Terbukti, City mampu merangkai serangan cepat dan Sterling dengan kematangannya berhasil menyodorkan bola ke Sane. Gol kedua tercipta dan itulah gol 'killing the game' di laga ini.
Sebab, faktor utama yang menghambat permainan MU adalah mampetnya keran gol mereka di beberapa laga terakhir. Untuk itulah, City tidak perlu mencari gol 'penyelesai pertandingan' lebih dari dua gol.
Inilah yang kembali terjadi pada MU. Yaitu, tidak mampu mencetak gol, dan membuat MU harus mengakui kekalahan 'hanya' dengan skor 0-2.
Sangat beruntung, pertahanan MU tidak begitu buruk, dan lini tengah mereka masih mampu berupaya keras untuk menandingi permainan kreatif City.
Namun, jika sebuah tim dalam satu laga tidak dapat menghasilkan gol satupun, maka, bisa dipastikan bahwa tim tersebut tak berkutik.
Ironisnya, hal inilah yang melanda kubu si 'Setan Merah'. MU tak berkutik di kandang sendiri, dan terjadi saat melawan si 'tetangga berisik' yang terus menerus menjaga kans juara Premier League dari musim ke musim.
Pertanyaan yang muncul dan mungkin mewakili pendukung MU adalah, "Kapan MU bangkit?"
Malang, 25 April 2019
Deddy Husein S.
*. Penulis sebelumnya menulis artikel 'preview' derby Manchester. Silakan baca di sini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H