Mohon tunggu...
Deby Putri Utami
Deby Putri Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Undip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ecobrick, Solusi Atasi Sampah Plastik Saat Pandemi Covid-19

3 Februari 2021   19:48 Diperbarui: 3 Februari 2021   20:18 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang (28/01/2021) - Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, timbulan sampah juga semakin meningkat. Berdasarkan data dari Dinas PU, komposisi sampah di Kota Semarang khususnya sampah anorganik yaitu plastik mempunyai persentase sekitar 16%. Ditambah sampah plastik ini sulit terurai dan membutuhkan waktu yang lama.

Bergerak dari permasalahan tersebut, mahasiswa tim 1 KKN Undip membuat program tentang pelatihan pembuatan ecobrick kepada masyarakat sekitar Kelurahan Bulusan khususnya RT 04/RW 02. Program dilakukan secara bertahap dari mulai pengenalan apa itu ecobrick, peralatan dan bahan yang diperlukan hingga produk yang dihasilkan.

Pada kondisi lapangan masih banyak masyarakat yang belum mengenali ecobrick, cara membuatnya, dan manfaatnya apa saja. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Ada berbagai macam kreasi jenis barang-barang tepat guna yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti kursi, meja dan sebagainya.

dokpri
dokpri
Cara pembuatannya juga sangat mudah yaitu memasukan sampah plastik kering ke dalam botol plastik dan memadatkannya sampai botol padat. Dalam praktiknya mahasiswa dan masyarakat menggunakan botol plastik ukuran 600 ml dengan standar beratnya minimal 200 gram.

Jika botol plastik yang sudah padat ini terkumpul banyak, nantinya dapat dikreasikan sesuai keinginan. Beruntung dengan pendekatan yang baik, mahasiswa KKN dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar dan disambut dengan baik.

Harapannya masyarakat semakin sadar akan permasalahan sampah dan ikut serta dalam upaya pengurangan sampah melalui program ini. Sehingga kegiatan yang pernah dicanangkan oleh pihak Kelurahan Bulusan yaitu perlombaan kelurahan bersih, dimana setiap RW menyumbangkan hasil ecobricknya dapat berjalan dengan baik dan mendapat antusias lebih dari masyarakat.

Oleh : Deby Putri Utami (21040117140066)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun