Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hanya Ada Satu Harapan di Bulan Ramadan Tahun Ini

6 Mei 2019   17:52 Diperbarui: 6 Mei 2019   18:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ramadan. (Teknikhidup.com)


Harapan selalu menghiasi kehidupan setiap individu. Tanpa peduli siapa, di mana, dan kapan. Karena sudah bukan rahasia lagi, jika masing-masing di antara kita semua menginginkan suatu hal yang terbaik ketika berada di momen yang baik. Salah satunya adalah ketika kita kembali menghirup udara keberkahan bersama momen bulan puasa.

Memang, ini adalah bulan puasa yang akan dijalani oleh umat muslim. Namun, setiap individunya (tanpa pandang agama) dapat mengharapkan keberkahan di bulan ini. Karena dengan situasi yang kembali tentram seperti ini, maka, kehidupan yang ideal akan menjadi pengharapan yang terbaik dan berlaku untuk semua orang---termasuk penulis.

Lalu, apa yang diharapkan oleh penulis ketika di bulan Ramadan ini?

Harapan penulis hanya satu. Yaitu, mengharapkan dapat mewujudkan apa yang sudah diharapkan sejak jauh-jauh hari bahkan mungkin sudah setahun atau dua tahun lalu. Artinya, penulis sudah tidak lagi menerbangkan harapan. Melainkan berupaya untuk menurunkan harapan itu menjadi kenyataan yang ada di genggaman.

Di usia yang nyaris seperempat abad, penulis merasa sudah bukan lagi individu yang tepat untuk berbicara tentang harapan. Melainkan usaha nyata. Tanpa usaha nyata, harapan hanya akan menjadi harapan sampai kapanpun.

Secara sadar, penulis mengakui bahwa harapan itu sudah muncul sejak lahir. Selalu menginginkan kehidupan yang ideal. Namun, secara bertahap, penulis pada akhirnya mengakui bahwa kehidupan tidak pernah seideal yang ada di dalam mimpi. Kehidupan selalu membutuhkan proses dan kompromi. Tanpa itu, kehidupan akan lebih kalut daripada yang ada saat ini.
Mengapa?

Karena, jika kehidupan itu selalu ideal bagi per-individu, maka setiap individu tidak akan pernah menghadapi masalah. Lalu, bagaimana jika individu-individu itu tidak memiliki masalah?

Kita akan semakin lemah. Karena, kita sama sekali tidak pernah menghadapi setiap permasalahan dari yang paling sepele hingga yang paling berat. Kita tidak akan pernah tahu rasanya menangis sehari-semalam tanpa henti, hingga air mata sudah tidak lagi bisa keluar dari kelopaknya. Kita tidak akan pernah tahu pula caranya untuk mencari solusi. Karena, kehidupan yang indah tidak memerlukan solusi. Kita hanya perlu rel dan kita terus berjalan diatasnya (dengan kereta) tanpa pernah takut untuk ditabrak oleh kendaraan lain. Kitalah yang justru akan menabrak kendaraan lain, jika kendaraan itu memaksa melintas ketika kita sedang melaju kencang.

Seperti itulah sekiranya jika kita hidup tanpa ada halangan. Kita hanya akan tahu kapan saat berhenti dan berangkat kembali untuk mengejar kembali kebahagiaan yang kita idamkan. Sedangkan kebahagiaan tidak akan pernah ada ujungnya. Sama seperti kesedihan yang tidak akan ada habisnya jika kita tidak pernah mencari solusinya.

Solusi itulah yang kemudian berlaku dalam upaya mencapai harapan. Karena harapan itu muncul pertanda bahwa kehidupan kita sedang ada masalah, hidup kita sedang tidak ideal. Itu pula yang berlaku di dalam kehidupan penulis. Keidealan tak kunjung hadir karena ada satu hal yang tak kunjung berwujud. Yaitu, bertindak. Menindak segala harapan yang sudah tersusun rapi hingga kemudian berserakan di mana-mana.

Kini, bersama dengan bulan Ramadan dan juga bulan kelahiran penulis, penulis berharap bahwa di bulan ini adalah bulan yang tepat untuk bertindak, bukan lagi sekadar berharap.

Jadi, inilah yang menjadi pengharapan penulis ketika dipercaya kembali hadir di rumah Ramadan. Semoga, Ramadan hadir untuk memberkahi kita semua. Tanpa pandang siapa saya, siapa kamu, siapa dia, dan di mana kita ini berpijak. Mari kita sambut dan jalani bersama Ramadan tahun ini dengan senyum yang terus mengembang.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya! Semoga berkah kepada kita semua!

Malang, 6 Mei 2019
Deddy Husein S.

Tambahan:
Selamat ulang tahun kepada orang-orang yang merayakan ulang tahun di hari ini. Semoga ulang tahun kalian menjadi titik balik keberkahan, bersama dengan momen terbukanya gerbang kebaikan berupa Ramadan. Salam hangat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun