Mohon tunggu...
Fery Deddy Fahriza
Fery Deddy Fahriza Mohon Tunggu... Lainnya - Music is my soul

Without deviation from the norm, progress is not possible by Frank Zappa

Selanjutnya

Tutup

Nature

10 Aksi Peduli Mangrove oleh IMIP dari Tahun ke Tahun

20 Desember 2021   13:41 Diperbarui: 20 Desember 2021   13:59 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain memiliki hutan hujan tropis, Indonesia juga kaya akan hutan mangrove. Diketahui, berdasarkan data Conservation International Indonesia di tahun 2019, Indonesia disebut mempunyai total 3,1 juta hektare lahan mangrove.

Namun sayangnya, banyak diantara hutan mangrove tersebut dalam kondisi tidak baik, sehingga pemerintah melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove yang diatur dalam Perpres Nomor 120 tahun 2020, menargetkan capaian rehabilitasi pada 600.000 lahan mangrove di hampir 9 provinsi dari tahun 2021 hingga 2024.

Tentunya, dibutuhkan partisipasi semua elemen masyarakat dalam aksi rehabilitasi mangrove ini. Fungsi dan manfaat mangrove sejatinya menjadi fondasi kuat dalam merehabilitasikan mangrove. 

Sebagaimana yang dilakukan oleh PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park), pelaku industri di Morowali, Sulawesi Tengah. IMIP berkomitmen tidak akan ketinggalan mengambil peran dalam aksi peduli lingkungan ini.

Tercatat, bahkan dari sebelum Perpres 2020 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove ada, IMIP telah melakukan aksi penanaman mangrove dari tahun 2018 dan masih berlanjut  hingga menutup akhir tahun 2021. 

Lantas, apa saja kegiatan yang dilakukan IMIP tersebut?

1. Januari 2018: 50 Ribu Mangrove

PT IMIP pada hari Jumat (19/1/2018), bertempat di pantai Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, melakukan aksi penanaman mangrove sebanyak 50 ribu pohon di luas wilayah 5 hektare. Hal ini dilakukan untuk melestarikan pesisir desa di lingkar kawasan industri PT IMIP. Aksi penanaman mangrove ini tidak hanya mendapat apresiasi dari pemerintah kabupaten setempat, namun hingga Kepala Koordinator Staf Khusus Kepresidenan kala itu yaitu, Teten Masduki.

2. September 2018: 15 Ribu Mangrove untuk Desa Labota

PT IMIP melanjutkan aksi peduli lingkungannya yaitu dengan penanaman 15 ribu bibit mangrove di Desa Labota, Kecamatan Bahodopi pada September 2018. Khususnya, penanaman mangrove ini ditempatkan di sejumlah titik dengan kondisi hutan mangrove yang rusak.

3. Februari 2019: 4.000 Mangrove di Desa Fatufia

Tahun berganti, komitmen peduli lingkungan masih membuat IMIP konsisten dengan rehabilitasi mangrove, di bulan Februari 2019, IMIP kembali menanam mangrove sebanyak 4.000 pohon di lahan seluas kurang lebih 4 hektare di Desa Fatufia. Pada aksi menanam mangrove kali ini, warga Bahodopi ikut serta dan menyambut positif ajakan kegiatan peduli lingkungan dari PT IMIP.

4. Partisipasi di Hari Mangrove Dunia 2019

Hari Mangrove Dunia yang jatuh pada tanggal 26 Juli setiap tahunnya dijadikan momentum IMIP untuk kembali peduli ekosistem mangrove. Di Kamis-Jumat (25-26 Juli 2019), IMIP bersama Komunitas Karyawan Pendaki Gunung (KKPG) Morowali dengan total 24 orang, melakukan aksi penanaman mangrove di Desa Keurea, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. 

5. Sepanjang 2020: 1.300 Bibit Mangrove

Di tahun 2020, meski pandemi mulai menghantam Tanah Air, lantas tak menyurutkan semangat PT IMIP untuk terus rehabilitasi mangrove. Diungkap oleh Manajer Environmental PT IMIP, Yundi Sobur, di tahun 2020 IMIP telah menanam mangrove sebanyak 1.300 pohon di lahan seluas 0,1182 hektare.

6. Januari-April 2021: 3.185 Mangrove

Di awal tahun ini hingga April 2021, diketahui PT IMIP telah menanam bibit mangrove sebanyak 3.185 di lahan seluas 0.2963 hektare.

7. Juli 2021: Siapkan Lahan 30 Ha dan Tanam 100 Bibit Mangrove

Selain melakukan aksi menanam bibit mangrove di pesisir daerah morowali, IMIP juga berkomitmen untuk menyiapkan lahan seluas 30 hektare untuk ditanami mangrove. Dengan rincian target 5 Ha di 2021 dan mengupayakan 25 Ha lahan baru di tahun 2022. Hal ini sampaikan oleh Manajer Environmental PT IMIP Yundi Sobur dalam kegiatan penanaman 100 mangrove di Desa Fatufia pada Selasa (27/7/2021). 

8. Agustus 2021: Pameran dan Edukasi Manfaat Mangrove

Demi menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya rehabilitasi mangrove bagi daerah pesisir, IMIP juga mengadakan pameran edukasi manfaat mangrove yang digelar pada 23 - 27 Agustus 2021 silam. Peresmian pameran mangrove ini dihadiri oleh sejumlah pihak seperti Direktur Operasional PT IMIP Irsan Widjaja, Camat Bahodopi Tahir, Bupati Morowali Drs Taslim, dan Kapolsek Bahodopi Ipda Agus Salim.

9. September 2021: Tebar 16.667 Mangrove

Pada hari Minggu (12/9), IMIP kembali menyelamatkan "Sabuk Hijau Daratan" dengan penanaman 16.667 bibit mangrove di Desa Tudua, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. 

Pada aksinya kali ini IMIP juga bekerja sama dengan Pusat Kajian Pengembangan Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Tadulako di Palu dan tentunya dengan elemen masyarakat lainnya di Kabupaten Morowali.

10. Desember 2021: Kembali Tanam 1.750 Mangrove

Aksi peduli mangrove PT IMIP yang terbaru yakni penanaman 1.750 bibit mangrove pada Minggu (12/12) di Desa Fatufia, di Kecamatan Bahodopi. 

Di dalam kegiatan ini, IMIP mengajak seluruh lapisan masyarakat yang ada di Morowali dari mulai Organisasi Pencinta Lingkungan Hidup (OPLH) Agathis, KKPG (Komunitas Karyawan Pendaki Gunung), Pejalan Morowali, Gondrong Morowali, Babinsa Desa Fatufia, dan personel Polsek Bahodopi serta sejumlah organisasi pemuda, mahasiswa dan masyarakat yang peduli dengan isu lingkungan dan ingin menyelamatkan mangrove.

Aksi PT IMIP yang terus melestarikan mangrove di pesisir desa sekitar kawasan industri senyatanya tak hanya memberikan perlindungan kepada lingkungan pesisir namun juga dapat menyejahterakan masyarakat sekitar. Mangrove diketahui bisa dimanfaatkan kayunya menjadi bubur kertas (pulp) hingga membuat sirup, kopi sabun dan keripik dari mangrove. 

Maka tak heran bila pemerintah Indonesia sangat gencar merehabilitasi lahan mangrove. Kalau menurutmu, bagaimana? Apakah eksistensi mangrove sangat diperlukan di lingkungan alam dna juga kehidupan manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun