Kejadian kemacetan parah tol Brexit dulu (2016) juga diawali one way dari arah Brebes ke Tegal dan di ujung pertemuanya membuat macet sampai Cirebon, Ajibarang, Pemalang. Yang harus diperhatikan ketika one way sebelum tujuan akhir harus dikeluarkan secara bertahap ke jalan Nasional dan diakhiri dengan merging traffic dan diatur output gates nya juga. Artinya secara pentahapan rekayasa jangan terlalu banyak pengabungan arah/arus lalu lintas agar tidak terjadi bottle neck.
Dari pengamatan dilapangan untuk membuka one way atau contra flow setelah terjadi kemacetan, hal ini adalah kekeliruan yang fatal. Sebaiknya diskresi dilakukan ketika arus mulai padat tapi lancar barulah dilakukan contra flow/one way. Memang lebih baik dilakukan contra flow saja, sehingga dampak pada jalan Nasional tetap juga bisa lancar. Dari jalur kritis terdapat CCTV yang bisa diperhitungkan jumlah kendaraan yang melintas, bila selama 2 - 3 jam terjadi kepada peningkatan volume kendaraan sebaiknya langsung contraflow, sehingga tidak perlu menunggu macet baru dilakukan contra-flow.
Kunci dari rekayasa lalu lintas adalah pembuatan modeling dengan computer dan tidak perlu uji coba secara real untuk melihat skenario rekayasa tersebut efektif atau tidak. Terlebih dengan modeling computer kita bisa membuat skenario 1, 2 dan 3. Hasil skenario ini harus disosialisasikan kesemua pihak di lapangan dan jika akan melakukan suatu tindakan diskresi lokal harus dikoordinasikan dengan pusat karena untuk melihat dampaknya secara meluas. Â Pada jalur contra flow perlu diatur tempat istirahat dengan jalur berlawanan secara bergantian. Sehingga tempat istirahat (rest area) nya juga dapat direkayasa dan dikelola dengan baik.
*Bila ada one way ketersediaan sarana angkutan umum terganggu*
Kita tentunya juga harus adil memikirkan pula pengguna angkutan angkutan umum baik bus ataupun travel yang terbiasa menggunakan jalan tol. Ketidaklancaran arus balik karena disebabkan terlambatnya sarana bus angkutan mudik untuk balik, sehingga supply bus terganggu untuk arus balik. Maka kelancaran arus lalu lintas harus dipertimbangan kelancaran dari 2 (dua) arah/arus sehingga sarana angkutan umum dapat lancar ketersediaannya untuk beberapa trip (pulang-pergi) perjalananan mudik/balik. Bila ketersediaan sarana angkutan umum (bus/travel) normal selama perjalanan Lebaran, maka pemudik yang menggunakan angkutan umum juga nyaman dan lancar.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Mohon Maaf lahir dan Bathin.
Jakarta, 5 Mei 2022
Deddy Herlambang
Direktur Eksekutif INSTRAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H