Mohon tunggu...
Deddy K. Sandi
Deddy K. Sandi Mohon Tunggu... -

Orang kecil, tidak suka politik, senang membaca dan belajar I'm Dyren97@gmail/yahoo/hotmail/skype/crawler/4shared/twitter/youtube/aol.. etc

Selanjutnya

Tutup

Drama Artikel Utama

Kertas Penuh Luka [ECR#4]

21 Juli 2012   09:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Terekam.tumblr.com

Mommy dan Bunda Enggar, saling pandang dan keduanya diam sesaat.

"Mbak Enggar, sepertinya kita harus bongkar tas ini, siapa tahu ada barang yang diperlukan Firman, setahu saya dia tidak menyimpan dompet dicelananya, tetapi selalu memasukkan kedalam salah satu saku tas atau ranselnya", ujar Mommy karena ada rasa penasaran tentang tas ransel Firman.

"Saya setuju Mom, tapi sebaiknya panggil Dorma, bagaimanapun dia adalah keamanan Desa Rangkat, yang ditunjuk dan dipercaya oleh Pak Dahlan", Bunda Enggar menyetujui usul Mommy, sambil mengeluarkan HP nya untuk menghubungi Dorma.

============##============

Dorma meminta yang dikeluarkan hanya kertas atau dokumen, buku dan makanan. Serta meminta Bund Enggar untuk mencatat dengan teliti, sementara Mommy mengambil kamera dan memotret apa saja yang dikeluarkan dari ransel Firman. Seperti dugaan Mommy, dompet Firman terdapat didalam salah satu tas ranselnya, maka diambil KTP dan beberapa surat penting yang mungkin dibutuhkan oleh pihak rumah sakit, seperti kartu anggota PMI Firman, dan SIM.

Dorma tampak senang membantu operasi ini, karena dalam tas Firman terdapat makanan yang cukup banyak, dari roti buatan Mahar, minuman ringan, kripik buatan Ranti, hingga coklat batangan.  Sambil membantu mengeluarkan dan menginventarisir, Dorma membuka bungkus demi bungkus makanan.

"Wah..coba tiap hari ada operasi seperti ini, asyikk", batin Dorma

Ketika mengelurakan beberapa kertas yang diperkirakan dokumen,  Mommy, Bunda Enggar dan Dorma masing-masing tertarik pada dua buah kertas atau dokumen, tetapi tidak ada yang membuka atau mencoba membahasnya, tetapi masing-masing sering melihat ke arahnya.

Yang pertama hanya selembar kertas, terlihat bekas diremas, tetapi seperti diluruskan kembali dengan setrika atau alat laminating.

Dan sebuah  lagi, dimasukkan dalam folder map kecil dari plastik transparan berwarna ungu dengan tulisan  "Ijinkan Aku"  ditulis dengan stabilo warba kuning dibagian luar plastik.

Saat hendak memasukkan kembali semua barang Firman, dan memastikan tidak ada lagi makanan dan dokumen lain yang akan diperlukan Rumah Sakit, secara tidak sengaja pandangan mereka terfokus pada dua dokumen tersebut, kemudian saling pandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun