Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada Apa dengan Mesut Ozil?

17 Februari 2019   17:09 Diperbarui: 17 Februari 2019   22:44 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan pemain seperti Henrikh Mkhitaryan justru dijadikan sebagai winger dan secara rekam jejak, di musim ini hanya sesekali dimainkan---memang faktor kebugaran pemain ini juga bermasalah. Di sini membuat pemain seperti Alex Iwobi harus mencoba menjadi jembatan bola dari tengah ke depan. Namun pemain ini juga masih kurang bagus. Khususnya dalam mengambil keputusan dalam membagi bola, mengirim bola ke kotak penalti ataupun mengeksekusi langsung ke arah gawang lawan.

Hal inilah membuat 70% penguasaan bola Arsenal di first leg Liga Europa babak 32 besar itu seperti permainan yang mubajir, sekaligus membuat frustrasi Alexandre Lacazette yang berujung pada kartu merah yang diterimanya. Bahkan, masuknya Aubameyang juga tidak membuahkan hasil. Bahkan cenderung terlambat.

Biasanya kita melihat Unai Emery dalam 20-an laga di awal musim ini selalu merespon babak pertama dengan pergantian formasi dan pemain. Namun, kali ini kita tidak melihat itu dan membuat masuknya Aubameyang hanya terkesan untuk mencari gol penyeimbang, sedangkan bagi kubu lawan, hal itu sudah diantisipasi dengan baik.

Lalu, apa yang dilakukan Arsenal saat ini?

Bagi penulis, ada misi yang sedang dijalankan oleh Emery saat ini, yaitu, mencetak 'Ivan Rakitic baru' pada Mateo Guendouzi. Ivan Rakitic merupakan pemain hebat di Sevilla yang bersama Unai Emery berhasil menggondol trofi Liga Europa beberapa kali. Hal ini sepertinya ingin dilakukan oleh Emery di Arsenal. Memiliki gelandang yang mampu bertahan dan menyerang sama baiknya. Namun, hal ini abu-abu. Sama seperti Ivan Rakitic saat ini.

Ketika si pemain Kroasia ini berada di tim sebesar Barcelona dan tim ini memiliki banyak pemain kreatif di lini tengah dan depan, maka, perannya cenderung biasa saja. Padahal dengan postur idealnya, dia dapat menjadi pemain bertipikal seperti Toni Kroos, sebagai jembatan yang bagus antara lini belakang ke lini tengah ataupun depan. 

Pemain ini juga mampu berduel bola-bola atas, sehingga meringankan beban Sergio Busquets ataupun dua bek tengah Barcelona. Namun, berhubung ini adalah Barcelona, yaitu tim yang banyak pemain berpostur biasa saja, maka, permainan mereka sangat dominan di bola datar. Sehingga, kehadiran Rakitic kurang terasa penting.

Inilah yang bisa menjadi hal yang sama dengan Guendouzi. Hanya, bedanya Arsenal bermain di Liga Inggris, sehingga dibutuhkan pemain yang masih bisa berduel satu lawan satu. Tapi, bukankah Arsenal sudah memiliki Granit Xhaka? Atau setidaknya ada Lucas Torreira---walau kecil namun kengototannya sangat diperlukan. Lalu, untuk apa Mateo Guendouzi? Prospek jangka panjang?

Jika Unai Emery ingin membentuk pemain di Arsenal itu akan cukup sulit. Karena, Arsenal berada di zona tempur yang ketat seperti Liga Inggris. Ada 5 tim lainnya yang berburu gelar juara, bukan seperti di La Liga yang hanya diperebutkan Barcelona, Real Madrid, ataupun Atletico Madrid. Sehingga proyek jangka panjang Sevilla jelas dapat berbuah manis dan cukup untuk dinikmati oleh publik Andalusia. Namun, bagaimana dengan Arsenal?

Cukupkah Arsenal menjuarai Liga Europa? Cukupkah Arsenal tetap berada di 4 besar (walau saat ini cukup sulit)?

Arsenal adalah tim besar yang identik dengan permainan mendominasi bola. Namun, jika tidak memiliki pemain kreatif seperti Mesut Ozil, pasti akan menjadi percuma. Jika musim-musim kemarin, permasalahannya adalah Arsenal tidak memiliki predator kelas kakap di kotak penalti. Kini, Arsenal membuat predator ulung yang justru bakal menjadi banteng terluka. Karena, peran mereka tak hanya mencari posisi dan menunggu bola, namun juga harus lari ke sana ke mari untuk mencari bola sendiri. Jika tidak demikian, maka bola akan tetap berputar-putar tidak jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun