Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Sarri-ball" Apakah akan Bertahan atau Terdepak?

3 Mei 2019   10:51 Diperbarui: 3 Mei 2019   11:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maurizio Sarri melatih Chelsea di musim 2018/19. (Timesandstar.co.uk)

Beruntungnya, Dortmund memiliki Robert Lewandowski kala itu, sedangkan Atletico Madrid memiliki Radamel Falcao dan Diego Costa. Tiga penyerang yang tidak perlu diragukan lagi ketajamannya ketika ada supporting yang baik dari lini kedua, maupun ketika permainan tim telah mendapatkan momentum untuk melalukan serangan balik. Jika sudah ditemukan momen tepat untuk mengarahkan bola ke tiga penyerang  itu, maka, gol bisa tercipta.

Dari sini, kita bisa mengetahui bahwa taktik bermain pragmatis seperti itu adalah cara untuk menghadapi tim yang diunggulkan. Seperti Barcelona, Real Madrid, ataupun Bayern Munchen. Namun, ibaratnya teori, maka pasti akan ada antitesisnya. 

Begitu pula pada taktik pragmatis yang awalnya menjadi antitesis bagi permainan kolektif atau 'tiki-taka ala Barcelona'. Maka, taktik pragmatis juga bisa dihentikan dengan dominasi secara total sejak menit pertama hingga akhir.

Hal ini bisa terlihat muncul pada taktik yang bisa disebut baru. Yaitu, Sarri-ball. Taktik ball possession yang diusung oleh manajer baru Chelsea, Maurizio Sarri.
Sebenarnya jika melihat pada taktik Sarri saat masih bersama Napoli, hal ini kurang terlihat. Karena, cara main di Serie A berbeda dengan Premier League. Hal ini bisa dinilai demikian, karena rata-rata pelatih di Serie A adalah pelatih asal Italia ataupun asal benua Amerika Latin. Maka, taktiknya lebih ke permainan atraktif dan sporadis saja dibandingkan Premier League yang jauh lebih variatif.

Maka, cara tepat bagi Sarri untuk dapat 'bertahan' di Premier League adalah membuat taktik 'baru'. Taktik ini bukan untuk mengenalkan filosofi bermain dari Italia seperti yang dilakukan oleh Antonio Conte saat menjadi manajer Chelsea---yang digantikan oleh Sarri. 

Melainkan untuk membuka kemungkinan bahwa Sarri punya pakem tersendiri. Sehingga, ini dapat menjadi daya tawar bagi Sarri untuk dapat tetap berada di Premier League dan (mungkin) dapat mengantarkan Chelsea berprestasi---jika durasi kerjanya cukup panjang.

Namun, yang menjadi persoalan adalah mampukah Sarri bertahan di Premier League?

Jika melihat permainan Chelsea di musim ini, kita bisa melihat permainan Hazard dkk lebih ke posession football dibandingkan permainan atraktif, sporadis, dan terus menyerang seperti yang diperagakan oleh Conte di musim pertamanya kala itu---dua musim lalu. Hasilnya kala itu juga positif bagi Chelsea, karena mereka berhasil juara di Premier League.

Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika perekrutan Chelsea kembali mengarah ke pelatih Italia. Perlu diketahui bahwa Chelsea sangat akrab dengan allenatore (pelatih) Italia. Sebut saja Claudio Ranieri, Carlo Ancelotti, Roberto Di Mateo, hingga Antonio Conte, dan kini Maurizio Sarri. Artinya, Chelsea lebih akrab dengan permainan yang atraktif dibandingkan permainan possesion football seperti yang diperagakan Arsenal.

Namun, Sarri seperti melihat peluang lain untuk dapat tetap berada di Chelsea. Yaitu bertarung dengan gaya yang menyerupai permainan pelatih-pelatih asing di Inggris, possesion football. Hal ini bisa dibilang menarik dan juga dapat disebut berjudi, karena tidak banyak pelatih yang dapat bertahan di Premier League dengan gaya seperti itu. Namun di sisi lain, tim yang sukses di Premier League pada tiga-lima musim terakhir adalah tim-tim yang mampu mendominasi lawan.

Kecuali Leicester City, maka, kita bisa melihat bahwa Conte mampu mendominasi lawan dengan pendekatan yang mirip ketika membawa Juventus merajai Italia. Begitu pula dengan Manuel Pellegrini yang percaya diri dengan kapasitas Manchester City---untuk mendominasi permainan lawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun