Mohon tunggu...
Debora Kristiani Rahardjo
Debora Kristiani Rahardjo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pembelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Profesi Guru, Benarkah Meningkatkan Profesionalitas Guru?

6 Maret 2023   19:48 Diperbarui: 6 Maret 2023   19:59 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Halo bapak ibu guru hebat,

Tentunya bapak ibu pernah mendengar istilah Pendidikan Profesi Guru alias PPG. Atau mungkin malah ada beberapa dari bapak ibu yang sedang mengikuti PPG ini. 

Apa alasan bapak ibu mengikuti PPG? Untuk menambah pengetahuan seputar pendidikan, merefresh ilmu yang didapat waktu kuliah S1 dulu atau malah sekadar demi mendapatkan Tunjangan Profesi Guru. 

Ada 2 macam PPG yang bisa bapak ibu guru ikuti yaitu PPG Dalam Jabatan dan PPG Prajabatan. PPG Dalam Jabatan diperuntukan bagi bapak ibu yang sudah terdaftar di Dapodik dan memiliki NUPTK. Sementara itu, PPG prajabatan diperuntukkan bagi guru yang belum terdaftar di Dapodik dan belum memiliki NUPTK. Masa studinya pun berbeda. PPG Dalam Jabatan membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan (1 Semester) sedangkan PPG Prajabatan membutuhkan waktu 2 Semester. 

Banyak guru yang berusaha keras demi bisa mengikuti PPG ini. Mulai dari seleksi administrasi, seleksi akademik, proses perkuliahan, hingga UKMPPG (Uji Komepetensi Mahasiswa PPG). Setelah lulus, guru akan mendapatkan sebutan atau gelar profesi guru (Gr.). Ada yang menyebut "Guru Profesional". Meskipun tak sedikit yang memilih tidak mencantumkan gelar tersebut.

Menurut kbbi (kbbi.web.id)

pro*fe*si*o*nal /profsional/ a 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --; 3 mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan amatir)

Berarti seorang guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian khusus untuk mengajar, membimbing, mengevaluasi, menilai, mendidik, melatih, dan mengarahkan peserta didik. Dalam proses studi PPG, guru atau calon guru dilatih untuk menjadi guru yang profesional. Bapak ibu akan belajar bagaimana menganalisis masalah di kelas, menentukan akar permasalahan, menentukan solusi, dan praktik mengajar. Sehingga setelah mengikuti PPG, diharapkan keterampilan sosial, profesional, pedagogik, dan spiritual guru juga meningkat. 

Lantas apakah semua guru yang sudah lulus PPG pasti lebih profesional? 

Tentu saja itu bergantung pada masing-masing individu. Apakah guru tersebut mau menjadi pribadi yang profesional? Mau menerapkan ilmu yang sudah dipelajari selama PPG? Mau menerapkan model pembelajaran inovatif di sekolah? Memanfaatkan teknologi yang ada dan mengikuti perkembangan zaman? Atau justru PPG hanya sebuah formalitas belaka demi selembar sertifikat pendidik dan tunjangan profesi guru?

Semestinya pertanyaan-pertanyaan ini yang harus dijawab dan menjadi perenungan bagi bapak ibu guru semua, baik yang sudah lulus PPG atau akan mengikuti PPG. 

Lulus PPG bukanlah kasta tertinggi bagi seorang guru karena telah dinyatakan sebagai guru profesional bergelar Gr. Lalu bersantai ria dan menjalani profesi guru sebagai rutinitas belaka. Namun lulus PPG dan menyandang gelar Gr.  adalah tonggak awal untuk menjadi guru yang lebih baik, guru yang kreatif, dan guru yang benar-benar mendidik, mengajar, melatih, menilai, mengevaluasi, mengarahkan, dan membimbing peserta didiknya. 

Guru yang sudah lulus PPG justru mendapatkan mandat besar untuk menjadi pendidik yang profesional. Jangan sampai selembar sertifikat pendidik yang kita dapatkan hanyalah formalitas dan kebutuhan administratif tunjangan profesi guru. Mari kita terus bergerak, berinovasi, berkreasi, dan berkarya demi anak-anak kita. Selamat melayani di manapun bapak ibu ditempatkan. Selamat berjuang bapak ibu guru profesional!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun