Mohon tunggu...
Reinard D Wicaksana
Reinard D Wicaksana Mohon Tunggu... Lainnya - SMA

Saya adalah Anak SMA yang jatuh cinta Kepada Musik, Musik telah mengubah hidup saya 360 derajat. Kecintaan terhadap musik membuat saya mendalami musik dengan mendengarkan dan belajar alat musik secara lebih mendalam dan spiritual. " Musik sudah mengubah dunia, sama seperti Cinta yang menyejukkan dunia "

Selanjutnya

Tutup

Music

Grunge, Akhir dan Awal Sebuah Era

30 November 2023   20:48 Diperbarui: 30 November 2023   21:22 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir dari Musik Grunge

Era musik grunge dapat dikatakan berakhir pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an. Berbagai faktor menyebabkan akhir dari dominasi grunge di panggung musik. Salah satu faktor kunci adalah kematian Kurt Cobain, vokalis Nirvana, pada tahun 1994. Kepergiannya tidak hanya meninggalkan kekosongan di dunia musik, tetapi juga mengakhiri salah satu band grunge paling berpengaruh.

Selain itu, pergeseran selera musik publik juga memainkan peran penting. Musik pop dan hip-hop mulai mendominasi tangga lagu, menggantikan grunge sebagai tren utama. Band grunge pun mengalami tantangan untuk mempertahankan popularitas mereka di tengah perubahan selera musik.

Industri musik sendiri mengalami transformasi dengan munculnya era digital. Teknologi internet dan penyebaran musik digital menjadi semakin populer, merubah cara orang mengakses dan mengonsumsi musik. Gaya musik baru muncul, dan fokus industri musik pun bergeser ke arah yang berbeda.

Meskipun demikian, warisan grunge tetap terasa dalam sejarah musik rock. Banyak band dan artis yang terinspirasi oleh grunge masih terus menciptakan musik dengan elemen-elemen yang diwarisi dari era tersebut. Sehingga, meskipun grunge sebagai gelombang dominan mungkin telah berakhir, pengaruh dan relevansinya masih dapat dirasakan dalam perkembangan musik rock dan alternatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun