Durasinya yang tidak terlalu lama, juga membuat masyarakat sepertinya lebih mudah mengikutinya---karena tidak terkesan buang-buang waktu. Maklum, jam tayang yang berada di pukul 18.00 WIB masih terhitung sebagai jam peralihan dari sibuk menjadi tidak sibuk. Sehingga, kepadatan durasi dengan isi yang disajikan tentu haruslah dapat terngiang di pikiran penontonnya.Â
Artinya, penonton akan lebih memahami isi yang padat dengan durasi yang cukup daripada menonton acara yang berdurasi panjang namun hanya di beberapa segmen saja yang terlihat menarik bagi penonton.
Di sini masyarakat bisa menilai bagaimana Hitam Putih hadir benar-benar untuk dapat dinikmati tanpa harus kehilangan banyak waktunya. Durasi iklan, pembagian segmen, dan keberadaan tamu undangan yang unpredictable namun selalu mengundang perhatian dari masyarakat. Hal ini bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan acara talkshow ini dalam upayanya untuk tak hanya sekedar menghibur, namun juga dapat menginspirasi.
Kehadirannya tidak hanya untuk menghibur mata-mata yang sudah lelah pasca rutinitas dari pukul 07.00 sampai pukul 16.00/17.00 waktu setempat, namun keberadaan acara talkshow yang identik dengan haru dan respek ini nyatanya selalu berhasil menginspirasi banyak orang untuk kembali bangkit dari keterpurukannya masing-masing.
Seolah-olah Hitam Putih hadir untuk mengapresiasi mereka yang terus berani bertarung di arena kehidupan untuk menggapai asa yang mulia. Suatu acara yang mungkin sangat sedikit untuk ditemukan di seluruh channel televisi negeri ini.
Acara talkshow sebenarnya cukup banyak. Bahkan jika dihitung sejak keberadaan Hitam Putih saat itu, tahun 2010, televisi Indonesia masih sangat banyak menayangkan acara talkshow sebagai program primer di jam-jam yang memiliki rating share cukup tinggi. Bahkan acara seperti Bukan Empat Mata masih dianggap salah satu yang terbaik kala itu---dan uniknya juga berada di stasiun televisi yang sama dengan Hitam Putih.
Namun, Hitam Putih tak pernah tinggal diam selama 2000 episode lebih, artinya mereka juga mengalami pasang-surut dan kemudian berupaya untuk naik kembali.
 Begitu pula pada tahun 2018 ini yang semakin memperlihatkan kematangan dan kedewasaan acara ini dan yang paling terpenting adalah selalu mampu membuat masyarakat yang menontonnya akan termotivasi untuk dapat melakukan hal-hal hebat. Karena, manusia hadir untuk menunjukkan perannya, terlepas dari kekurangan yang tak pernah bisa hilang dari diri masing-masing.
2000 episode lebih juga memberikan arti, bahwa Hitam Putih berhasil menguras air mata haru masyarakat sebanyak lebih dari ratusan kali, bahkan mungkin mencapai 1000 lebih sesuai dengan jumlah episodenya.Â
Namun, tangis haru ini terlahir dari kenyataan, bukan dibuat-buat. Bahkan di episodenya yang ke-2000 berhasil membuat tak hanya penonton yang menangis haru, juga host-nya Deddy Corbuzier untuk beberapa kali harus menyeka air matanya. Karena menginspirasi tak hanya terbatas dari kesempurnaan.Â