Mohon tunggu...
Decky Novandri
Decky Novandri Mohon Tunggu... Penulis - Belajar Menulis.

- Pria Sederhana, yang ingin belajar dan berkembang. - Master of Public Administration Alumni. National University, Jakarta Indonesia. - IDP_LP

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rapuhnya Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila

28 September 2023   13:54 Diperbarui: 1 Oktober 2023   20:25 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpijak pada konseptual tersebut di atas, secara sederhana dalam menganalisa dampak kedepan dari diamnya pelaku kebijakan tingkat Kab/Kota hingga Desa/Kel terkait dampak tindakan dari tawuran antar Desa atau pelajar akan berdampak pada terganggunya ketentraman sosial. Dampak tindakan dari lunturnya pemahaman Nilai-nilai pancasila dan wawasan kebangsaan akan berdampak pada Disintegrasi. Dampak tindakan dari kelompok intoleran akan berdampak pada Disintegrasi Bangsa. Dampak tindakan dari tidak mengenal potensi diri akan berdampak pada ketidakmampuan individu untuk mengembangkan diri. Dampak tindakan dari tidak percaya diri akan budaya lokal maka akan berdampak pada hilangnya identitas kolektif.

Namun jika memilih melakukan sesuatu seperti melakukan kegiatan positif lintas kampung dan atau lintas sekolah maka akan berdampak pada tumbuhnya sikap saling bekerjasama, jenis kegiatan forum dialog lintas suku, agama, ras, dan golongan maka akan berdampak pada menguatnya komunikasi dan menghormati perbedaan, jenis kegiatan penguatan potensi diri akan berdampak pada memiliki oreantasi dalam mengembangkan diri, jenis kegiatan pengembangan sanggar seni dan budaya akan berdampak pada mengenal budaya lokal dan menumbuhkan kepercayaan diri. Penguatan kelembagaan melalui regulasi akan berdampak pada memberikan kepastian, penguatan Nilai-nilai Pancasila.

Jika merangkum dari banyaknya Konsepsi kebijakan publik yang sudah ada. bahwasanya, kebijakan publik merupakan hasil dari kesepakatan antar aktor dan Aktor-aktor politik. kemudian dijalankan oleh birokrasi serta diikuti oleh masyarakat. Namun sebelum menjadi suatu kebijakan maka informasi yang dikumpulkan merupakan informasi tentang permasalahan yang ada, baik menggunakan data maupun teori, dan pada fase berikutnya akan memiliki beberapa alternatif yang paling rasional demi untuk menyelesaikan berbagai masalah publik dan untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara efektive dan efisiensi.

Kebijakan publik tidak memiliki satu definisi, sepertihalnya Teori-teori memiliki ruang lingkup yang luas, dan saling bertautan. Perbedaan pendefinisian kebijakan publik mengisyaratkan bahwa secara definisi kebijakan publik tidak memiliki definisi yang tunggal. itu artinya, kebijakan publik diartikan Berbeda-beda tergantung pada perspektif keilmuan yang bersangkutan.

Berdasarkan tellah normatif yang merujuk pada PERPRES Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan. Belum ada ketegasan pengaturan mengenai aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam proses teori dan praktek di kehidupan Sehari-hari baik di Pendidikan non formal, formal, maupun informal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun