Mohon tunggu...
Deby Olivia
Deby Olivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

International Relation Jember University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sampai Saat Ini Inggris Belum Juga Bergabung ke Dalam Eurozone, Mengapa?

19 Maret 2023   21:45 Diperbarui: 19 Maret 2023   22:00 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 1999 sebelas negara di Eropa membuat kesepakatan untuk menggunakan mata uang tunggal yaitu mata uang Euro dan negara-negara yang menggunakan mata uang Euro ini sering dkenal dengan Eurozone . Ke-11 negara tersebut adalah Belgia,Prancis,Austria,Finlandia,Italia,Jerman,Irlandia,Portugal,Luksemburg,Belanda,dan juga Spanyol.  Dan saat ini resmi menjadi 19 dari 27 negara. Dengan negara baru yang bergabung yakni Yunani,Slovenia,Malta,Siprus,Latvia,Estonia,dan Lithunia. Anggota Eurozone ini merupakan negara-negara yang tergabung didalam anggota Uni Eropa. Mata Uang Euro ini memiliki wujud yang zama dinegara Eurozone manapun. Namun,perbedaan terjadi hanya pada uang logam.Yang mana Uang logamnya memiliki lambang atau ciri yang khas untuk mewakili identitas negaranya masing-masing.

 Tidak semua negara Uni Eropa menggunakan mata Uang Euro, ada pula sebagian negara yang tidak menggunakan mata uang Euro akan tetapi tetap menggunakan mata uang asal negara mereka sendiri.Salah satu negara yang tidak menggunakan mata uang Europe ini adalah Inggris. Negara Ini masih tetap menggunakan mata uang negaranya yakni Poundsterling. 

Sampai saat ini Inggris masih belum menggunakan mata uang Euro. Tahun 1991,Negara ini mengajukan klausal untuk menggunakan mata uang negaranya sendiri. Hal ini tentu tidak serta merta dilakukan oleh pemerintah Inggris. Tentunya setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah Inggris sudah dipertimbangkan dan juga sudah diperhitungkan dengan sistematis. 

Alasan yang mendasari Inggris melakukan hal ini adalah Inggris memiliki motif politik sendiri yakni Ia menginginkan negaranya menjadi penyeimbang perekonomian di negara-negara Eropa.  Inggris juga melakukan ini atas dasar kekhawatiran apabila terjadi Krisis,Inggris akan mengalami efek domino apabila ia menggunakan mata uang Euro. Maka dari itulah pemerintah Inggris tetap menggunakan mata Uang Poundsterling sebagai mata uang negara mereka. 

Faktor lainnya juga Apabila Inggris hendak mengambil suatu keputusan,ia tidak lagi berurusan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya dalam masalah kedaulatan. Karena negara-negara yang tergabung dalam Eurozone perekonomian satu negara dengan negara yang lainnya tentunya akan saling berhubungan. Dan hal ini tentunya akan meningkatkan nilai Integritas antar negara anggota Eurozone dan nilai integritas yang berlebihan tentunya akan berpengaruh pula terhadap kedaulatan negara. 

Selain itu pula,ideologi yang dianut oleh Inggris juga ikut menjadi faktor yang mempengaruhi sistem perekonomian negara ini. Tindakan-tindakan individualisme mendorong adanya persaingan bebas dan hal ini menciptakan pasar bebas. Meskipun pada tahun 2008 inggris mengalami krisis ekonomi, Hal ini tidak berdampak terhadap pendapat masyarakat Inggris dan tetap menolak untuk bergabung kedalam Eurozone. 

Pada tahun 2008 BBC melakukan survey,dan data menunjukkan bahwa sebanyak 23% masyarakat Inggris memilih dan sepakat untuk menggunakan mata uang Euro,sebanyak 71% masyarakat Inggris tidak setuju untuk menggunakan mata uang Euro dan sebanyak 6% abstain (Morgan 2009). Masyarakat Inggris berpendapat bahwa sistem moneter dan juga mata uang tunggak adalah hal yang tidak demokratis. Karena mereka menganggap negara ini kehilangan kemandiriannya untuk meregulasi dan juga mengatur sistem perekonomian nasional mereka.

Pemerintah Inggris pernah melakukan tes ekonomi untuk melihat kemungkinan Inggris dapat bergabung dengan Eurozone. Pejabat Keuangan Inggris,Gordon Brown melakukan lima tes ekonomi yang ia lakukan sejak Oktober 1999. 

Apabila hasil tes menunjukkan bahwa Inggris dapat bergabung kedalam Eurozone,maka Inggris akan melakukan Referendum untuk meminta opini masyarakat mengenai keputusan Inggris untuk bergabung kedalam Eurozone. 

Lima tes yang dilakukan itu yakni,Pertama apakah struktur ekonomi dan juga kegiatan bisnis di Inggris cocok dengan negara Lainnya. Lalu yang kedua adalah Apakah nantinya bila mata Uang Pounsdterling diganti dengan Euro fleksibel dan mampu dalam mengatasi suatu masalah yang akan muncul nantinya. 

Yang yaitu tes yang dilakukan ini erat kaitannta dengan Inggris menyetujui EMU,apakah nantinya jika Inggris masuk dan bergabung kedalam Eurozone ini akan memberikan kondisi yang lebih baik bagi perusahaan yang ada di Inggris untuk membuat sebuah keputusan Jangka Panjang untuk investasi di Inggris. Kemudian yang keempat adalah tes yang berkaitan dengan kemampuan daya saing dalam dunia industri jasa keuangan. Dan yabg terakhir adalah apakah dengan Euro ini nantinya akan mendorong perekonomian dan memberikan lapangan pekerjaan yang luas di Inggris. 

Terjadi banyak pro dan Kontra dalam tes yang dilakukan ini sehingga dalam beberapa berita menyatakan bahwa Inggris memiliki ketertarikan untuk bergabung kedalam Eurozone . Namun,Presiden komisi Eropa,Jose Baroson mengemukakan bahwa Inggris dalam menggunakan Euro tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Masyarakat Inggris tetap teguh untuk menggunakan mata uang Poundsterling karena mereka percaya bahwa mata uang Poundsterling adalah symbol mata uang nasional negara mereka. Eksistensi Mata uang Poundterling ini sudah ada sejak tahun 1200 tahun yang lalu dan hal ini juga menjadi kebanggan Imperium Inggris.   

Dapat dikatakan bahwa mata uang Poundsterling sendiri sudah dapat dikatakan menjadi symbol nasional bangsa Inggris. Yang mana hal ini membuat masyarakat Inggris merasa harus tetap menjaga ke-eksistensian mata uang ini demi terjaganya Integritas negara Inggris. Selain itu karakter perekonomian di Inggris juga mempengaruhi penolakannya untuk bergabung dengan Eurozone. 

Dapat dilihat dari perekonomian Inggris yang cukup sensitif terhadap perubahan dari Suku bunga negara-negara Uni Eropa yang lain. Hal ini terjadi karena skala kepeemilikan tingkat variabel hipotik dalam housing Market yang cukup tinggi. 

Apabila Inggris ikut bergabung kedalam mata uang tunggal dengan tanpa fleksibilitas moneter,maka Inggris diharuskan untuk fleksibel didalam tenaga kerja dan Housing Market. Bagi Masyarakat Inggris mata uang Poundsterling bukan hanya sekedar mata uang yang mempunyai nominal angka yang dipergunakan untuk aktivitas perekonomian. 

Akan tetapi,mata uang poundsterling ini juga sudah menjadi bagian identitas dari seluruh masyarakat di Inggris.8 Keteguhan yang dimiliki oleh masyarakat Inggris untuk tidak menggunakan  Eur sebagai mata uang negara mereka juga salah satunya disebabkan oleh keyakinan masyarakat Inggris. Mereka percaya bahwasanya mata uang Poundsterling ini termasuk simbol nasional negara Inggris.

Deby Olivia Wahyuni_FISIPUNEJ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun