Tidak dipungkiri, bahwa laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama untuk berperan serta dalam pembangunan termasuk perekonomian untuk mencapai kesejahteraan. Hanya perlu ruang dan kesempatan yang lebih luas agar pemerataan kesempatan (equality) ini dapat tercapai.
Perempuan berdaya dalam perekonomian bukan lagi hal yang aneh di Nusa Tenggara Timur, banyak perempuan terutama pada masyarakat dengan perekonomian menengah ke bawah berperan penting dalam usaha kesejahteraan keluarga mereka, bahkan menggerakan perekonomian masyarakat. Hal ini dapat dengan jelas ter-capture dalam aktifitas perdagangan di pasar-pasar tradisional NTT.
Tidaklah mengherankan jika kunjungan calon Wakil Gubernur NTT Emi Nomleni dengan nomor urut 2 di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur yang disambut antusias oleh tim koalisi kerakyatan dan relawan MS-Emi kali ini mengagendakan blusukan di pasar Matawai,Sumba Timur.
Sebagai perempuan utusan dari partai wong cilik, kegiatan hal semacam ini bukan hal yang jamak bagi Emi. Berada di tengah masyarakat kecil termasuk perempuan untuk berdialog mendengarkan keluh kesah mereka mengenai pembangunan di daerah mereka.
Dalam kegiatan ini, Emi Nomleni yang selalu menyunggingkan senyum hangatnya, tidak hanya menyapa dengan ramah kepada pedagang serta masyarakat yang berada pasar ini. Ia pun berdialog langsung dengan mereka, sebagai upaya beliau untuk menjaring aspirasi langsung dari masyarakat, untuk menjadi landasan pemikirannya untuk memajukan perekonomian kerakyatan jika ia terpilih dalam pilkada tahun ini.
Emi Nomleni yang sangat keibuan mendengarkan berbagai keluhan dari masyarakat itu dengan tatapan yang menunjukkan empatinya yang begitu besar. Dari diskusinya dengan masyarakat di pasar tersebut, ia memahmi bahwa roda perekonomian NTT juga berjalan dari perekonomian dari masyarakat kecil, yang dilakukan oleh perempuan dan laki-laki.