Semarang, Jawa Tengah -- Corona virus desease atau yang lebih dikenal dengan Covid19 merupakan sebuah wabah penyakit yang telah menjadi pandemi di seluruh belahan dunia dan telah ditetapkan sebagai bencana nasional pada 13 April 2020 oleh pemerintah Indonesia.
Namun ditengah pandemi Covid19 Â ini ada sebuah wabah yang tak kalah menakutkan, yaitu berita Hoax. Tak bisa dipungkiri bahwa berita hoax telah menjadi wabah bahkan sebelum adanya pandemi Covid19. Meningkatnya kasus virus corona di Indonesia berbanding lurus dengan penyebaran berita hoax terkait Covid19.
Hal ini sangat mengkhawatirkan karena berita hoax sangat merugikan dan dapat memicu kepanikan bahkan kekacauan sosial di masyarakat. Berita hoax yang tersebar sangat meresahkan warga, hal ini berpengaruh pada psikologi seseorang dan berpotensi memicu stres hingga dapat berdampak buruk pada kesehatan. Dampak buruk yang paling rentan terjadi adalah rendahnya imunitas tubuh yang berakibat semakin mudah terjangkit virus corona tersebut.
Pandemi ini sangat berdampak secara nyata dalam kehidupan keseharian masyarakat dan telah menciptakan beberapa kebiasaan baru di masyarakat. Saat ini masyarakat dituntut untuk dapat beradaptasi dengan keadaan dengan selalu mematuhi protokol kesehatan dari menggunakan masker hingga menjaga jarak satu sama lain.
Namun seperti banyaknya penyebaran berita hoax di tengah pandemi, masih banyak pula masyarakat yang enggan mematuhi protokol kesehatan. Masih banyak ditemukan masyarakat yang tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak satu sama lain dan bahkan berkerumun dengan tidak memperhatikan protokol kesehatan.
Berangkat dari hal diatas, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Debora Putri melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II UNDIP membuat program sosialisasi mengenai berita Hoax dan New Normal guna mendukung pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid19 dan berita Hoax ditengah masyarakat.
Program tersebut dilaksanakan di Kelurahan Sendangguwo yang merupakan tempat tinggalnya. Memang ada yang berbeda dari KKN UNDIP kali ini dibandingkan dengan KKN sebelum-sebelumnya. Apabila biasanya KKN dilaksanakan secara beramai-ramai di suatu desa oleh seluruh mahasiswa KKN, namun KKN kali ini dilakukan secara mandiri dan berlokasi di kampung halaman mahasiswa masing-masing.Â
Meski berbeda dengan KKN yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, Debora mengaku tetap bersemangat dalam menjalankan KKN ini, dan berharap program yang ia laksanakan dapat berdampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sosialisasi ini dilaksanakan secara door to door kepada warga RT.09/RW.06 Kelurahan Sendangguwo, Semarang pada minggu ke-3 dan ke-4 pelaksanaan KKN, yaitu tanggal 21 Juli 2020 -- 27 Juli 2020. Pada sosialisasi tersebut warga di edukasi agar lebih berhati-hati dalam membaca dan menyebarkan berita yang mereka terima. Warga juga diingatkan agar tidak langsung mempercayai berita yang mereka terima dari berbagai sumber  dan harus mengecek keaslian berita terlebih dahulu.Â
Kemudian warga juga di edukasi mengenai tatanan New Normal, apa saja yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari agar sesuai dengan standar tatanan New Normal. Selain itu warga juga diingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun.
Selanjutnya Debora menyebarkan dan menepel poster infografis mengenai berita Hoax dan penerapan New Normal kepada warga sekitar. Kemudian sosialisasi juga dilakukan secara daring melalui infografis dan poster desain grafis yang dibagikan melalui media sosial instagram.
Program ini diharapkan dapat  menjangkau masyarakat secara luas dan memberi edukasi mengenai berita Hoax dan tatanan New Normal  secara masif dan praktis sehingga dapat berkontribusi dalam mengurangi penyebaran berita HOAX dan memutus rantai penyebaran Covid19 di Indonesia.Â
Oleh : Debora Putri K.S Â Â Â Â Â
Dosen Pembimbing : Ojo Kurdi, S.T., M.T., PhD