Permainan tidak stabil Kevin/Gideon di babak sebelumnya, membuat mereka dapat ditaklukkan oleh lawan yang sebenarnya sering dikalahkan oleh 'The Minnions' ini. Namun, realitanya, kini Kevin dan Gideon harus mengakui keunggulan lawan yang lebih tenang dibandingkan Kevin/Gideon yang acapkali melakukan kesalahan. Bisa disebutkan bahwa tersingkirnya ganda putra Indonesia ini karena 50% kesalahan mereka sendiri, 50% adalah permainan lawan.
Ini yang menjadi pembeda bagi duet Ahsan-Hendra dibandingkan Kevin-Gideon. Keduanya memang sama-sama pemenang, namun, kedewasaan Ahsan-Hendra lebih terlihat dibandingkan Kevin-Gideon. Ahsan-Hendra bukan tipikal penyerang mental bagi lawan dengan trik non-teknis. Sedangkan, Kevin-Gideon memiliki kemampuan itu. Keduanya sama-sama memiliki kelebihan, namun juga sama-sama memiliki celah.
Ahsan-Hendra yang secara teknik luar biasa namun cenderung 'polos'. Sehingga, kadangkala dapat dimanfaatkan oleh lawan dengan mengganggu ritme permainan mereka dengan trik non-teknis ataupun dengan ladenan permainan yang sangat bagus. Sedangkan, Kevin-Gideon akan takluk oleh lawan yang tidak terpicu oleh trik non-teknis mereka---khususnya dari Kevin Sanjaya.Â
Jika, Kevin sukses menyulut emosi lawan, maka, Gideon akan hadir sebagai 'eksekutor'. Inilah yang menjadi titik keistimewaan Kevin-Gideon (sebagai mood destroyer bagi lawan) yang kemudian mulai dapat menggusur tempat Ahsan-Hendra sebagai favorit di sektor ganda putra Indonesia. Sangat jarang diketemukan pemain/atlet Indonesia yang tak hanya mengandalkan skill namun juga kecerdikan.Â
Di sinilah sebenarnya letak keistimewaan Kevin-Gideon. Namun, ketika Kevin-Gideon melempem seperti di laga melawan ganda China tersebut. Maka, publik dunia dapat melihat Ahsan-Hendra muncul kembali ke permukaan dengan kemampuan mereka dalam 'menghabisi' lawan tanpa ampun.
Pasca laga semifinal yang sangat berat bagi Ahsan-Hendra tersebut, masyarakat Indonesia bisa berharap dan memberikan dukungan kepada duet legenda yang sedang bangkit tersebut. Semoga hasil tidak mengkhianati usaha.
Malang, 9 Maret 2019
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H