Menulis dalam web mungkin memerlukan beberapa hal yang dapat menarik perhatian pembaca online. Hal ini dibutuhkan agar konten yang kita buat di web atau laman digital tidak tenggelam oleh konten milik orang lain.
Penerbitan dalam Web akan menjadi lebih baik ketika:
- Menyertakan daftar pustaka, sebuah karya akan terlihat lebih baik ketika memiliki sumber atau referensi terkait tulisan tersebut. Hal ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui lebih lanjut tentang informasi penting dalam tulisan anda pada daftar pustaka yang disediakan.
- Memberikan kolom komentar, adanya feedback atau respon dari orang lain mengenai konten akan membuat anda lebih mudah mengetahui apa yang harus diperbaiki atau mungkin dikembangkan untuk kedepannya.
- Portofolio, ini akan membuka peluang prospek kerja anda ketika suatu perusahaan memperhatikan hasil karya anda.
- Keahlian khusus, ketika memiliki keahlian pada bidang tertentu akan membuat tulisan pada web anda semakin terstruktur. Reputasi sebagai seorang penulis yang memberikan informasi mengenai suatu bidang juga dapat terbentuk.
- Iklan, penerbitan dalam web juga baik dilakukan ketika anda ingin menjual sebuah produk.
- Membuat jurnal atau majalah, akan sangat baik ketika anda ingin membuat jurnal atau sebuah majalah namun tidak memiliki cukup biaya percetakan dan pengiriman salinan tulisan, karena dalam laman digital hanya membutuhkan koneksi internet dan anda dapat mempublikasikan karya tulisan anda kapan saja.
- Karya, media online atau digital sangat bermanfaat untuk mempublikasikan karya milik anda yang mungkin dibutuhkan untuk banyak orang.
- Informasi up-to-date, membuat laman web yang berisi mengenai informasi terkini dan berisi komunitas jarak jauh.
- E-book, membuat buku yang dapat diakses oleh banyak orang dari mana saja.
- Akses mudah pada suatu web, publikasi mengenai tulisan yang memiliki hubungan dengan web lain seperti, situs pariwisata akan membantu pembaca untuk mengunjungi situs milik anda.
Perbandingan konten digital dan konvensional
Karakteristik umum pada konten konvensional
Karakteristik umum pada konten digital
Cenderung memiliki kalimat yang lebih panjang, sedikit ruang kosong.
Singkat, padat, jelas dan memiliki banyak ruang (untuk keperluan kenyamanan)
Tidak terdapat tautan yang terkait
Berkaitan dengan konten lain yang memiliki topik senada
Desain yang sederhana
Desain yang menarik, sesuai dengan komponen
Model pembacaan linier, jarang memberikan poin inti sebuah informasi
Model membaca yang tidak linier, memberikan bantuan poin-poin penting atau dengan bullets and numbering.
Konten yang tetap atau monoton
Konten bisa berubah, dinamis
Tips W3C perihal gaya penulisan
World Wide Web Consortium (W3C) memberikan beberapa tips terkait gaya penulisan, khususnya untuk penulisan naskah digital.
- Perhatikan judul dan tautan yang jelas, penggunaan judul yang informatif akan membuat pembaca lebih mudah untuk memilih informasi apa yang ingin mereka baca. Tautan yang digunakan sebaiknya diupayakan semaksimal mungkin untuk mendukung tulisan anda, terkadang beberapa pembaca akan langsung menuju tautan yang anda cantumkan. Link harus terintegrasi dengan konten, tidak hanya sebagai petunjuk. Tujuannya adalah jelas bahwa agar pembaca dapat mengetahui bahwa itu adalah sebuah tautan dan apa yang dituju pada tautan tersebut.
- Gunakan model piramida terbalik, berikanlah informasi penting dari topic anda di awal kalimat atau paragraf. Hal ini akan membantu pembaca untuk tertarik pada apa isi konten anda. Jika suatu informasi utama terdapat pada tengah atau akhir paragraf, terkadang seorang pembaca akan merasa bosan dengan konten anda.
- Batasi setiap paragraf, usahakan untuk selalu membatasi setiap paragraf menjadi gagasan utama. Hal ini akan meminimalisir munculnya paragraf yang bertele-tele.
- Hindari kata yang familiar, kurangi penggunaan bahasa gaul, jargon dan kata yang sudah sering digunakan, kecuali dibutuhkan atau sesuai untuk konten anda.
- Perhatikan kata yang sering digunakan
- Gunakan kata kerja aktif daripada pasif
- Hindari struktur kalimat kompleks
Apa itu hak cipta dan properti intelektual?
Hak cipta atau yang sering kita dengar dengan istilah copyrights adalah kumpulan dari hak umum, yang diberikan oleh pemerintah dan berkaitan dengan reproduksi serta distribusi konten. Sedangkan properti intelektual adalah konten yang memiliki hak cipta serta berkaitan dengan merek dagang, penemuan dan paten, ide, dan desain. Contoh sebuah tanda hak cipta atau copyright adalah sebagai berikut.
Beberapa penjelasan terkait konten berhak cipta yang dapat digunakan dengan persyaratan tertentu dapat anda pelajari lebih lanjut pada https://creativecommons.org/about/cclicenses/
Perlu diperhatikan, bahwa ketika tidak semua hak cipta diperlukan, sebuah kutipan perlu untuk dicantumkan. Sebuah gambar perlu untuk diberikan sebuah keterangan atau kutipan sumber sebagai identitas pemilik gambar. Beberapa keterangan terkait apakah gambar perlu sebuah izin hak cipta atau tidak dapat dilihat pada tabel berikut.
Tipe gambar
Kebutuhan izin hak cipta
Foto yang diambil oleh seseorang
Butuh, kecuali memiliki bebas hak cipta, creative commons licensed atau tersedia pada perangkat lunak anda
Clip art yang telah dibuat seseorang
Bervariasi, cek pada situs pemberitahuan hak cipta.
Ilustrasi yang dibuat oleh seseorang
Membutuhkan izin hak cipta
Tangkapan layar dari sebuah film atau acara televisi
Tidak selalu
Logo perusahaan
Membutuhkan izin hak cipta
Screenshots dari website untuk tujuan ilustrasi dan informasi
Tidak selalu
Sebagai seorang produser konten digital, anda harus memperhatikan akses dan kegunaan dari konten anda. Bagaimana konten dalam web milik anda dapat diakses dan dibaca oleh banyak orang, terlepas dari pengaruh lokasi, pengalaman, kemampuan, atau latar belakang seseorang, juga termasuk perangkat yang digunakan.
- Sediakan konten audio visual yang setara
- Jangan terlalu mengandalkan permainan warna
- Gunakan konsep penulisan dengan benar dan konsisten
- Memperjelas penggunaan bahasa
- Beri tabel yang dinamis
- Pastikan halaman yang berkaitan dengan teknologi baru memiliki perubahan yang tidak berlebihan
- Perhatikan kontrol dari pengguna terhadap perubahan konten pada waktu yang sensitif
- Perhatikan akses langsung yang ditanamkan oleh pengguna antarmuka
- Desain yang berbeda dari situs lain, independen.
- Berikan solusi sementara
- Gunakan teknologi dan petunjuk dari W3C
- Berikan konteks dan orientasi tentang informasi
- Sediakan mekanisme navigasi yang jelas.
- Pastikan konten atau dokumen anda sederhana namun jelas.
Sebagai produsen dari konten digital, seharusnya anda menyadari bagaimana karya milik anda dapat diakses oleh banyak orang, bukan untuk membatasi pengguna. Jadi buatlah konten yang sederhana namun berisi informasi yang jelas.
Sumber : Blakesley, David and Hoogeveen, Jeffrey l. (2011). WRITING - A Manual for the Digital Age, diakses dari https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2020/08/writing-a_manual_for_the_digital_age.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H