Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Nama Ajax di Eropa Lebih Besar daripada Tottenham Hotspur

1 Mei 2019   00:38 Diperbarui: 1 Mei 2019   01:16 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan suatu dosa bagi penikmat sepakbola masa kini untuk lebih menjagokan Tottenham Hotspur daripada Ajax Amsterdam. Karena, masyarakat cenderung lebih mengenal permainan klub-klub di Inggris. Ditambah pula dengan ketahuan masyarakat terhadap kualitas para pemain di klub-klub Premier League tersebut yang rata-rata adalah pemain terbaik dari segala penjuru Bumi.

Begitu pula pada kompetisi elit di Eropa, Liga Champions (UEFA Champions League/UCL). Musim 2018/19 ini, kita sudah dapat menyaksikan 4 tim terbaik Eropa berada di panggung semifinal. Dua di antaranya adalah klub asal Liga Inggris. Liverpool dan Tottenham Hotspur. Siapa yang tidak mengenal dua klub tersebut?

Bahkan, kita bisa mengetahui banyak pemain di dua klub tersebut dibandingkan mengetahui lebih dari 11 pemain yang diturunkan oleh Erik Ten Hag di skuadnya, Ajax Amsterdam. Hal ini sungguh wajar. Namun, ketika kini situasinya berada di panggung yang sama, maka, bukan suatu hal yang mustahil bahwa klub yang pernah sukses di masa lalu juga punya peluang untuk kembali berjaya di era yang baru.

Itulah yang kini sedang diharapkan dapat terjadi pada Ajax Amsterdam.

Ya, klub yang bermarkas di Johan Cruijf Arena ini memiliki 4 gelar Liga Champions di masa lalu (terakhir juara tahun 1995)*. Suatu prestasi yang belum dimiliki oleh Tottenham Hotspur di kancah tertinggi Eropa tersebut. Maka dari itu, bukan suatu hal yang konyol jika kemudian ada harapan bahwa Ajax dapat kembali melanjutkan kisah heroiknya dengan menumbangkan klub favorit setelah Real Madrid dan Juventus.

Akankah Tottenham yang saat ini difavoritkan menang dan lolos ke final Liga Champions menerima pil pahit dari Frenkie De Jong dkk?

Mungkin, bagi beberapa pihak, harapan atau (bahasa kerennya) prediksi ini terlihat 'impossible'. Namun, jika melihat bagaimana tim sekelas Real Madrid yang masih ada peraih Ballon d'Or, Luka Modric saja digebuk di kandang sendiri. Begitu pula dengan Juventus yang memiliki mantan peraih Ballon d'Or, Cristiano Ronaldo yang juga digulung di kandang sendiri**. Siapa yang bisa menghentikan laju impresif klub asal Belanda itu?

Benarkah Spurs mampu menghentikan laju fenomenal tersebut?

Jika melihat sisi keunikan dari tim lawan Ajax, secara non-teknis kita melihat dua klub yang disingkirkan oleh Ajax adalah klub yang identik dengan warna putih. Real Madrid dengan putih-putihnya. Sedangkan Juventus, memiliki jersey utama putih-hitam. Uniknya lagi, Ajax juga sebenarnya berkostum putih dengan corak merah di tengah. Mungkin ini bukanlah sisi utama untuk dapat menilai bahwa Ajax sedang sangat hoki ketika melawan tim berjersey putih. Namun, bisa jadi, hal ini dapat kembali berlanjut---Ajax dapat menumbangkan dan menyingkirkan Spurs dari pacuan menuju final.

Di segi teknis, kekuatan Ajax bisa diuntungkan, mengingat para pemain Ajax sedang dalam kondisi prima. Situasi yang berlawanan jika dilihat di kubu Spurs yang masih berkutat pada absennya beberapa pemain pentingnya, termasuk Harry Kane yang diragukan dapat tampil di partai semifinal pertemuan pertama. Begitu pula dengan Son Heung-min yang harus absen di leg 1 karena akumulasi kartu kuning. Praktis, kekuatan Spurs berkurang dan ini dapat dimanfaatkan oleh Ajax.

Di sisi Ajax, mereka dipastikan akan tetap bermain dengan cara mereka. Yaitu, menunggu momen tepat untuk mengambil alih serangan dan dapat dipastikan bahwa serangan mereka akan selalu berbahaya bagi pertahanan dan gawang Spurs. Tentu hal ini menjadi pekerjaan penting bagi Maurichio Pocchettino untuk menghindarkan timnya dari kebobolan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun