Mohon tunggu...
Fery Deddy Fahriza
Fery Deddy Fahriza Mohon Tunggu... Lainnya - Music is my soul

Without deviation from the norm, progress is not possible by Frank Zappa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Line Produksi Pabrik Bahan Baku Baterai Listrik Kini Ada di Indonesia!

27 September 2022   12:41 Diperbarui: 27 September 2022   12:51 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kehadiran Kemenko Marves RI di pabrik bahan baku baterai listrik PT IMIP. Sumber: dok. PT IMIP

Tepat pada Senin (26/9) Indonesia kini memiliki line produksi pabrik bahan baku baterai listrik! Melalui Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, Luhut B Pandjaitan dan kerja sama PT QMB New Energy Materials yang berlokasi di Kawasan Industri PT IMIP, Indonesia kini mengukuhkan kekuatannya sebagai negara penghasil bahan baku baterai listrik. 

Nantinya, PT QMB New Energy Materials  akan memproduksi energi baru dari bijih nikel laterit dengan menggunakan jalur hidrometalurgi. Digadang-gadang, pabrik ini juga akan memenuhi kebutuhan bahan baku baterai lithium generasi kedua secara global. 

Menteri Luhut memaparkan, PT QMB menjadi bagian kerja sama strategis One Belt One Road antara Indonesia dengan Tiongkok. LBP memaparkan kalau PT QMB banyak mendukung Indonesia khususnya sektor industri yang lebih maju. 

Potret kehadiran Kemenko Marves RI di pabrik bahan baku baterai listrik PT IMIP. Sumber: dok. PT IMIP
Potret kehadiran Kemenko Marves RI di pabrik bahan baku baterai listrik PT IMIP. Sumber: dok. PT IMIP

Luhut menjelaskan bahwa hari itu tak hanya peresmian pabrik hijau dan teknologi cerdas saja, namun Indonesia kini juga memiliki industri sumber daya nikel yang pertama dalam sejarah. 

Karena momentum ini sungguh fantastis bagi Indonesia, Luhut menjelaskan kalau nantinya proyek hidrometalurgi bahan baku energi baru bijih nikel laterit ini akan dipresentasikan di forum G20 bersama update pengembangan kereta api cepat di Bandung. 

Di gelaran yang sama, Direktur PT QMB, Prof Xu Kaihua menjelaskan, peresmian lini produksi tahap pertama tersebut rupanya berkapasitas 30.000 ton per tahun dari proyek bahan baku energi baru dari bahan bijih nikel laterit berbasis hidrometalurgi. 

Proyek ini sudah berlangsung tiga tahun lamanya. Hal ini dikarenakan adanya wabah pandemi COVID-19 yang sebelumnya melanda dunia. Tak hanya line jalur produksi pabrik bahan baku baterai listrik, di dalam proyek ini juga terdapat museum industri nikel kelas dunia dan pusat penelitian teknologi hidrometalurgi dan teknologi bahan energi baru. 

Potret kehadiran Kemenko Marves RI di pabrik bahan baku baterai listrik PT IMIP. Sumber: dok. PT IMIP
Potret kehadiran Kemenko Marves RI di pabrik bahan baku baterai listrik PT IMIP. Sumber: dok. PT IMIP

Menurut Prof Xu Kaihua, proyek ini dirancang dan dibangun secara mandiri menggunakan bijih nikel laterit kadar rendah yang mengandung 0,8 - 1,3 % nikel yang tidak digunakan dalam proses pyrometallurgy. Pabrik ini memproduksi bahan baku utama untuk penggunaan energi baru dan sepenuhnya mendaur ulang nikel, cobalt, mangan, dan sumber daya lainnya serta mendorong nilai sublimasi bijih nikel laterit menjadi energi baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun