Mohon tunggu...
Stanislaus Amadeus Debussy P
Stanislaus Amadeus Debussy P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I / 24

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peacemaker Alami Milik Kita

24 November 2017   22:41 Diperbarui: 25 November 2017   12:34 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada jaman sekarang ini masih cukup marak dikampanyekan untuk selalu menjaga kesehatan jantung, salah satu contohnya yaitu dengan olahraga. Akan tetapi meskipun begitu masih cukup banyak masalah yang menimpa jantung kita. Bahkan dengan pengobatan kita sekalipun kita belum bisa mengatasi sepenuhnya masalah yang menimpa jantung kita. Salah pengobatan itu adalah dengan pemasangan alat pemicu detak jantung atau bisa juga disebut pacemaker.

 Tapi apakah kita memiliki pacemakeralami pada jantung kita? Tentu kita memilikinya. Pacemaker di jantung kita ada 4 bagian, yaitu nodus sinoatrial, nodus atrioventrikel, berkas his, dan serat purkinje. Dari keempat itu yang memiliki kerja utama adalah nodus sinoatrial. Nodus sinoatrial adalah yang memicu jantung pada keadaan normal yaitu sekitar 60 sampai 100 detakan setiap menitnya. 

Sedangkan untuk bagian-bagian yang lain seperti nodus atrioventrikel, berkas his, dan serat purkinje juga memiliki fungsi untuk memberikan detakan pada jantung kita. Akan tetapi perbedaan dari nodus sinoatrial dan bagian yang lain terletak pada detakannya. Pada nodus atrioventrikel memiliki detakan yang lebih rendah yaitu sekitar 40 sampai 60 detakan setiap menitnya. Sedangkan berkas his hanya bisa  memberikan kurang dari 20 detakan setiap menitnya, dan untuk serat purkinje juga hanya bisa memberikan detakan sekitar 15 sampai 40 kali setiap menit. Maka dari itu timbul suatu pertanyaan. Jika keempat pacemaker kita tidak dapat bekerja secara normal atau mengalami kegagalan, apakah kita akan memiliki gagal jantung seketika?

            Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita akan meninjau sedikit mengenai gagal jantung dan beberapa penyebabnya. Dikutip dari alodokter.com, "Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh,".  Kejadian seperti ini bisa juga disebut dengan gagal jantung kongestif. Penyebab dari gagal jantung ini ada berbagai macam. Penyebab-penyebab gagal jantung  antara lain penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, kerusakan pada jantung itu sendiri seperti, radang otot jantung dan lainnya, atau bahkan jika pada keluarga kita memiliki riwayat masalah jantung, kita juga tidak luput terkena masalah jantung.

            Setelah tadi kita membahas secara singkat mengenai gagal jantung, kita kembali ke permasalahan awal kita. Penulis akan mulai membahas lagi mengenai pacemaker kita satu persatu.

            Penulis akan mulai dari pacemakerutama kita atau bisa disebut dengan nodus sinoatrial. Nodus sinoatrial seperti yang sudah daritadi penulis sebutkan, merupakan bagian utama dan paling penting dalam memberikan impuls secara teratur pada jantung kita. Nodus sinoatrial dalam keadaan normal memilik irama detakan jantung paling tinggi daripada bagian pacemaker yang lainnya. Selain itu, nodus sinoatrial secara sederhana memiliki cara kerja sebagai pemicu impuls yang membuat jantung kita berdetak dengan normal. Impuls yang diberikan oleh nodus sinoatrial ini merupakan impuls paling cepat dari bagian pacemaker yang lain. 

Setelah impuls dari nodus sinoatrial tersampaikan, otot jantung akan segera berkontraksi beberapa milidetik setelah itu. Oleh karena itu, pada saat nodus atrioventrikel, berkas his, dan serat purkinje memberikan impuls secara bersamaan dengan nodus sinoatrial, impuls nodus sinoatrial dapat membatalkan impuls dari bagian pacemaker yang lainnya. Peristiwa ini secara otomatis membuat nodus sinoatrial sebagai pengatur detak jantung kita sehingga dapat berdetak secara normal. Secara singkat peristiwa penyaluran impuls seperti ini. Impuls listrik jantung mulai dihasilkan dari nodus sinoatrial.

 Impuls ini kemudian impuls ini menuju nodus atrioventrikular atau nodus av melalui atrium atau terkadang juga disebut sebagai serambi jantung. Pada nodus atrioventrikular atau nodus av ini terjadi peristiwa filtrasi dan penundaan. Setelah terjadi peristiwa itu, impuls kemudian segera menuju ke berkas his, dan pada akhirnya berakhir pada serat purkinje. Setelah itu jantung akan berkontraksi beberapa milidetik setelah itu, dan akan terus berkontraksi beberapa detik sesudah potensial aksi berakhir. Begitu secara singkat proses penyaluran impuls yang menyebabkan jantung berkontraksi.

sistem-konduksi-jantung-5a18ffa22599ec1ede43d202.jpg
sistem-konduksi-jantung-5a18ffa22599ec1ede43d202.jpg
            Setelah membahas nodus sinoatrial, timbul suatu pertanyaan. Jika nodus sinoatrial mengalami suatu malfungsi atau suatu kegagalan yang menyebabkan nodus sinoatrial tidak bisa menjalankan tugasnya secara maksimal, apakah jantung akan tiba-tiba segera berhenti? Menurut pendapat penulis jantung tidak akan berhenti, hanya saja ritme detakan jantung akan terganggu. Kenapa jantung tidak berhenti pada saat nodus sinoatrial atau yang dikatakan sebagai pacemaker utama  juga berhenti? Ini disebabkan karena kita masih memiliki pacemaker lainnya.

 Pacemaker yang akan mengambil alih duluan adalah nodus atrioventrikular atau biasa disingkat nodus av. Nodus av seperti yang penulis sebutkan diatas, merupakan pacemaker kedua seandainya nodus sinoatrial tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Nodus av ini terletak setelah nodus sinoatrial atau tepatnya berada di sekitar sekat interventrikel. Secara kasar nodus av ini terletak di bagian tengah jantung. Apakah nodus av memiliki kinerja yang sama dengan nodus sinoatrial? Tentu saja tidak. Nodus av secara sederhana memiliki peran sebagai cadangan seandainya nodus sa tidak bekerja dengan normal

 Oleh karena cadangan, tentu performa tidak akan sebaik pemeran utama. Pada saat nodus sinoatrial tidak menjalankan tugas dengan sempurna, secara otomatis nodus av langsung memberikan impulsnya sendiri. Seperti yang penulis ungkapkan tadi, bahwa nodus av tidak memiliki kinerja sebaik nodus sa, nodus av ini hanya dapat memberikan detakan pada jantung sekitar 40 sampai 60 kali setiap meintnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun