Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Asia 2019 Absen di TV Karena Timnas Indonesia Tidak Berpartisipasi?

9 Januari 2019   14:34 Diperbarui: 9 Januari 2019   14:37 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita bisa melihat juga pertandingan lainnya yang mempertemukan timnas asal Asia Tenggara vs timnas yang perkembangan sepakbola domestiknya sudah berkembang berkat keberadaan mantan pemain-pemain kelas bintang dunia di kompetisi liga domestiknya. Betul! India.

Bahkan tim kuat asal Asia Tenggara itu adalah Thailand. Namun, skuad Gajah Perang ini gagal membendung kecepatan dan kegigihan permainan dari timnas India. Hasil pertandingannya bahkan sangat mencolok. Yaitu, 1-4 untuk kemenangan India. Wow!

Skuad sehebat Thailand yang di Asia Tenggara mampu mendominasi turnamen dua tahunan, AFF Cup ini nyatanya masih tak sanggup menghadang gempuran dari pemain-pemain India yang terlihat sangat siap untuk memenangkan pertandingan sejak peluit kick-off terdengar. Hal ini, dapat menjawab pertanyaan kepada publik Indonesia dan Asia Tenggara. Bahwa, sepakbola Asia Tenggara masihlah harus sangat serius untuk terus berkembang dan berlari cepat ke depan agar segera mampu mengimbangi permainan dari skuad dari belahan Asia lainnya.

Memang, tidak semua timnas di bagian Asia oriental dan Timur Tengah adalah tim kuat. Namun, setidaknya dapat meraih poin di fase grup adalah semacam bukti dari adanya perlawanan. Thailand yang sangat superior di AFF dalam beberapa tahun ini rupanya masih cukup kesulitan untuk segera masuk ke atmosfer kompetisi Piala Asia yang digelar jauh dari tanah Asia Tenggara ini---sehingga tribun penonton/suporter banyak yang kosong.

Atmosfer yang berbeda, sepertinya membuat laga perdana yang dilakoni timnas Thailand sangat tidak menyenangkan. Sekaligus memberikan cerminan kepada performa timnas Asia Tenggara yang masih harus kembali melihat ke kompetisi sepakbola domestiknya dan perkembangan/regenerasi di tubuh timnasnya. Hal ini sepertinya sangat memberikan peranan penting dalam aksi sebuah timnas di turnamen sekelas Piala Asia.

Bagaimana dengan timnas Indonesia dan kompetisi domestiknya?
Indonesia saat ini masih harus fokus memperbaiki tubuh internalnya sebelum bercita-cita untuk kembali berkompetisi di Piala Asia. Termasuk membentuk timnasnya yang harus benar-benar siap dalam menghadapi setiap turnamen tanpa ada lagi alasan mepet, benturan dengan jadwal kompetisi liga domestik dan lainnya. Termasuk dalam hal pemilihan pelatih yang juga harus tahu betul atmosfer kompetisi yang besar dan bagaimana cara menghadapinya. Jangan sampai, hanya faktor kedekatan jaringan dan mudahnya 'diatur' akhirnya dipilih.

Indonesia harus benar-benar SERIUS dalam mengembangkan sepakbolanya jika ingin kembali berkompetisi di Piala Asia dan para penggila bola nusantaranya juga kembali dapat menikmati siaran kompetisi besar di Asia ini tanpa harus streaming dan Youtube-an.

Dalam segi penyiaran sepakbola turnamen ini juga terlihat aneh jika melihat pada stasiun tv domestik Indonesia---non tv berbayar. Karena, mereka cenderung hanya menyiarkan pertandingan yang di sana terdapat aksi dari timnas Indonesia. Padahal, para penikmat sepakbola yang sebenarnya justru menginginkan pertandingan yang benar-benar mencerminkan turnamennya, bukan timnasnya saja. Kenapa?

Supaya kita tidak hanya melihat permainan timnas yang maju-mundur tidak konsisten, namun perlu adanya melihat pertandingan lainnya juga yang dapat dijadikan sebagai tolok-ukur dan perbandingan penilaian terhadap permainan yang seharusnya seperti apa. Hal ini sangat berguna bagi masyarakat gibol termasuk masyarakat-net yang hanya modal nonton pertandingan yang disiarkan di tv domestik namun sudah lihai bersilat lidah di dunia maya.
Maka, dengan siaran turnamen dengan dan tanpa adanya timnas Indonesia di sana, tetaplah perlu untuk dilakukan.

Jika, misalnya ada alasan tentang pembatasan saluran penyiaran pertandingan yang hanya diberlakukan ke negara peserta turnamen saja. Itu akan terdengar kurang masuk akal. Karena, ini pertandingan skala benua. Artinya, lolos atau tidak lolos, ini adalah hak bagi semua negara di benua tersebut untuk menikmati siaran turnamennya. Entah itu ada timnasnya yang berpartisipasi ataupun tidak. Karena, tidak semua penonton di tv itu hanya ingin menonton permainan timnasnya. Bisa jadi, ada yang menginginkan untuk dapat menonton pertandingan timnas lain yang justru memang lebih kuat dan sangat difavoritkan untuk juara. Apalagi jika itu adalah timnas langganan Piala Dunia, pasti publik menginginkan sekali untuk dapat melihat (gaya) pertandingannya seperti apa.

Jika hanya menyiarkan pertandingan turnamen hanya berdasarkan dukungan terhadap timnasnya saja, sepertinya ini bukan lagi soal supporting, namun bisa jadi mengarah pada komersialisasi timnasnya agar tv tersebut mendapatkan untung besar karena rating share-nya terbantu pada penampilan dari timnasnya yang disiarkan langsung. Jika sampai seperti ini, berarti, sulit sekali bagi para penikmat sepakbola timnas untuk dapat mengembangkan pengetahuannya terhadap perkembangan sepakbola secara global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun