Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa yang Menarik dari Debat Capres-Cawapres 2019-2024 Jilid 1?

22 Januari 2019   17:50 Diperbarui: 22 Januari 2019   20:25 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasca debat, kedua paslon kembali santai. (news.okezone.com)

6. Berkat pengalamannya sebagai pemimpin daerah dan pemimpin negara, dirinya dapat menerapkan kebijakan dan membuktikan bahwa dalam penjalanan program pemerintahan tersebut harus terdapat pihak yang membantu dalam pengawasan kinerja---baik secara internal maupun eksternal.

7. Menurut Jokowi, dalam penjalanan tugas kepemerintahan bagi aparat harus disertai dengan pembekalan terhadap pengetahuan tentang HAM. Hal ini menanggapi tentang kisruh atau polemik yang bersangkut-paut/disangkut-pautkan dengan pelanggaran HAM.

8. Menurut Jokowi (lagi), dalam melakukan tindakan, pemerintah harus transparansi. Hal ini kemungkinan berkaitan pada banyaknya protes dari masyarakat maupun pihak-pihak tertentu yang mengatakan bahwa masih ada praktik-praktik kerja dari pemerintah yang masih belum dapat dipahami oleh masyarakat secara luas---maksud dan tujuan sekaligus alur atau hasil akhirnya.

Melihat 8 catatan tentang paslon Jokowi-Amin tersebut, kira-kira apa yang dapat dipetik?

Melihat dalam hal kelebihan, paslon no. 1 ini diunggulkan karena Jokowi adalah presiden terpilih di periode 2014-2019. Artinya, paslon ini memiliki rekam jejak yang cukup jelas sekaligus pengalaman dalam mengelola negara ini dalam jangka waktu yang tidak sedikit namun juga belum banyak. Di sini, Jokowi mampu membuktikan dirinya sebagai kandidat yang kuat dan masih dapat dipercaya akan mampu memimpin Indonesia lagi.

Namun di pasangan ini juga terdapat kekurangan. Yaitu, dominasi Jokowi sangat terlihat di mata publik tanpa tedeng aling-aling dan ini dapat menjadi blunder ketika pasangan ini nantinya terpilih dan gagal melakukan pembagian kerja yang tepat. Hal ini cukup berbeda dibandingkan ketika kita melihat adanya pasangan ideal seperti Jokowi-JK. Karena, walaupun keduanya sama-sama berangkat dari latar belakang pengusaha, namun dalam hal kinerja, terlihat bahwa Jokowi dapat bergerak secara kuat dan leluasa. Sedangkan Jusuf Kalla, mengimbanginya dengan kinerja yang sudah teruji di 2 periodenya sebagai wakil presiden (wapres), yaitu saat dirinya juga pernah menjadi wapresnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Lalu bagaimana dengan paslon no. 2?
Ada 7 catatan dari paslon Prabowo-Sandi yang dapat disimak, yaitu:
1. Prabowo-Sandi cukup berimbang dalam menyampaikan visi-misi.

2. Menurut paslon ini (Prabowo), harus ada bantuan dari pihak ahli untuk menyelesaikan permasalahan negara.

3. Pasangan ini terlihat dan terdengar terlalu teoritis dalam menyampaikan visi-misi maupun pandangannya terhadap pemerintahan (status dan perannya) dan kebijakan.

4. Ada upaya untuk meyakinkan masyarakat, bahwa mereka dapat menjadi pemimpin negara ini.

5. Dalam berdebat maupun menyampaikan pandangan termasuk visi-misi, keduanya (Prabowo dan Sandiaga Uno) mampu memanfaatkan waktu dengan baik. Sehingga, kita dapat mendengarnya secara utuh tanpa terpotong dan bertanya-tanya soal maksud dan kelanjutannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun