Mohon tunggu...
Debora Damanik
Debora Damanik Mohon Tunggu... Guru - Education Enthusiast

Menyukai dunia pendidikan, seni, budaya, dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Cara Membebaskanmu dari Beban Pikiran

10 Juli 2019   17:36 Diperbarui: 11 Juli 2019   15:03 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang setuju jikalau hidup ini selalu ada masalah yang datang silih berganti. Namun, terkadang dalam menjalani hidup ini, kamu berfokus kepada permasalahan sehingga menjadi beban pikiran dan mengganggu keseharianmu. 

Jika kamu biarkan, resikonya adalah kamu akan berhenti berkarya, perlahan-lahan menjadi manusia yang tidak produktif bahkan, sakit penyakit akan menggerogoti. Untuk menghindari resiko tersebut, berikut ini cara untuk membantu kamu membebaskan diri dari beban pikiran. Semoga bermanfaat!  

1. Tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. Sebagai contoh, jika kamu tidak jago dalam bidang akademis, bukan berarti kamu tidak lebih jago dari orang lain. Bisa saja orang lain tidak memiliki kelebihan dalam bidang non-akademis yang kamu miliki. Tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu hanya membuang-buang waktu. Lebih baik waktu yang kamu miliki, kamu gunakan untuk  mengasah kelebihanmu, agar berguna bagi kehidupanmu dan orang lain.  

2. Maafkan kesalahanmu, masa lalumu dan kesalahan orang lain

Bisa saja hari ini kamu menyakiti hati orang lain dan merasa bersalah, atau kamu sedang duduk dan mengenang masa lalumu yang menyakitkan, atau kamu membenci orang lain dan berharap untuk bisa membalas sakit hati yang kamu alami suatu saat nanti.  Mulailah untuk berhenti melakukannya. Terima dan maafkanlah situasi yang sudah terjadi. Walaupun mungkin sulit, berusahalah untuk melakukannya. 

Kita semua adalah makhluk hidup yang tidak sempurna. Pasti pernah melakukan kesalahan. Coba renungkan, Tuhan terus memaafkan kesalahanmu, mengapa kamu tidak bisa memaafkan kesalahan dirimu, masa lalumu dan orang lain?

3. Hindari perfeksionis berlebihan 

Sifat perfeksionis itu diperlukan dalam kehidupan. Contohnya, dalam mengerjakan karya seni, seorang seniman yang memiliki sifat perfeksionis, mampu menciptakan karya seni yang mendekati sempurna. Ketika mengerjakan suatu pekerjaan, terkadang dibutuhkan sikap perfeksionis untuk mendapatkan hasil yang mendetail, terhindar dari kesalahan, dan maksimal. 

Namun, sifat perfeksionis yang berlebihan mengakibatkan kerugian. Misalkan, ketika kurang puas menggapai prestasi dan menyalahkan diri sendiri karena kurang maksimal bukannya bersyukur, yang terjadi adalah perlu waktu lama untuk bangkit kembali, sehingga menjadi beban pikiran. Untuk itu, apapun yang kamu gapai, hendaklah mengucap syukur.

4. Tekuni hobi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun