Mohon tunggu...
Stanislaus Amadeus Debussy P
Stanislaus Amadeus Debussy P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I / 24

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hilangnya Organ Bagian dari Evolusi

22 Oktober 2017   20:04 Diperbarui: 22 Oktober 2017   20:21 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah berjuta-juta tahun lamanya sejak manusia hidup di dunia ini. Sejak berjuta-juta tahun itulah dunia dan sekitarnya sudah banyak berubah. Jika kita melihat lebih jauh lagi, maka akan telihat lebih jelas bahwa banyak terjadi perubahan. 

Dulunya bumi dikuasai oleh para dinosaurus. Semenjak dinosaurus punah, mulailah secara perlahan manusia mengambil peran untuk memenuhi bumi. Banyak teori-teori dan perdebatan mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada dunia dan sekitarnya. Salah satu teori yang populer adalah mengenai teori evolusi. Beberapa tokoh yang berperan dalam teori ini antara lain, Jean Baptise Lamarck dan Charles Darwin.

Jean Baptise Lamarck mengungkapkan idenya dalam buku yang berjudul Philosophic Zoologique. Disitu ia mengungkapkan beberapa hal yaitu, pertama, lingkungan sekitar mempengaruhi sifat yang diwariskan. Kedua, sifat akan diwariskan pada keturunan. Ketiga, organ yang digunakan akan berkembang, sementara apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran atau bahkan bisa hilang. 

Beliau juga memberikan contoh mengenai teorinya tersebut. Salah satu contoh yang Lamarck gunakan adalah mengenai leher jerapah. Beliau mengatakan bahwa pada awalnya semua leher jerapah pendek.  Leher jerapah bisa panjang seperti sekarang didapat dari adaptasi lingkungan agar dapat memperoleh makanan dari daun pada pohon-pohon.

Jika didasarkan pada teori yang diutarakan Lamarck, maka timbul suatu pertanyaan. Apakah organ manusia yang jarang dipakai atau tidak berguna akan hilang? Permasalahan tersebut akan dibahas pada paragraf di bawah ini.

Banyak ilmuwan mengatakan manusia dapat berevolusi lagi mengikuti perkembangan lingkungan. Banyak kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses evolusi ini. Salah satu proses evolusi yang dapat terjadi adalah hilangnya organ-organ yang tidak lagi dibutuhkan oleh manusia. Banyak organ terdapat pada tubuh kita yang hampir tidak memiliki fungsi sama sekali, bahkan kita kemungkinan bisa hidup jika tidak memiliki hal tersebut. 

Organ-organ tersebut kemungkinan merupakan sisa dari hasil evolusi yang ditinggalkan nenek moyang kita. Beberapa contoh organ yang menurut penulis tidak memilki fungsi yang cukup vital adalah coccyx atau tulang ekor, gigi geraham bungsu, jari kaki terutama jari kelingking, dan puting susu pada pria. Apa yang membuat penulis menyimpulkan bahwa organ diatas tidak memilki fungsi yang cukup penting? 

Penulis akan memulai dari tulang ekor terlebih dahulu. Tulang ekor sendiri memiliki fungsi untuk menyangga organ yang berada pada pelvis atau area sekitar pinggul kita. Meskipun begitu fungsi utama dari tulang ekor sendiri adalah untuk menjaga keseimbangan terutama jika kita memilki ekor, akan tetapi kita sendiri tidak memiliki ekor. 

Oleh karena itu, fungsi inipun juga hilang bersamaan dengan ekor yang dulunya dimiliki oleh nenek moyang kita. Akibat karena kehilangan fungsi inilah yang membuat tulang ekor tidak memiliki fungsi yang penting. Jika kita kaitkan dengan teori Lamarck, yaitu organ yang tidak digunakan akan perlahan-lahan mengalami kemunduran dan bahkan hilang, maka akan timbul kemungkinan bahwa di masa depan tulang ekor bisa saja menghilang dari tubuh kita.

Organ kedua yang menurut penulis dapat menghilang juga seiring berjalannya waktu adalah gigi geraham bungsu. Gigi geraham bungsu merupakan gigi yang tumbuh paling telat dari semua gigi yang kita miliki. Gigi geraham bungsu ini kebanyakan akan mulai tumbuh pada usia sekitar 17 sampai 21 tahun. Gigi geraham bungsu biasa disebut sebagai wisdom teeth. 

Kenapa gigi ini dinamai sebagai wisdom teeth? Kemungkinan adalah karena pada usia-usia 17 sampai 21 tahun tersebut adalah kita dikatakan akan tumbuh kebijaksanaan seiring dengan tumbuhnya gigi tersebut. Oleh karena itu, gigi geraham bungsu disebut sebagai wisdom teeth. Gigi geraham bungsu sendiri merupakan peninggalan dari nenek moyang kita. Apa yang menyebabkan gigi geraham bungsu penulis sebut sebagai peninggalan dari nenek moyang? Gigi geraham bungsu sendiri dulunya berfungsi sebagai pengganti gigi nenek moyang kita. 

Dulunya dikatakan nenek moyang kita lebih mudah kehilangan gigi seiring usia bertambah tua. Adanya gigi geraham bungsu ini agar nenek moyang kita tetap bisa makan dengan normal. Alasan lainnya adalah gigi geraham bungsu ada pada nenek moyang kita karena mereka memiliki rahang yang lebih besar daripada kita. Rahang ini menyesuaikan makanan yang mereka makan, yaitu makanan yang lebih keras daripada kita sekarang. 

Seiring evolusi rahang kita sekarang lebih kecil karena makanan yang kita makan semakin halus. Ini menyebabkan rahang kita menjadi tidak terlatih dan perlahan-lahan semakin kecil. Sehingga ruang untuk tumbuhnya gigi geraham bungsu ini menjadi semakin sempit. Pada kasus-kasus kebanyakan tumbuhnya gigi geraham bungsu ini bahkan sampai menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan harus dicabut. Komplikasi yang biasanya ditimbulkan oleh tumbuhnya gigi geraham bungsu yaitu bernanah, mengalami impaksi, atau bahkan patah. Impaksi yang tadi penulis sebutkan singkatnya merupakan gigi yang tumbuh tidak normal karena terhalang oleh gigi lain. Oleh karena itu, kebanyakan orang mencabut gigi geraham bungsu ini. Meskipun gigi geraham bungsu ini dicabut, hilangnya gigi ini tidak memberikan efek buruk bagi tubuh kita. Setelah gigi ini dicabut, kita tetap bisa makan dengan normal.

Organ ketiga yang penulis anggap tidak terlalu penting bagi tubuh adalah puting susu pada pria. Seperti yang kita tahu setiap manusia pada umumnya memilki puting susu, entah itu pria atau wanita. Puting susu memiliki fungsi yang cukup penting. Akan tetapi fungsi tersebut hanya penting pada kaum wanita saja. Kenapa penulis menganggap puting tersebut hanya penting pada kaum wanita saja? Itu karena puting pada wanita memilki fungsi untuk menyalurkan ASI atau air susu ibu pada bayi agar menambah asupan gizi pada bayi. Sementara pada pria, puting susu penulis anggap hanya sebagai hiasan saja. Ini disebabkan karena puting tidak memiliki fungsi penting pada tubuh pria. Bahkan justru terkadang pada kasus tertentu dapat menimbulkan masalah yang cukup besar, seperti kanker payudara. Bahkan pria sendiri bisa terkena kanker payudara. Ini disebabkan karena setiap laki-laki di dunia setidaknya membawa sedikit estrogenatau hormon wanita. Hormon ini menyebabkan dapat memproduksi susu. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa pria sekalipun dapat terjangkit kanker payudara sekalipun kemungkinannya kecil. Lalu kenapa laki-laki memilki puting? Puting sebenarnya sudah dimilki oleh kita sejak dari embrio. Bahkan puting sendiri sudah terbentuk sebelum penentuan jenis kelamin dimulai. Oleh karena itu, sekalipun organ-organ pria terbentuk, pria tetap memiliki puting karena telah terbentuk lebih dahulu. Hanya saja pada pria perkembangan tersebut pada akhirnya akan ditekan oleh hormon testosteron, sehingga tidak akan lebih berkembang seperti pada wanita. Puting seperti yang tadi penulis katakan, puting tidak memilki fungsi penting. Seperti pada organ lain yang tidak memiliki fungsi penting, jika disambungkan pada teori Lamarck, puting pada pria juga akan perlahan menghilang.

Organ terakhir yang ingin penulis bicarakan adalah jari kaki terutama jari kelingking. Jari kaki sebenarnya tidak terlalu memilki fungsi yang cukup penting. Jari kelingking pada kaki terkadang bahkan sering menyebabkan cidera karena bentuknya yang kecil dan berada pada bagian luar kaki. Banyak peneliti setuju jika jari kaki khususnya kelingking tidak memiliki fungsi yang penting. Bahkan Dr. Anne Holly Johnson, seorang instruktor orthopaedic surgery di Harvard Medical School mengatakan :

"If you're born without a pinky toe or have an accident and it's removed, you can completely do everything you wanted to do," 

Secara sederhana pernyataan tersebut memilki arti sekalipun kita terlahir tidak memilki jari kelingking kaki atau hilang karena suatu kejadian, kita tetap bisa melakukan apa yang kita mau. Lalu mengapa kita mempunyai jari kaki terutama jari kelingking? Jari kelingking pada kaki merupakan hasil dari evolusi nenek moyang kita. Dr. Anish Kadakia, seorang asisten profesor bidang orthopaedic surgery di Northwestern University mengatakan bahwa

"Primates use their feet to grab, claw, to climb trees, but humans, we don't need that function anymore."

Pernyataan tersebut secara sederhana memilki arti primata menggunakan kakinya untuk menggenggam, mencakar, dan untuk memanjat pohon, tetapi manusia, sudah tidak memiliki fungsi tersebut lagi. Darisitu dapat diketahui bahwa dulunya jari kaki digunakan untuk memanjat dan mengambil makanan. Sementara kita sekarang sudah tidak perlu lagi untuk memanjat pohon. Kita sekarang dapat berjalan tegak. Bagian penting yang dapat membantu kita untuk menjaga keseimbangan adalah bagian kaki kita terutama tulang yang menghubungkan antara jari kaki dan tulang pergelangan kaki. Tulang ini disebut metatarsal. Tulang ini berada di daerah tengah kaki. Tulang ini seperti yang penulis katakan tadi, memilki fungsi untuk menjaga keseimbangan kita. Jika kita kehilangan salah satu tulang ini saja, keseimbangan yang kita miliki bisa hancur seketika. Akan tetapi jari kaki, khususnya jari kelingking kita tidak termasuk dalam struktur metatarsal. Ini dapat membuktikan sekalipun kita tidak memilki jari kelingking kaki, kita tetap dapat berjalan dengan normal. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan jari kelingking kaki kita bisa saja hilang.

Hilangnya jari kaki ini juga terjadi pada kuda. Peneliti melakukan suatu penelitian pada nenek moyang kuda, Hyracotherium.Hyracotherium memiliki 4 jari kaki.Hyracotherium dulunya memiliki bentuk seperti anjing, sehingga ia memiliki 4 jari kaki. Seiring berjalannya waktu dan evolusi. Tubuh nenek moyang kuda ini menjadi semakin besar, dan hasilnya jari kaki juga berevolusi dari 4 jari kaki menjadi 1 jari kaki. Evolusi dilakukan untuk dapat menahan beban yang semakin berat. Kekuatan 1 jari kaki pada kuda terbukti lebih kuat dalam menahan beban dari kuda yang semakin berat. Oleh karena itu, jari-jari lainnya menjadi tidak dibutuhkan dan perlahan seiring berjalannya waktu.

Dari pernyataan yang telah tuliskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak menutup kemungkinan kita sebagai manusia akan kehilangan organ-organ yang tidak dibutuhkan. Semua ini didasarkan pada teori Lamarck yaituorgan yang digunakan akan berkembang, sementara apabila tidak digunakan akan mengalami kemunduran atau bahkan bisa hilang. Akan tetapi, kita tetap tidak boleh memandang remeh organ-organ yang telah penuliskan sebutkan di atas dan organ lainnya. Tetap ada kemungkinan bahwa organ-organ tersebut mungkin memilki fungsi yang belum kita ketahui pasti. Sekian pernyataan yang bisa penulis berikan, penulis mengucapkan minta maaf, jika terdapat kesalahan penulisan kata atau pengejaan. Sekian terima kasih.

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun