Mohon tunggu...
Deddy K. Sandi
Deddy K. Sandi Mohon Tunggu... -

Orang kecil, tidak suka politik, senang membaca dan belajar I'm Dyren97@gmail/yahoo/hotmail/skype/crawler/4shared/twitter/youtube/aol.. etc

Selanjutnya

Tutup

Drama

Cinta Bagai Setangkai Edelweis Ketika Angin Berhembus [ECR#4]

26 Juli 2012   03:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:36 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompasianer Ariyani Na

"Badan saya sulit digerakkan, mungkin karena terlalu lama saya tertidur. Kepala saya pun terasa berputar-putar. Mbak Asih, saya bisa minta tolong? Tolong ambilkan handuk kecil dan air hangat. Saya harus wudlu", Sambil terpejam, Firman menyandarkan kepalanya di bantal.

Tanpa berkata apapun, Asih langsung mencari handuk kecil di lemari pasien, sementara Mahar langsung mengambil termos dan menuangkan air di baskom yang telah di isi Acik dengan air kran. Asih mengambil baskom, merasakan kehangatan air, dan memasukkan handuk dalam baskom. Di perasnya handuk agar tidak terlalu basah.

Ketika Asih memegang tangan kanan Firman untuk membantunya berwudlu dengan handuk basah, Firman langsung terduduk, dan memegang handuk dari tangan mbak Asih.

"Maafkan saya mbak. Belum saatnya. Biarkan saya berwudlu sendiri. Terimakasih atas bantuannya", Firman berkata sangat dekat dengan wajah Asih.

Asih hanya bisa tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara Mahar tampak menutup mulutnya, menahan gejolak dihatinya "Mengapa kalian begitu dekat", perang dalam batin Mahar.

Dengan sekuat tenaga Firman berusaha memeras handuk, baginya hal ini sangat berat, karena kondisi badannya yang masih lemah. Hingga ketika membasuh kaki, tampak betapa sulit Firman meraih telapak kakinya, perjuangan keras terus dia lakukan.

"Mas Firman, hentikan. Biar saya bantu", teguran keras El Hida yang muncul bersama Ranti, disambut senyum gembira Firman.

"Assalamu'alaykum El, terimakasih sobat, terimakasih", Firman lalu berusaha berjabat tangan dan menarik sahabatnya di bahunya, tangannya sulit bergerak karena infus, juga dadanya yang dipenuhi kabel-kabel alat kedokteran.

Setelah El selesai membantu Firman wudlu, El meminta semuanya untuk meninggalkan ruangan, dan membiarkan Firman sholat.

El sendiri menemani Firman, dan memberitahukan Firman, jumlah raakaat dan sholat apa yang tengah dilakukan Firman, mengikuti permintaan Firman.

"El..., aku harus mengerjakan semua sholat yang belum ku kerjakan.  Tolong ingatkan dari sholat pertama yang belum ku laksanakan, tiga hari yang lalu", ucap Firman pada sahabatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun