Suatu kebanggaan tersendiri untuk setiap warga Negara Indonesia, atas capaian dari pengawalan yang telah dilakukan oleh Budi Karya Sumadi, pria kelahiran 18 desember 1956 Palembang ini. Menjabat sebagai Menteri Perhubungan (MENHUB) Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju.
Beliau merupakan menteri perhubungan Indonesia yang ke-37, setelah pendahalunya Ignasius Jonan.
Namun sebelum menjabat sebagai MENHUB, 3 Jabatan strategis yang pernah beliau emban, antaralain ; sebagai Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (Periode 2004-2013), Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (Periode 2004-2013), saat itu pak Budi mampu menyelesaikan beberapa mega proyek di Ibu Kota. revitalisasi taman waduk pluit, waduk ria-rio, dan rumah susun sederhana sewa di Marunda.
Saat sebagai Direktur Utama Angkas Pura II (Periode 2015-2016) karya beliau yang menjadi sorotan berupa pembangunan terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Artinya rekam jejak Pak Budi Karya Sumadi, tidaklah dapat diragukan lagi. "teruslah berkarya pak, demi kemajuan Bangsa yang majemuk ini, Indonesia jaya, Indonesia maju".
Sejak menjabat pada Tahun 2019, Profesional bertangan dingin ini telah dipintak oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. agar dapat mengawal Produk-produk dalam Negeri, produk dalam negeri dapat bersaing di pasar Intenasional.
Pada akhirnya PT. Industri Kereta Api (PT. INKA Persero), yang merupakan Sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali dapat mengekspor ratusan gerbong ke Negara Selandia Baru. Yang berjenis cointainer flat top wagon.
Sebuah prestasi dan karya anak Bangsa ini tentunya memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. "Bangga bukan" Indonesia tercinta ini memiliki satu lagi varian produk yang dapat bersaing di pasar Internasional.
Capaian ini tentunya adalah hasil kolaborasi, dan sigersitas antara Kementrian Negara, sehingga dapat menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis antara Lembaga Kementrian terkait dan Kementerian yang lainya, dalam hal ini termasuk Kementerian BUMN yang saat ini dijabat oleh Erick Thohir.
Jika kita melihat dari Evindensi merujuk pada laman PT. INKA Persero. untuk prestasi ekspor sejak Tahun 2016 sebanyak 150 unit gerbong penumpang, pada Tahun 2017 sebanyak 250 unit gerbong penumpang ke Negara Bangladesh.
Kemudian pada Tahun 2018 Sebanyak 6 Trainset DMU (rangkaian kereta bertipe Diesel Multi Unit), 3 set lokomotif, 3 unit lokomotif, 15 Car Passanger PNR (kereta penumpang) ke Negara Filipina.
Dari kinerja keuangan, BUMN ini tentu tidak dapat diremehkan lagi.
Karna kinerja keuangan sejak tahun 2015-2019 terlihat sudah mengalami peningkatan, dan pertumbuhan yang luar biasa, Terhitung sampai dengan tahun 2019 PT. INKA, memperoleh pendapatan sebesar 3,40 Triliun Rupiah atau naik 4% dibandingkan sebelumnya, pertumbuhan penjualan rata-rata 30% dalam 5 tahun terakhir.
Dalam 5 tahun terakhir sejak 2015-2019 dapat mencapai laba bersih 110,17 Miliar Rupiah atau mengalami pertumbuhan sebesar 23% dari Tahun lalu. Ini artinya capaian yang telah dicapai oleh BUMN ini tentu tidak dapat dipandang sebelah mata.
Capaian yang telah dicapai oleh BUMN ini. menunjukan bahwasanya, kemampaun Leadership yang miliki oleh pak Jokowi tidak diragukan lagi.
Beliau mampu menempatkan Orang-orang yang tepat pada posisi yang tepat, "itu pujian yang layak disandangkan pada beliau".
Secara regulasi menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) pada Pasal 17 Ayat (1) Presiden dibantu oleh Menteri-menteri Negara. (2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (3) setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. (4) pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian Negara diatur dalam Undang-Undang (UU).
Sepantasnya dalam penyelenggaraan pemerintahan, wajib bagi penyelenggara Negara untuk mentaati dan mengaplikasikan asas profesionalitas, yang berarti bahwa asas yang mengutamakan
keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Memang tidak sedekit Orang-orang yang mampu bekerja secara maksimal dan beroreantasi pada tujuan suatu Organisasi. meskipun bidang tersebut bukanlah kosentrasinya, Orang-orang seperti inilah yang dapat disebut dengan Orang-orang yang mampu dan dapat dengan cepat beradaptasi pada Hal-hal yang baru.
Jika tidak. maka, alamat kehancuran akan menghampiri Organisasi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H