Mohon tunggu...
Deddy Kristian Aritonang
Deddy Kristian Aritonang Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Pecinta Bahasa, Pendidikan, Sosial dan Olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Karena Bumi Telah Begitu Baik

6 Februari 2024   10:25 Diperbarui: 6 Februari 2024   10:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Non-Motorized Transportation

Memang harus diakui, kebijakan lockdown atau PSSB punya konsekuensi. Keduanya harus dibayar mahal dengan tersendatnya roda perekonomian masyarakat. Rasanya agak mustahil jika semua kembali diterapkan 100%. Akan tetapi, setidak-tidaknya, masih ada yang bisa kita pertahankan yang akan sangat berguna bagi perbaikan lingkungan.

Kita bisa memulai aksi nyata dengan mengurangi kebiasaan menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak. Ini bukan hal yang mustahil. Selama pandemi khususnya ketika memasuki era new normal, demi meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah terpapar virus corona, kita mulai melakukan rutinitas olahraga.

Jalan kaki dan bersepeda adalah dua aktivitas yang paling sering dilakukan. Laman-laman media sosial dipenuhi dengan postingan data dari smartwatch tentang jarak tempuh dan kalori yang dibakar. Ada yang mampu berjalan 5 hingga 10 kilometer. Ada pula yang sanggup bersepeda belasan hingga puluhan kilometer. Semua dilakukan hampir setiap hari. Dan tak sedikit orang yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi menuju tempat bekerja ketika fase new normal mulai berlaku demi menghindari kerumunan saat naik transportasi umum.

Sayangnya sekarang kebanyakan dari kita mulai menghentikan kebiasaan-kebiasaan baik itu. Berjalan kaki dan bersepeda dapat dikategorikan sebagai non-motorized transportation. Keduanya sudah pasti ramah lingkungan karena tidak bermesin dan tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Di samping bisa menghemat ongkos transportasi dan biaya membeli BBM, berjalan kaki dan bersepeda sangat bermanfaat bagi kesehatan karena meningkatkan pergerakan tubuh. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa aktivitas fisik orang Indonesia, terutama di kota-kota besar masih begitu rendah. Itulah sebabnya mengapa banyak orang yang menderita penyakit non-infeksi seperti stroke, diabetes, hipertensi dan jantung.

Beralih ke Kendaraan Berbasis Listrik

Bersepeda atau berjalan kaki ke tempat kerja, ke kampus atau sekolah---untuk sebatas memberi contoh---tentu kurang realistis bila jarak tempuh terlalu jauh. Produktivitas dan efektivitas kinerja akan terganggu.

Selama ini, demi mengurangi polusi udara, himbauan menggunakan alat transportasi publik cukup marak disuarakan. Akan tetapi mengingat lapisan ozon yang kian menipis---jaraknya kini hanya tinggal 15-35 km di atas permukaan bumi (kompas.com)---kampanye pemakaian transportasi publik harus ditinjau ulang. Pasalnya, angkutan umum yang banyak beroperasi masih didominasi oleh kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Data Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa sektor transportasi menyumbang lebih dari 50 persen emisi karbon di Indonesia (Seminar Nasional IKAXA 2023).

Opsi beralih ke kendaraan berbasis listrik (KBL) merupakan sebuah keniscayaan. Sepeda listrik, sepeda motor listrik, mobil listrik dan bus listrik sudah bukan pemandangan yang asing. KBL juga terbukti ramah lingkungan karena tidak menggunakan BBM sehingga sangat ideal untuk mendukung strategi-strategi Pemanfaatan Energi Berkelanjutan.

Selain demi mengurangi emisi karbon, penggunaan KBL punya keunggulan dari segi penghematan biaya charging. Sekadar memberi ilustrasi, untuk jarak tempuh 50 kilometer, sebuah sepeda motor listrik membutuhkan 1,2 kilowatt hour (kWh) atau setara dengan biaya charging sebesar Rp.2.500. Dengan jarak yang sama, sepeda motor konvensional memerlukan 1 liter BBM dengan biaya sekitar Rp.13.000. Jika dihitung-hitung, terdapat penghematan biaya mencapai 80 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun