Namun, Arsenal tetap harus lebih fokus pada permainannya sendiri daripada pusing berhitung tentang peluang yang hanya bisa diselesaikan di atas kertas, bukan di atas lapangan. Mereka harus langsung bangkit. Tidak untuk nanti-nanti, melainkan di laga selanjutnya. Yaitu, melawan Leicester City (28/4).
Di sinilah letak pengharapan bagi The Gunners untuk tidak merawat pesimistis yang sedang melanda para pendukungnya (Gooners). Satu-satunya cara adalah memenangkan pertandingan, meskipun laga itu adalah laga tandang (lagi). Artinya, Arsenal harus 'menghancurkan' statistik buruk mereka saat bertandang ke markas tim lain. Kemenangan adalah harga mati untuk Arsenal, jika mereka tidak ingin membuat fans mereka pesimis. tidak hanya untuk laga-laga Arsenal di Premier League, pesimisme juga dapat merambah ke Liga Europa jika Arsenal tidak segera menambal kelemahan mereka secepatnya.
Apakah Arsenal mau pendukungnya terus tenggelam dalam lautan pesimisme?
Malang, 25 April 2019
Deddy Husein S.
Tambahan:
*. Penulis sebelumnya menulis tentang Arsenal dengan pertahanan buruknya yang menjadi penghambat kesuksesan mereka di musim ini (2018/19). Silakan baca di sini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H