Sampailah pada suatu hari….eng…ing…eng…
Ada acara nangkring…eh salah…kopdaran deng dengan Komed, ada Mas Nurul…
Ada ceritanya juga nih tentang Mas Nurul, waktu WA-an, aku bilangnya selalu mbak, abis namanya Nurul sih hehehe…langsung beliaunya bilang, “saya Nurulloh,Bu, pejantan tangguh” maap..maap lagi ya Mas Nurul…
Yang hadir tuh cuma berlima, Mas Nurul, Eda Fitri, Dek Willy imut, aku sendiri beserta temannya Mas Nurul.
Ngobrol ngalor ngidul dan cerita Mas Nurul jaman K baru lahir dan asyikknya…ditraktirin lho, sate padang, martabak - yang dipesan gak pake nanya mau apa ndak, jus dan kacang…ditengah hujan yang lumayan lebat disertai angin juga….kenyang dan sensasinya itu lho kena tempiasan hujan….
Naahh…lagi ngobrol gini, nodonglah Dek Willy nan imut itu aku harus nulis kopdaran kita ini…dikuatkan pula sama Mas Nurul dan Eda Fitri, waddoouuhhh…cemmana ini…aku gak pede lagi nih nulis, meskipun iya iya in saja sembari merekam dalam ingatan apa saja yang dimakan ini biar bisa jadi bahan tulisan. Dan terbukti sampai sekarang setelah 26 September 2016 kopdarannya, gak ada barang 1 katapun yang tertayang, baru sekarang muncul.
Nah..itulah cerita hutangku itu…sudah terbayar lunas….legaaaa….ciyusss….
#cemmana cara masukin potonya ya, soalnya no poto = hoax
#nantikan cerita selanjutnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H