Mohon tunggu...
Deddy K. Sandi
Deddy K. Sandi Mohon Tunggu... -

Orang kecil, tidak suka politik, senang membaca dan belajar I'm Dyren97@gmail/yahoo/hotmail/skype/crawler/4shared/twitter/youtube/aol.. etc

Selanjutnya

Tutup

Drama

[ECR#4] Menjemput Cinta Edelweis

29 Juli 2012   19:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:28 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abi sedang asyik membaca buku shiroh nabawi ketika didengarnya salam dari Asih, disimpannya buku itu pada tempatnya, kemudian mengajak mbak Asih duduk dekat dengan meja administrasi. "Mbak Asih. Langsung saja ya. Sore nanti mbak sholat Ashar berjamaah di masjid ya. Saya diminta memberikan tausyiah ringan sambil menunggu waktu senja, bagaimana bisa mbak ?" tanya Abi pada mbak Asih.

"Oh.. tidak bisa.. saya sedang tidak sholat",  gugup mbak Asih  menjawab ajakan Abi "Ok, kalau demikian, mbak bisa menunggu diluar masjid, saya akan coba meminta bantuan pak Kades untuk memasang tenda. Saya pun lupa karena yang hadir bisa juga ibu-ibu dan remaja putri yang sedang tidak sholat. Tolong mbak harus datang ya", Abi menjelaskan, sambil menepuk kepalanya, karena merasa lupa mempersiapkan hal itu. "Baiklah. Mengapa saya harus datang Abi?" Asih bertanya curiga "Ok. Jadi begini mbak. Emm.. saya panggil Asih saja ya. Mbak... eh.. Asih kan sudah janda, jadi untuk menikah mbak lebih berhak menentukan dari wali. Tetapi sebaik-baiknya tetap semuanya itu ada, jadi tidak menimbulkan fitnah" Abi mencoba menjelaskan maksudnya

Asih tampak memandang Abi dengan tajam tak bekedip, tampak kebingungan dan curiga dari raut wajahnya. "Jadi begini. Untuk menghindari Fitnah, saya sudah meminta tokoh masyarakat dan ulama sekitar masjid, untuk menikahkan kita secara Agama, atau biasa disebut orang nikah Sirri.  Saya tidak akan menyentuh Asih, sampai kita menikah secara hukum di Desa Rangkat. Hanya saja sepanjang perjalanan kita ke Desa Rangkat saya tidak mau ada fitnah. Dan sebagai bukti bahwa saya bukan mencoba mencintai, tapi saya siap menjalani cinta dengan Asih" Abi menjelaskan sambil sesekali melirik pada Asih, yang tampak semakin tegang.

"Asih kenapa ? koq memandang saya seperti itu. Sudahlah, Asih istirahat saja di penginapan ya. Terserah akan datang atau tidak. Janganlah menjadi keterpaksaan, saya bisa menyampaikan alasan pada tokoh masyarakat dan ulama disini bila Asih tidak datang.  Yang penting tugas saya untuk memberi Tausyiah akan tetap saya jalankan, termasuk menyiapkan tenda", Abi mencoba tidak ikut dalam ketegangan Asih.

Abi lalu berdiri, mengucapkan salam pada Asih, dan segera menemui pak Kades untuk mempersiapkan tenda bagi ibu-ibu dan remaja putri yang ingin hadir dalam pengajian tersebut.

Ketika Abi dalam pertengahan memberikan tausyiah ringannya, dia melihat Asih muncul dan duduk disalah satu bangku dibawah tenda, sekilas Abi melemparkan senyum dan mengangguk pada Asih.

Sore itu menjadi sore yang berat bagi Abi, baru pertama kali baginya mengucapkan ijab kabul, dengan wali dari ulama setempat, dan disaksikan oleh masyarakat yang menghadiri pengajiannya.

============#####=============

Selepas tarawih, Abi pergi ke penginapan Asih dengan membawa makanan yang telah disiapkan oleh bu Kades untuk Asih.

"Asih, sebaiknya besok kita ke Desa Rangkat. Saya ingin menemui keluarga Asih. Lalu secepatnya kita selesaikan pernikahan kita secara hukum. Sehingga kita bisa lebih saling mengenal tanpa hawatir munculnya fitnah. Bagaimana ?" tanya Abi sambil menyerahkan rantang

"Apakah Abi serius ? Apakah tidak menyesal ? Bagaimana bila saya tidak bisa mencintai Abi seperti saya mencintai Firman", Asih merasa mulai berani bertanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun