Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ada Apa dengan Bali United?

30 November 2018   21:13 Diperbarui: 1 Desember 2018   03:34 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Widodo Cahyono Putro, pelatih Bali United (Foto: SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

"Pelatih Bali United mundur dari kursi kepelatihan di sisa 2 laga Liga 1" 

Berita mengejutkan kembali hadir di kompetisi sepakbola Indonesia, Liga 1. Yaitu, kabar tentang mundurnya Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih di Bali United. Padahal kompetisi masih menyisakan dua laga lagi. Tepatnya kompetisi Liga 1 tinggal menunggu tanggal 9/10 Desember 2018 untuk berakhir dan diketahui siapa yang juara dan siapa yang akan terdegradasi.

Bali United saat ini berada di posisi 7 klasemen sementara, memang sudah tidak berpeluang untuk ikut serta berburu gelar juara. Namun secara posisi, mereka sudah cukup maksimal untuk tetap dapat bertahan di kompetisi Liga 1 musim depan. 

Misi tim asal Pulau Dewata ini tinggal berupaya bermain maksimal menghadapi Persija di kandang sendiri dan 1 laga terakhirnya. Artinya, bisa lebih baik jika pelatih yang juga merupakan mantan penyerang timnas Indonesia ini tetap berada di kursi kepelatihan dan mengawal perjalanan Fadil Sausu dkk.

Widodo C. Putro bukan pelatih sembarangan di kancah sepakbola Indonesia. Beberapa klub telah merasakan ramuan taktik pelatih yang kerap tampil rapi dan elegan ini. Kehadirannya di Bali United juga membuat klub ini dapat tampil meyakinkan dan agresif dalam menyerang. Satu-satunya kelemahan Laskar Tridatu ini adalah konsistensi permainan yang masih belum stabil.

Bali United cenderung tampil apik saat babak kedua, dan ini bisa menjadi sinyal kurang bagus ketika harus menghadapi tim lawan yang lebih dahulu dapat mendominasi pertandingan di babak pertama, dan berhasil unggul dengan gol. Sehingga, terkadang terlihat bahwa pelatih sangat berupaya keras untuk mendorong pemain-pemainnya untuk lebih agresif dan efektif dalam menyerang ke pertahanan lawan.

Di sinilah kemudian menjadi letak kepiawaian Widodo C. Putro. Pengalamannya sebagai mantan asisten pelatih timnas juga membuat dirinya pun terkadang masuk ke dalam bursa calon pelatih timnas di saat kursi kepelatihan sedang kosong. Termasuk ketika mantan pelatih Persela ini sedang tidak melatih klub profesional Indonesia.

Kabar pengunduran dari kursi kepelatihan Bali United menimbulkan tanda tanya besar bagi publik pecinta sepakbola nasional. Ada apa dengan Widodo C. Putro dan Bali United?

Widodo C. Putro saat konferensi pers. (Bolalob/Murfi Aji)
Widodo C. Putro saat konferensi pers. (Bolalob/Murfi Aji)
Mundurnya pelatih di klub-klub sepakbola Indonesia seolah-olah memang bukan kabar langka. Bahkan cukup sering adanya klub-klub yang bongkar pasang pelatih dalam waktu yang terbilang singkat. 

Alasan hasil pertandingan yang tidak memuaskan di beberapa laga terakhir bersama pelatih yang bersangkutan membuat para pelatih harus berupaya maksimal membawa klub asuhannya untuk selalu bermain konsisten dan memetik hasil yang positif.

Hal ini tentu berbeda jika dibandingkan klub-klub sepakbola di luar negeri, misalnya klub-klub di Liga Eropa seperti Premier League di Inggris atau La Liga Spanyol. Klub-klub harus mempertimbangkan keputusan untuk mengganti pelatihnya saat hasil laga yang dilakoni klub tersebut tidak dalam tren yang bagus.

Sebut saja klub seperti Manchester United di Inggris dan Real Madrid di Spanyol. Sebuah klub yang sedang kesulitan menghasilkan kemenangan tidak serta merta mencopot pelatih dari kursinya. 

Mereka akan cenderung memberikan kesempatan untuk membawa anak asuhnya tetap berada di trek yang normal dalam 1-3 laga sebelum ada keputusan final terhadap perpisahan antara klub dengan pelatihnya. 

Contohnya bisa dilihat dengan pergantian pelatih di Real Madrid yang baru terjadi pasca laga El Clasico menghadapi Barcelona. Julen Lopetegui akhirnya lengser pasca hasil yang tidak memuaskan (kalah telak dari Messi dkk). Kursi kepelatihan pun kini diisi oleh Solari yang juga tidak akan segera menjamin jika dirinya akan bisa bertahan lama di Santiago Bernabeu. 

Mengingat klub ini adalah langganan juara kompetisi domestik, Eropa dan dunia. Artinya, patut dinantikan kiprah sebuah klub yang memiliki pelatih baru di tengah musim kompetisi yang masih berjalan. Hal ini juga berlaku pada klub Bali United yang harus berpisah dengan Widodo C. Putro di saat musim kompetisi belum usai.

Hasil pertandingan di beberapa laga terakhir disinyalir sebagai alasan kuat perpisahan antara Widodo C. Putro dengan Bali United. Namun, ada pula selentingan kabar bahwa Widodo C. Putro akan pindah 'kapal', entah akan masuk ke bursa pemilihan pelatih untuk timnas atau akan mencari klub baru yang sangat membutuhkan sumbangsih pemikiran yang positif darinya untuk kemajuan klub tersebut.

Apapun yang terjadi pada klub Bali United dan Widodo C. Putro, semua akan menghormati keputusan ini. Sesuatu yang pasti adalah semua akan melihat performa Bali United tanpa adanya Widodo C. Putro di sisa dua laga terakhir Liga 1 musim 2018. Begitu pula dengan kiprah Widodo C. Putro yang patut ditunggu keberlanjutan karirnya sebagai juru taktik yang disegani di sepakbola nasional.

Malang,
30 November 2018
Deddy Husein S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun