jalan kota depan Kantor Bupati Tulungagung, dan Anda bisa mengunjunginya malam hari atau pasca shalat Tarawih di Masjid Agung Al-Munawwar. Karena, lokasinya cukup berdekatan, bahkan dapat diakses dengan berjalan kaki. Artinya, Anda hanya perlu memarkir kendaraan secara strategis. Dapat diparkir di area parkir Taman Aloon-aloon ataupun di area parkir Masjid Agung Al-Munawwar.
Bagaimana?
Tertarik untuk berkunjung ke Tulungagung di kala Ramadan ini?
Malang, 16 Mei 2019
Deddy Husein S.