Rekayasa One Way / Contra Flow Tanpa Menunggu Macet Dulu
Kita tetap apresiasi jajaran Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR (BPJT) dan Kepolisian atas kerja kerasnya mengatur lalu lintas demi kelancaran mudik Lebaran 2022 akhirnya masyarakat berbahagia merayakan Lebaran di kampung halaman. Â
Namun masih sangat berharap semua stakeholder tetap lebih ekstra berhati-hati dalam merekayasa lalu lintas ketika arus balik lebaran 2022 karena jumlah yang mudik Lebaran 2022 sangat tinggi dibanding mudik tahun 2019. Dari pengalaman perjalanan darat mudik dan balik Lebaran sebelum pandemik covid-19, biasanya memang kejadian arus balik tidak separah arus mudik. Saya prediksi arus lalu lintas balik lebih terurai karena cuti bersama lebih lama. Ada tambahan 3 hari cuti bersama dan 2 hari Sabtu-Minggu hari libur (5 hari libur setelah Lebaran) sebelum masyarakat beraktivitas normal dalam bekerja tanggal 9 Mei 2022. Akhirnya masyarakat juga lebih selektif memilih waktu ideal kembali ke daerah asal.
Jumlah kendaraan mudik di jalan tol H-7 Lebaran 2022 dari Jabodetabek terdapat 1,7 juta kendaraan ( data PT Â Jasa Marga), angka ini belum dihitung mudik di hari H yang juga sangat tinggi. Â Jumlah 1,7 juta kendaraan tersebut ada kenaikan sebesar 9,5% dari mudik Lebaran 2019, antusiasme masyarakat menggunakan jalan tol sangat tinggi dikarenakan promosi kesiapan jalan tol dan euphoria telah 2 tahun tidak diizinkan mudik oleh Pemerintah karena kondisi pendemi covid-19.
Untuk memprediksi arus balik dapat dihitung secara countdown selama H+7 untuk menghitung puncak 1,7 juta balik kapan? Arus balik dapat dihitung puncaknya bila telah mencapai 50% dari 1,7 juta kendaraan di tol. Contoh skenarionya, apabila selama H+3 Lebaran belum mencapai 50 % dari 1,7 kendaraan, maka dapat dipastikan puncak hari balik di tanggal tanggal 7 -- 8 Mei 2022. Jika selama H+7 belum mencapai 1,7 juta kendaraan di jalan tol, berarti kendaraan yang mudik terpecah untuk arus balik tidak lagi menggunakan jalan tol lagi, melainkan konsentrasi pula ke jalan non tol.
Pada Hari Kamis Tanggal 5 Mei 2022, Korlantas telah merilis rencana pelaksanaan rekayasa lalu lintas oneway dari GT palimanan utama km 188 sampai tol Jakarta Cikampek Km 47. Â Berdasarkan hasil koordinasi dengan stakeholder terkait dan PT Jasa Marga bahwa ruas tol Cipali tidak dapat menampung kepadatan arus lalin baik pada jalur A dan B dengan V/R ( volume capacity Ratio ) sebesar 1,19. Berdasarkan data arus lalu lintas Hari Rabu tanggal 4 Mei 2022 dari pukul 06.00 wib sampai 18.00 WIB yang telah melewati ruas jalan tol Cipali mengalami trend peningkatan.
Dikutip dari Korlantas bahwa berdasarkan pemantauan melalui CCTV baik yang ada di NTMC dan Command Center PJR serta peta digital terlihat adanya peningkatan pergerakan arus lalin dari arah Timur menuju ke arah barat.
Maka rencana akan diberlakukan rekayasa lalu lintas "oneway" sabagai berikut:
- One way akan diberlakukan pada hari Kamis tanggal 5 Mei 2022 pukul 11.00 sd 24.00 wib dimulai dari GT Palimanan utama km 188 sd km 72 Cikampek dilanjutkan contra flow sd tol Jakarta Cikampek km 47.
- Kendaraan yg akan mengarah ke Bandung dan Cikampek diberikan relaksasi 1 lajur.
- Apabila kepadatan arus lalin mulai berkurang maka pelaksanaan rekayasa one way akan diakhiri lebih cepat dari jadwal yg sudah ada, namun apabila kepadatan semakin meningkat melebihi batas maksimal maka  rekayasa lalin oneway akan ditingkatkan dari GT Palimanan utama Km. 188 sampai dengan tol Jakarta Cikampek km 47 ( tanpa relaksasi ) dan diperpanjang waktunya.
- Mekanisme sebelum pelaksanaan rekayasa lalin one way akan dilaksanakan sterilisasi / pembersihan baik pada jalur maupun rest area selama 2 jam  sebelum pelaksanaan rekayasa lalin oneway ( jam 09.00 ) setelah itu rekayasa lalin oneway akan dimulai pukul 11.00 wib.
- Mekanisme setelah pelaksanaan oneway pukul 24.00 wib akan dilakukan normalisasi baik pada jalur maupun pada rest area selama 2 jam setelah pelaksanaan oneway ( 02.00 ) setelah itu jalur akan dibuka secara normal.
Di atas yang perlu kita garisbawahi adalah sterilisasi jalan tol sebelum one-way yang benar-benar steril kendaraan dari arus / arah berlawanan. Jalur berlawanan yang akan dilakukan one-way gerbang tol harus ditutup. Pastikan kendaraan dari arah/arus lalin berlawanan telah steril jangan sampai masih ada pengguna tol yang melintas lalu ditutup sementara untuk one-way. Kita tentunya semua tidak ingin kejadian blokir jalan tol oleh pengguna jalan tol sendiri terjadi lagi seperti tanggal 29 April 2022 yang lalu.Â
*Rekayasa Lalin Tanpa Tunggu Macet*
Sebaiknya rekayasa itu diawali dengan computer model dengan memasukan variable atau faktor faktor pengganggu lainya. Kita modelkan semua jalur kritis mudik se-Jawa, sehingga dampak dari suatu asumsi dapat kita lihat secera menyeluruh. Kalau saat ini diskresi dilapangan hanya mampu melihat persoalan secara lokal tapi akibat dampak di tempat lain sulit, meskipun tersedia dengan ratusan CCTV. Memang kita akui melihat 5 layar CCTV arus perjalanan di jalan tol atau jalan non tol secara bersamaan dan dihitung volume kendaraannya juga sangat sulit.