Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pekan 25 Liga Inggris dan Prediksi Klasemen Akhir 6 Besar

5 Februari 2019   13:58 Diperbarui: 13 Mei 2019   00:18 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gonzalo Higuain cetak dua gol di laga keduanya di Premier League (pekan 25). Sumber: nytimes.com

"Chelsea dan Manchester City bangkit, Liverpool dan Arsenal ketar-ketir."

Akhir pekan lalu, sekaligus awal bulan Februari, telah menjadi momen-momen krusial bagi tim-tim besar di Liga Inggris. Karena, mereka mulai harus kembali fokus ke kompetisi lain selain berkompetisi di liga domestik (Premier League). 

Enam tim besar di Liga Inggris (Liverpool, Man. City, Tottenham Hotspur, Chelsea, MU, dan Arsenal) akan berlaga di Liga Champions dan Liga Europa pada 12-15 Februari 2019. Sehingga, mereka tidak boleh kehilangan momentum juga di kompetisi domestik.

Hal ini sangat diperhatikan ketika musim kompetisi telah memasuki pekan 25. Chelsea dan City yang sebelumnya tersandung, kini, berhasil bangkit di pekan ke-25. Tidak tanggung-tanggung bagi City, karena, mereka berhasil memenangi duel 'big match' melawan Arsenal di Etihad Stadium. 

Artinya, peluang mereka tetap berada di zona juara terjaga dan sekaligus menyingkirkan peluang bagi tim-tim di bawahnya untuk mendekat. Nahasnya hal ini dialami oleh Arsenal yang sudah kehilangan magisnya, setelah di paruh pertama musim kompetisi berhasil menjalankan beberapa pertandingan dengan rentetan 'unbeaten' yang cukup panjang.

Bersama hasil laga ke-25 tersebut, Arsenal bisa dipastikan hanya memiliki target untuk mengakhiri musim di zona Liga Champions; minimal posisi ke-4. Namun, bukan perkara mudah bagi Arsenal untuk dapat meraih posisi itu. Karena, jika melihat progres tim-tim lainnya, Arsenal tergolong hanya mampu memaksimalkan hasil pertandingannya sendiri dan sangat bergantung juga pada hasil dari tim-tim lainnya di zona 6 besar teratas.

Hal ini tergolong sulit. Mengingat MU sudah bangkit, dan Chelsea kemungkinan akan terbantu performanya dengan kehadiran pemain pinjaman dari AC Milan, Gonzalo Higuain. Sedangkan berharap Tottenham jatuh performanya juga cukup sulit. Mengingat chemistry di antara pelatih dan pemain sudah terjalin cukup baik, walau mereka harus menghadapi beberapa laga dengan absennya Harry Kane yang masih cedera.

Lalu, bagaimana dengan peluang juara di Liga Inggris? Tim manakah yang dapat berpeluang merengkuhnya?

Secara matematis, ada 4 tim yang memiliki peluang cukup besar untuk meraih gelar juara Liga Inggris di musim 2018/19 ini. Yaitu, Liverpool si pemuncak klasemen, Man. City kedua, menyusul kemudian ada Tottenham dan Chelsea. Namun, secara peluang yang cukup besar berada di dua klub teratas, The Reds dan The Citizens. Kedua tim ini difavoritkan---salah satunya---akan menjadi juara.

Pertanyaan pentingnya adalah seberapa besar peluang Liverpool ataupun Manchester City untuk juara?
Liverpool sebagai pemuncak klasemen sementara jelas akan memiliki peluang untuk juara. Namun, kendalanya adalah mereka pelan-pelan mulai kehilangan banyak poin akhir-akhir ini. 

Dua kali tertahan imbang membuat mereka semakin didekati oleh rival-rivalnya. Jarak sebelumnya yang mencapai 5-7 poin, kini justru tersisa 3 poin saja untuk memisahkan antara posisi kesatu dengan kedua.

Melihat fakta ini, peluang juara Liverpool berada di prosentase 50-50. Artinya, 50% berhasil jika mereka terus menghasilkan poin maksimal di setiap pertandingan tanpa bergantung pada hasil tim lain. Namun, 50% bisa gagal jika mereka kehilangan poin lagi di pekan ke 26 atau 27 yang mana mereka sudah harus membagi fokus dengan fase gugur (knock out) Liga Champions.

Mentalitas. Inilah yang mungkin menjadi senjata bagi kubu Manchester City untuk dapat mendongkel Liverpool dari puncak klasemen. Walau mereka harus sangat fokus dengan pertandingan mereka sendiri dan berharap Liverpool mendapat satu-dua kali sandungan, sedangkan mereka berhasil menyapu bersih laga sisa---walau ini bukan perkara mudah.

Namun, bersama pengalaman mereka juara di musim lalu, bukanlah mustahil bagi anak asuh Pep Guardiola untuk kembali meraih gelar---back to back---jawara Liga Inggris musim ini. Mengingat perubahan pemain inti mereka juga tidaklah banyak berubah. Kualitas setiap individu juga tetap terjaga dan bahkan semakin bagus. Seperti Bernardo Silva, Ederson, dan Ilkay Gundogan yang semakin menyatu dengan tim.

Peluang juaranya akan terbagi menjadi 60-40. Hasil maksimalnya adalah dengan usaha dari hasil pertandingannya sendiri, sisanya bergantung pada nasib Liverpool. Jika mereka bisa melakukan hal serupa seperti di musim 2011/12 saat bersaing sengit dengan MU, maka, mereka juga seharusnya bisa melakukannya di musim ini.

Aguero dan Higuain moncer di pekan 25. Sumber: goal.com
Aguero dan Higuain moncer di pekan 25. Sumber: goal.com
Lalu, bagaimana dengan peluang tim lain?
Di luar Liverpool dan Man. City, sebenarnya ada Tottenham Hotspur. Hanya berjarak 5 poin dari puncak klasemen, otomatis kubu The Lily Whites masih bisa berharap untuk dapat menjadi kampiun. 

Namun, peluangnya sangat bergantung pada performa dua tim teratasnya, seraya meminimalisir hasil minor di laga sisa selepas pekan 25 ini. Tiga belas pekan sisa bukanlah sedikit untuk memangkas jarak, namun, potensi mendapatkan hasil buruk juga tidak menutup kemungkinannya.

Berkaca pada rekam jejak mereka selama berkompetisi, khususnya dalam dua-tiga musim terakhir. Mereka masih sering terkendala dengan laga-laga di akhir musim. Artinya, mentalitas mereka masih kurang. 

Sehingga, perlu upaya sangat besar dan keajaiban yang datang untuk membuat mereka dapat mengambil alih puncak klasemen dari Liverpool atau Man. City. Satu-satunya hal baik yang harus mereka fokuskan adalah tetap menjaga jarak dengan Chelsea (jarak 7 poin), MU (9), dan Arsenal (10).

Sedangkan bagi Chelsea, ini adalah musim yang kurang baik bagi mereka. Karena, kurang konsisten dan seringkali terkendala dengan kemampuan mereka untuk mencetak gol. Namun, karena mereka mampu mendatang Gonzalo Higuain sebagai solusi dari ketumpulan lini depan mereka. Maka, ada peluang bagi The Blues untuk setidaknya tetap berada di zona Liga Champions. Walau, ada kemungkinan Maurizio Sarri tidak akan lama untuk tetap berada di kursi kepelatihannya di Stamford Bridge.

Pelatih pendulang trofi seperti Jose Mourinho dan Antonio Conte saja bisa angkat kaki, apalagi Sarri. Namun, tidak menutup kemungkinan Sarri akan membawa Chelsea berbicara banyak di pentas Liga Europa musim ini. Mengingat peluang juara di sini cukup besar dan bisa membuat Roman Abramovich masih yakin dengan eks pelatih Napoli ini.

Misi kebangkitan. Inilah yang dapat digambarkan dari Manchester United. Bersama pelatih baru, mereka berhasil secara bertahap untuk merangsek naik dan menggeser Arsenal ke posisi 6. Artinya, misi terbesar bagi MU saat ini adalah berada di zona Liga Champions. Bersaing dengan Chelsea dan memastikan bahwa mereka tidak terganggu oleh Arsenal.

Mengenai pembagian fokus, mungkin MU akan mengutamakan Liga Inggris dan Piala FA, walau mereka masih berada di Liga Champions. Namun, mengingat Liga Champions sangat dekat dengan tim-tim besar seperti Barcelona, Juventus, dan mungkin masih bisa menyebut nama Real Madrid walau musim ini mereka tidaklah seperti musim lalu. 

Sehingga, MU perlu memperhatikan kompetisi domestik. Agar mereka masih bisa berkompetisi di zona Eropa. Walau, kemungkinan mereka untuk berada di zona Liga Champions cukup berat.

Hal ini juga dirasakan Arsenal. Mereka yang awalnya dijagokan berada di 3 atau minimal 4 besar, justru merosot dan kehilangan banyak poin akhir-akhir ini. Khususnya saat menghadapi 6 besar. Permainan mereka yang lugas semakin aus, ketika skuad mereka menipis karena badai cedera. 

Selain itu, penggunaan pemain yang minim kreativitas membuat mereka susah bersaing saat bertemu dengan tim-tim besar lainnya. Artinya, mereka harus segera bangkit di Liga Inggris dan juga harus menjuarai Liga Europa jika ingin tetap berkompetisi di Liga Champions musim depan.

Mampukah Arsenal menjawab tantangan tersebut?

Prediksi klasemen akhir (big six) dengan berkaca pada situasi di pekan 25:
Manchester City
Liverpool
Tottenham Hotspur
Manchester United
Chelsea
Arsenal

Malang, 5 Februari 2019
Deddy Husein S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun