Memang, Atletico menumpuk pemain di tengah. Namun, pemain-pemain itu tidaklah murni sebagai petarung untuk merebut bola ataupun mengintersep lajur bola lawan. Mereka kebanyakan hanya membayangi pergerakan lawan yang bersama bola. Beberapa kesempatan, bahkan pemain Atletico cukup terlambat untuk memblokir ruang tembak lawan. Seolah, Atletico memasang banyak pemain hanya untuk zona marking, bukan untuk man-to-man marking---gaya Atletico dalam bertahan rapat dan cepat untuk mendekati lawan yang memegang bola.
Pertandingan ini seperti bukan merupakan Atletico. Tanpa permainan garang yang penuh resiko dan juga aliran bola cepat yang tidak peduli soal possession dalam membangun serangan. Praktis, Atletico seperti mengingkari gaya mainnya, begitu pula dengan ekspresi Diego Simeone di tepi lapangan yang tidak mengguratkan semangat untuk bertarung. Seolah-olah, mereka sudah selesai bermimpi di Liga Champions. Mereka ingin segera bangun untuk melihat rumahnya lagi dengan kenyataan---kekalahan.
Sedangkan bagi Juventus, kemenangan ini memberikan bukti kepada para pendukung dan penikmat bola terhadap langkah progresif mereka. Mereka telah berhasil memiliki sosok pemenang seperti Cristiano Ronaldo di tim. Artinya, mereka sudah memiliki modal yang cukup untuk dapat kembali bertarung serius tanpa gentar di Liga Champions, termasuk mewujudkan asa ke final. Seperti apa yang telah mereka lakukan ketika tanpa CR7 di dua final yang masing-masing kalah dari Bayern Munchen dan Barcelona di beberapa waktu lalu.
Kini, Juventus punya CR7. Peraih 4 gelar Liga Champions dengan 3 gelar telah didapatkan kapten timnas Portugal ini dalam tiga tahun terakhir. Maka, sudah bukan lagi saatnya bagi Juventus menahan mimpinya untuk meraih gelar Liga Champions. Ini adalah waktunya untuk bisa mewujudkannya dengan perjuangan tim yang tinggi---permainan solid sebagai tim---seperti yang diperlihatkan di laga ini (second leg 16 besar Liga Champions).
Mungkinkah Juventus kembali ke final?
Malang, 13-3-2019
Deddy Husein S.
Silakan baca artikel saya lainnya di sini 👇:
Artikel Liga Champions 2018/19 bagian 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H