Walau, di babak kedua terlihat Aston Villa mendominasi, dan bola juga tidak 100% mengancam gawang lawan, namun, permainan mereka sangat berbeda dengan tim-tim besar jika sedang mendominasi permainan. Mereka tidak berpatok pada posisi rekan atau ruang kosong, namun, mencoba membuka kemungkinan-kemungkinan dengan direct-pass maupun aksi individu. Selain itu opsi bola lambung juga sesekali dilakukan. Termasuk umpan terobosan (through-pass). Artinya, variasi serangan itu dimunculkan di laga ini---tak hanya pada Aston Villa namun juga di WBA pada babak pertama.
Inilah yang kemudian membuat ada kepuasan tersendiri dalam menonton pertandingan ini. Pertandingan yang tidak banyak dijadikan perbincangan di media sosial, dan juga tidak membuat jantung deg-degan, melainkan perasaan terhibur. Seolah-olah inilah rasanya menonton sepakbola seperti pada masa kecil. Tidak tahu siapa yang harus menang, yang penting ada gol, dan melihat kedua tim saling menyerang.
Sekedar informasi---walau sepertinya sudah banyak yang tahu---jika ingin menonton gelaran kompetisi EFL ini, dapat ditonton di TVRI. Mereka akan menayangkan laga secara Langsung dan di jam-jam primer (pukul 19.00 WIB) sampai malam (pkl. 00.00 WIB).
Sesekali, bolehlah mampir di EFL saat jenuh dengan pertarungan laga besar yang membuat jantung deg-degan, apalagi jika mata sudah tidak sanggup melek sampai dini hari. Maka, EFL hadir untuk tetap menjaga hasrat kita dalam menonton sepakbola, dan semoga Anda terhibur dengan pertandingan sepakbola Inggris yang 'Inggris' di sini. Hehehe....
Malang, 17 Februari 2019
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H