Mohon tunggu...
Awam Bicara
Awam Bicara Mohon Tunggu... PNS -

Orang awam yang masih harus banyak belajar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Kecanduan HP dan Sosial Media

22 Januari 2018   09:43 Diperbarui: 22 Januari 2018   10:27 3293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadget, Handphone atau Smartphone merupakan perangkat elektronik yang sangat penting bagi kehidupan manusia di era teknologi informasi saat ini. Dengan segala kelengkapan fitur yang ditawarkannya seperti internet, bersosial media dan sebagainya sehingga dapat membuat orang banyak menghabiskan waktu hingga berjam-jam bahkan berhari-hari dengan handphone atau smartphone nya.

Namun, tahukah anda bahwa Gadget dapat membawa dampak buruk bagi manusia, salah satunya adalah menjadi kecanduan handphone, kecanduan gadget, dan semua fitur yang ada didalamnya termasuk kecanduan sosial media, game dan sebagainya.

Media sosial juga dapat membuat masalah psikologis berupa adanya obsesi, ambisi, hingga menipu diri sendiri. Banyak orang yang pada akhirnya memiliki obsesi melakukan atau mendapatkan sesuatu hanya karena melihat orang lain mendapatkannya di media sosial.

DOPAMIN

Kita tahu bahwa ketika kita menggunakan media sosial dan gadget/ handphone kita, maka otak kita akan memproduksi dopamin, itulah sebabnya ketika kita menerima pesan singkat (SMS), begitu terasa enak dan mengasyikkan.

Karena itu, ketika kita sedang sendirian dan merasa kesepian, biasanya kita akan mengirimkan pesan pada 10 teman kita dengan kata-kata yang sama (broadcast). Terkadang hanya berisi kata-kata: "hai..hai.." saja, dan kita kirim kepada banyak teman kita sekaligus. Dan jika pesan singkat (SMS) kita direspon dan dibalas kita akan merasa enak, nyaman dan asik.

Begitu juga ketika kita mendapatkan banyak like (suka) pada status media-media sosial kita, dan sering kali kita menghitung-hitung berapa banyak like, share dan komen yang didapatkan, bahkan dapat membuat kita melihatnya kembali status itu sampai berkali-kali.

Dan ketika instagram, facebook, twitter kita mulai mendapatkan respon yang kurang, maka kita akan merasa seperti ada yang salah, atau merasa teman-teman kita di sosial media tidak menyukai kita lagi. Sebagaimana perasaan seorang anak kecil yang merasa tidak ada lagi yang ingin berteman dengannya.

Ketika kita mendapatkan respon dari pesan singkat dan status-status media sosial kita, mendapatkan like, komen dan share, otak kita akan memproduksi DOPAMIN, dan karena itulah perasaan yang kita dapat dari tanggapan atas sms, status-status medsos tadi, perasaan suka, senang, gembira, enak dan asik, inilah alasannya mengapa kita sering melihat kembali status-status media sosial itu sampai berulang-ulang.

Dopamin merupakan cairan yang sama, yang muncul ketika seseorang merokok, minum-minuman keras dan berjudi. Dengan kata lain, hal itu sangat-sangat membuat kita kecanduan. Kita memang memiliki larangan  untuk merokok, berjudi dan minum-minuman keras (alkohol), namun kita tidak memiliki larangan untuk menggunakan media sosial dan gadget/ handphone.

Itulah yang terjadi, generasi kita dapat mengakses hal yang membuat kita kecanduan, yaitu cairan dopamin lewat media sosial dan Gadget/ handphone. Yang terjadi disini adalah karena kita memberikan akses untuk Dopamin lewat media sosial dan gadget kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun