Mohon tunggu...
Deddy Mulyanto
Deddy Mulyanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan Panjang Mendaki Puncak Para Dewa

18 November 2017   08:25 Diperbarui: 18 November 2017   09:14 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://aksaloka.com

Keindahan pemandangan alam Indonesia tidak diragukan dari Sabang samapai Merauke berjajar pulau-pulau, smbung menyambung menjadi satu itulah Indonesia.. Hamparan gunungpun mengelilingi Indonesia dengan gagahnya.. Salah satunya Gunung Semeru (Mahameru) Puncak Para Dewa.

Gunung Semeru berada di antara Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, Gunung Semeru masih menjadi magnet bagi para pendaki untuk menaklukkan salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Gunung Semeru pun masuk dalam jajaran Seven Summit Indonesia.Apalagi gunung ini semakin booming setelah film karya Rizal Mantovani, 5 cm yang dibintangi Fedi Nuril dan Raline Shah dengan mengeksplor keindahan Gunung Semeru.

Puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Mahameru. Puncak Mahameru pun disebut-sebut sebagai puncak abadi para dewa dan masih dianggap sebagai tempat suci bagi Suku Tengger yang tinggal di kaki gunung Gunung Semeru.

Namun, jangan langsung membayangkan gagahnya berdiri di ketinggian 3676 mdpl, puncak tertinggi Pulau Jawa. Perjalanan panjang masih harus Anda lalui yang semuanya berawal dari Desa Ranupani.

Sumber: https://aksaloka.com
Sumber: https://aksaloka.com
Sebelum memulai pendakian, Anda terlebih dahulu harus mengurus Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) di Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Gerbang 'Selamat Datang Para Pendaki Gunung Semeru' akan menyambut Anda. Perkebunan sayur milik warga juga akan menemani langkah awal para pendaki menuju Mahameru. 

Awalnya, medan yang dilalui tak begitu sulit, tampak landai, hanya saja akan terus menanjak hingga ke pos satu, dua dan tiga. Bahkan, saat menuju pos keempat, tekanan akan semakin besar saat kita harus melintasi tanjakan yang cukup menguras energi, persis saat meninggalkan pos tiga.

Selain berjibaku dengan medan yang terus menanjak, pendaki juga harus menahan udara yang dingin sepanjang perjalanan ke Puncak Mahameru.

Tiba di pos empat, keindahan Ranu Kumbolo akan mulai terlihat dari atas. Ranu Kumbolo adalah surga kecil di tengah-tengah Gunung Semeru. Berada di ketinggian 2400 mdpl, Ranu Kumbolo adalah tempat favorit bagi pendaki untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Mahameru.

Sumber: makassar.tribunnews.com
Sumber: makassar.tribunnews.com
Saat memberikan briefing kepada para pendaki yang akan melakukan perjalanan, Koordinator Sahabat Volunteer Semeru (Saver) Indonesia, Cak Yo mengingatkan agar menjaga kebersihan air di Ranu Kumbolo.

"Jika ingin mengambil air, sebaiknya pakai botol mineral. Diimbau tak menggunakan nesting sisa memasak karena dikhawatirkan masih ada sisa minyak. Begitupun jangan buang sisa makanan ke dalam danau,"kata Cak Yo, Jumat (7/4/2017)

Satu hal lagi yang diingatkan Cak Yo, yakni tak boleh mandi dalam danau seperti dalam adegan yang dipertontonkan para pemain film 5 cm. Selain mengotori danau, dinginnya air Ranu Kumbolo bisa membahayakan nyawa.

Meninggalkan Ranu Kumbolo, kita akan mendaki bukit yang cukup terjal yang dikenal dengan nama Tanjakan Cinta. Karena ekosistem yang semakin rusak, pihak TNBTS menyediakan jalur alternatif lain di sisi utara Ranu Kumbolo.

Sumber: makassar.tribunnews.com
Sumber: makassar.tribunnews.com
"Banyak pendaki yang masih ingin membuktikan mitos Tanjakan Cinta, sehingga Tanjakan Cinta masih jadi jalur utama pendaki untuk sampai ke bukit,"ujar Cak Yo.

Setelah berada di atas bukit, akan tampak Oro-oro Ombo, padang savana yang banyak ditumbuhi tanaman berwarna ungu yang banyak dikira bunga Lavender. Namun, bunga ini bernama asli Verbena Brasiliensis Vell.

Sumber: makassar.tribunnews.com
Sumber: makassar.tribunnews.com
Cak Yo menambahkan, tanaman tersebut merupakan gulma yang memiliki daya serap air tinggi. Akibatnya tanaman yang berada di sekitarnya bisa ikut mati. Sehingga, para pendaki diperbolehkan untuk mencabutnya.

Ada mitos yang dipercaya, siapapun yang mendaki Tanjakan Cinta sambil memikirkan pasangannya tanpa menoleh ke belakang sedikitpun hingga sampai diatas bukit, hubungan percintaannya akan langgeng dan berjodoh.

Selepas Oro-oro Ombo, kita akan sampai di Cemoro Kandang di ketinggian sekitar 2500 mdpl. Dari sini pendakian akan terus menanjak dengan menembus perbukitan pohon cemara.

Setelah itu, kita akan sampai di Jambangan yang berada di sekitar 2600 mdpl. Di jambangan banyak ditumbuhi tanaman edelweiss. Jika cuaca cerah, dari sini kita bisa melihat Puncak Mahameru yang berdiri dengan gagahnya.

Pemandangan ini pun yang akan mengantarkan pendaki menuju Kalimati di ketinggian 2700 mdpl, pos terakhir sebelum mencapai puncak para dewa. Terdapat mata air ke arah barat sekitar 2 kilometer yang dikenal dengan nama Sumber Mani.

Meskipun pihak TNBTS hanya menganjurkan pendakian hanya sampai Kalimati. Namun, para pendaki tak dilarang naik ke puncak, meskipun segala resiko tak menjadi tanggung jawab pihak TNBTS.

Untuk summit ke Mahameru biasanya dilakukan tengah malam, seluruh barang bawaan lebih baik disimpan di tenda. Perbekalan air menjadi barang wajib dibawa. Medan menuju puncak Mahameru adalah medan terberat dalam pendakian Gunung Semeru. 

Dari Kalimati menyusuri hutan menuju Arcopodo, batas vegetasi di Gunung Semeru dengan medan terus menanjak. Dari sini, pendaki akan mulai menemui trek berpasir dan bebatuan kerikil. Kontur tanah yang berpasir dengan kemiringan hingga 45 derajat akan membuat langkah semakin berat.

Jika naik tiga langkah, maka akan merosot satu langkah. Jangan pernah sekalipun menginjak batu karena kontur pasir yang kurang stabil. Alih-alih membantu Anda, hal tersebut malah membahayakan pendaki lain yang berada di bawah.

Suhu yang semakin dingin dan kadar oksigen yang terus berkurang juga menjadi beban saat memulai pendakian ke puncak. Tak hanya itu, hujan abu vulkanik juga perlu diwaspadai, sehingga dianjurkan menggunaan masker.

Sumber: https://phinemo.com
Sumber: https://phinemo.com
Setelah menggapai Mahameru, jangan lantas membuat Anda lengah pada saat turun. Anda harus tetap berhati-hati hingga tiba di batas vegetasi lagi.

Jika lalai, Anda bisa terjatuh ke jurang yang sering memakan korban. Jurang tersebut dikenal nama Blank 75. Tetaplah berjalan di jalur yang sama saat Anda naik ke puncak.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun