Di masa covid 19 tahun 2020 sampai dengan September 2021 ini, PAUD dihadapkan dengan berbagai tantangan perubahan budaya, tata belajar, stimulus, maupun sikap belajar  dan budaya mengamati pelajaran via satu gadget -virtual learning at home. Adapun dua diantaranya adalah:
1. Karakter anak di masa PJJÂ
2. SIkap dan kelola kelas guru di masa PJJ
Pembelajaran PJJ bisa menyebabkan stress baik bagi siswa didik, orangtua, maupun guru, karena:
1. GUru mengajar via layar
2. Murid belajar via layar
3. Orangtua tiba-tiba harus mendampingi anak usia dini tiap hari, ekspetasi di luar dugaan karena sekarang orangtua menjadi guru di rumah bagi anak-anaknya dengan pendampingan online pagi hari dari sekolah.Â
Fakta yang ada saat ini adalah guru-guru harus bekerja sama dengan orangtua murid dalam mengatur jadwal penggunaan komputer/gadget di rumah sebagai sarana belajar anak di rumah. SElama ini anak-anak belajar di satu kelas, berkelompok, bekerjasama dengan murid lain, bermain bersama, mendengarkan guru, melaksanakan pekerjaan bersama di ruang kelas, bermain di halaman sekolah, serta mengikuti tata tertib sekolah. APakah ada perubahan sikap dan perilaku saat belajar di anak-anak dan pengaruh budaya mengajar dan penyampaian bagi para guru di masa Pandemik ini. Kita ketahui bahwa setiap anak belajar sendiri di rumahnya, didampingi orangtua/kakak/pengasuh. Guru menyiapkan bahan ajar dengan mengetahui bahwa semua harus disampaikan via ZOOM/video/suara/gambar secara online.
Mari kita hubungkan dengan Theory of Learning oleh John B. Watson  dalam penelitiannya Psychology as the Behaviours VIew it, bahwa "THeory of learning is based on the idea that all behaviours are acquired through conditioning. "
BEhaviourisme pun dikategorikan dengan
1. Classical conditioning: stimulus and responses (Ivan Pavlov). COntoh: Guru menciptakan suasana kelas yang menarik dan optimis, agar membantu siswa mengatasi rasa takut dan keraguan. Kegiatannya bisa murid dalam satu grup melakukan FGD, atau presentasi karya dengan suasana yang menggembirakan agar tak ragu menyampaikan hasil karya grup. COntoh juga, guru menyampaikan suatu materi dengan tepuk tangan, murid mengulangi gerakan guru, sambil tetap fokus ke guru.
2. Operant COnditioning (BT Skinner): Possitive reinforcement, Negative reinforcement, Punishment dan extinction. COntoh; guru memberikan reward/pujian kepada siswa yang berkinerja baik/memberikan jawaban tepat/berkelakukan rajin/ absensi bagus, murid yang dipuji biasanya akan mengulangi kelakukan baik tersebut. Atau pelajar akan mengerjakan PR tiap hari, karena ia tahu akan mendapatkan pujian/point tambahan dari guru.
DI saat masa covid ini, guru-guru TK harus mengkombinasikan classical conditioning dan operant conditioning mengingat situasi yg berjalan saat PJJ adalah:
1. Murid belajar, bermain, berolahraga depan layar komputer/TV
2. Murid melihat teman-temannya lewat layar
3. Orangtua/pendamping kemungkinan mengawal/menemani selalu dari belakang
4. Murid di dalam lingkungan rumah, dipengaruhi oleh situasi rumah (ada orangtua lagi memasak, kakak/adik lagi belajar online juga, fasilitas wifi kadang down,)
5. Guru mengajar dari rumah atau dari sekolah serta menyiapkan seluruh perangkat/media ajar dari laptop, kamera, serta semua buku/alat kerja/worksheet sudah ada di meja dan menerangkan bisa dari papan tulis/komputer
6. Guru harus mampu melihat semua anak didik dalam satu layar
7. Guru harus aware terhadap perubahan sikap anak saat online
Perubahan sikap apa yang mungkin terjadi selama PJJ dan dilakukan adaptasi?
Berbasis classical conditioning:Â
1. Dengan PJJ: guru memberi contoh bernyanyi bersama sebagai bentuk group excellence
2. Classical conditioning membuat karya2 kreasi yang mudah diikuti anak, memandu mereka dgn video, mengerjakan gambar dengan crayon/potongan kertas warna berbasis pola yang ada. Pujian diberikan online. Anak2 akan melihat bersama karya setiap anak dalam satu layar.
3. Anak akan belajar duduk rapih selama online, karena guru menyampaikan pembelajaran online harus dengan kamera nyala, sehingga anak terbiasa open.
4. Guru mengajar english secara direct dan anak mengikuti (tiru dan mengulangi bersamaan atau sendiri).Â
Berbasis Operant conditioning:
1. GUru siapkan lesson plan dan assessment per siswa dan membagi worksheet ke orangtua
2. Praise points saat online class ke students, bagi yang attend on time atau yang memberikan jawaban aktif
3. Murid dikondisikan untuk berpakaian seragam saat pembelajaran online, dan mendapatkan feedback apabila tidak mengenakan seragam sekolah.
4. Guru memberikan worksheet /pekerjaan rumah untuk dikerjakan setelah pembelajaran online, dan harus diperlihatkan pada hari esok dan memberikan stars bagi yang mengerjakan.
5. Guru mengamati perilaku siswa selama PJJ, dan aktif berkomunikasi dengan orangtua via WA/sms, sehingga meningkatkan komunikasi antara orangtua dan guru.
6. Behaviour guru berubah lebih aware terhadap hasil karya anak karena kebanyakan hasil karya anak disampaikan via wa /email/google sheet, yang artinya guru lebih sigap dan skilled dalam time management .
Umumnya, sikap dan minat belajar siswa selama masa virtual learning dipengaruhi:
1. Komitmen komunikasi dan kerjasama antara guru, sekolah, dan orangtua
2. DUkungan yang positive dan dinamis agar mengurangi stress baik bagi siswa, orangtua, dan guru
3. SIkap orangtua dalam mendukung penuh anak berkreasi dan belajar via zoom
4. Sikap guru tangkas, sigap dan gigih dalam membimbing anak via zoom, serta lebih aktif membaca perubahan sikap berbagai anak dalam layar.
5. Simulasi worksheet/tugas yang membangun kerjasama antara anak dan orangtua, tapi mendukung anak mengerjakan mandiri (beri contoh, bantu, dorong).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H