"Sebuah acara televisi yang semakin berpengaruh di Indonesia"
Acara ini tidaklah baru tayang di televisi Indonesia. Bahkan sudah ada sejak 25 November 2009 di Metro TV, dan kini kita masih bisa menyaksikan acara talkshow di stasiun televisi swasta lainnya, Trans 7.Â
Acara yang tayang setiap hari Rabu malam ini dipandu oleh seorang perempuan yang pastinya banyak diidolakan oleh kaum hawa karena dapat menginspirasi mereka untuk dapat tampil berani dan percaya diri di depan publik. Sosok itu bernama Najwa Shihab. Putri dari salah seorang tokoh agama yang disegani di Indonesia, Quraish Shihab.
Mata Najwa sempat vakum dari pertelevisian Indonesia pada 23 Agustus 2017 di Metro TV dengan episode terakhir bernama "Catatan Tanpa Titik". Namun, akhirnya kembali tayang meski di stasiun televisi yang berbeda---Trans 7, sejak 10 Januari 2018. Di sinilah babak baru Mata Najwa untuk dapat tampil lebih segar dan dapat lebih dekat dengan masyarakat---berjumpa dengan penonton televisi di stasiun televisi yang lebih banyak ditonton oleh orang-orang yang tak hanya sekedar fokus di bidang politik dan pemerintahan (seperti image penonton di stasiun televisi sebelumnya).
Memang, tidak dipungkiri bahwa sajiannya masih sangat kental dengan aroma pembahasan politik Indonesia (kekuasaan dan proses pengamalan sistemnya).Â
Nyaris semua kasus politik yang hangat diperbincangkan masyarakat dan masyarakat-net berhasil dijadikan sebagai topik panas di mejanya.Â
Ditunjang model publikasi yang ciamik, acara ini tak pernah sepi penonton, bahkan semakin banyak yang menonton ketika kasus korupsi yang menggerogoti tubuh Indonesia ini berhasil diungkap ke publik.
Hal ini membuat masyarakat seperti berharap bahwa acara ini dapat membantu mereka untuk mengetahui apa yang tidak diketahui. Ditambah pula, pada pengharapan bahwa dengan keberadaan Mata Najwa, kasus-kasus yang terbelit-belit di Indonesia dapat terungkap dan terselesaikan secara tuntas---dituntaskan oleh pihak yang lebih berwenang dalam hal tersebut.
 Mata Najwa hanya sebuah acara televisi, namun keberadaannya seperti berhasil membuat publik sedikit bernafas lega. Karena, segala argumentasi pribadi mereka, segala praduga tak bersalahnya, dan keinginan untuk melihat semua kasus yang seperti hantu (muncul dan sembunyi sewaktu-waktu) terkadang dapat tersampaikan di sini dengan perantara penyampaian Najwa Shihab yang faktual, lugas dan tegas.
Tentu jarang mendapati program tayangan televisi semacam ini, meski tak sedikit acara semacam talkshow bertebaran menghiasi jam tayang reguler di televisi. Namun, yang berhasil melawan segala resikonya untuk membela fakta yang ada, tentu tidak banyak. Bahkan sedikit.
Apalagi, jika tidak berhasil dibawakan dengan dukungan data yang lengkap---hanya menangkap permukaannya saja, maka bisa jadi itu hanya sekedar talkshow gosip yang selalu fokus mengungkap subjektivitas belaka---tanpa diimbangi dengan objektivitas.
Sebagai masyarakat umum yang hanya dapat menyaksikan segala tontonan yang disajikan di televisi, tentunya harus patut bersyukur bahwa masih ada siaran program televisi yang berkualitas dan dapat membuat masing-masing semakin mengenali negaranya---setidaknya tahu apa yang sedang terjadi dan bagaimana mekanisme dalam menghadapi fenomena tersebut.Â
Bersama Mata Najwa juga, masyarakat bisa mengharapkan suaranya yang sangat majemuk ini dapat tersampaikan ke pihak-pihak yang terkait---yang harus mendengarnya dan mencatatnya di kepala mereka.
Tanpa ada media penyampai aspirasi seperti acara ini, masyarakat hanya akan terus melihat semua fakta berubah menjadi misteri yang kemudian menjadi dongeng yang tertularkan dari mulut ke mulut tanpa dapat dipastikan kebenarannya. Bersama acara ini pula, setiap orang bisa yakin bahwa keberanian dalam mengungkap kebenaran tidak selamanya berbahaya---bagi keselamatannya.Â
Apalagi di era yang lebih bebas dan bertanggungjawab seperti ini, semua orang sangat punya hak untuk mendapatkan realita yang sebenarnya, bukan realita yang sudah terbumbui dengan upaya penyelamatan diri masing-masing.
Terimakasih Mata Najwa, yang telah menghadirkan sajian berkualitas, mengedukasi, dan mendorong masyarakat untuk memperoleh hak dan kewajibannya. Yaitu, bersuara dan membela kebenaran.Â
Terlepas dari keberadaan host-nya yang memang memberikan pengaruh luar biasa di meja perdebatan ini, para penonton televisi tentu sangat mengapresiasi semua orang yang bersedia terlibat di acara ini---termasuk bintang tamu yang berani hadir di acara ini.Â
Mereka yang berada di frame Mata Najwa adalah orang-orang yang patut diapresiasi dengan segala kelebihannya (keberanian mengungkap fakta) dan kekurangannya (ketidakmampuan menyembunyikan fakta dengan kilah-kilah yang mengundang tawa audience dan publik).
Untuk itulah, bukan hal yang berlebihan jika masyarakat menilai sebuah acara di televisi masih dan selalu dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan dari segi apapun. Beragam acara telah disajikan kepada masyarakat, dan pilihannya ditentukan oleh masyarakat.
Mau menonton acara yang mana?
Malang,
29 November 2018
Deddy Husein S.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI