Hal ini sedikit berbeda dibandingkan di Madrid yang pemain pekerjanya hanya Modric yang sedikit stylist, sehingga mungkin akan mengandalkan Marcelo atau Carvajal, maupun pemain muda seperti Lucas Vazques. Sedang di Juve, karakter Mandzukic mirip Benzema. Hanya, produktivitas Mandzukic lebih baik, ditambah dengan keberadaan Dybala---yang secara kualitas individu---sebenarnya, menyetarai pemain-pemain terbaik di dunia.
Usianya yang masih muda, membuat performanya terkadang tidak stabil. Namun, dengan keberadaan Ronaldo, maka, ada dorongan besar bagi Dybala untuk membuktikan diri sebagai pemain yang berkualitas dan siap bahu-membahu dengan tim untuk membawa Juve meraih prestasi yang lebih tinggi lagi. Apalagi, dengan keberadaan CR7 di Juventus, peluang untuk juara Liga Champions bukanlah hal yang mustahil.
Sedangkan bagi Atletico Madrid, duel dengan Juventus adalah suatu hal yang menarik. Karena, mereka tidak akan merasa minder secara kualitas dan pengalaman tim. Namun, keberadaan Ronaldo di Juve akan menjadi pressure tersendiri bagi pertahanan Los Rojiblancos. Mengingat pengalaman Derby Madrid bagi Ronaldo cukup besar. Maka, Atletico harus dapat membangun pondasi bermain yang benar-benar kuat, agar dapat menyulitkan Juventus. Baik di first leg maupun di second leg.
Untuk laga tandang (leg kedua), memang peluang menang Atletico tidak besar. Bahkan mereka akan menjadi underdog di laga tandang ke Turin. Namun, untuk di leg pertama, mereka akan punya peluang besar untuk menang. Walau bukan berarti mereka dapat lolos ke fase selanjutnya dengan mudah.
Berkaca pada pengalaman Juventus dan adanya Massimiliano Allegri, maka, peluang lolos Juventus juga besar. Namun, perjudiannya ada pada perang taktik. Berbicara soal filosofi taktik pelatih Italia, maka, Diego Simeone juga bukan orang baru. Karena, dia juga pernah bermain di Italia saat masih menjadi pemain. Sehingga, dia akan cukup tahu bagaimana filosofi bermain pelatih Italia.Â
Namun, tantangan terbesar baginya adalah beranikah Atletico bermain high-pressing? Atau justru, Atletico akan bermain menunggu di belakang dan mengandalkan counter-attack?
Jika di laga tandang, kemungkinan besar taktik kedua dapat digunakan Simeone. Namun, untuk di laga kandang, hal ini akan minim untuk dilakukan. Atletico akan dipancing untuk dapat menguasai jalannya pertandingan, namun, akan dicuri dengan counter-attack cepat dari flank Juventus. Sehingga, pertandingan antara Juventus dan Atletico ini akan menyajikan permainan yang sulit ditebak hasilnya.
Kecuali ada satu di antara mereka mampu merubah situasi permainan yang signifikan. Misalnya, secara mengejutkan Juventus menang di Wanda Metropolitano, maka, di leg kedua Juve dapat bermain aman. Sedangkan Atletico akan berusaha memaksimalkan kesempatan di leg kedua. Termasuk memainkan pola serangan balik yang disukai oleh Antoine Griezmann.
Prediksi 2:
Manchester City lolos* (80%), Juventus lolos* (60%).
Malang, 20-02-2019
Deddy Husein S.
Tambahan:
* ) kedua tim dapat lolos dengan prosentase demikian jika berhasil memenangkan pertandingan di pertemuan pertama.