Reaksi radiolisis adalah proses yang terjadi ketika radiasi, baik elektromagnetik maupun partikel seperti neutron, berinteraksi dengan materi. Reaksi ini sering kali terjadi pada materi yang mengandung molekul air dan memiliki peran penting dalam proteksi radiasi, terutama dalam konteks medis, industri, dan lingkungan. Artikel ini akan mengulas bagaimana reaksi radiolisis ini terjadi, serta perannya dalam proteksi terhadap paparan radiasi.
Interaksi Materi dengan Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik, seperti sinar gamma dan sinar-X, memiliki energi yang cukup besar untuk mengionisasi materi. Ketika radiasi ini mengenai molekul air dalam tubuh atau lingkungan, molekul air tersebut dapat terpecah menjadi ion dan radikal bebas melalui proses yang disebut ionisasi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan Radikal Hidroksil (OH): Sinar gamma atau sinar-X memecah molekul air (HO) menjadi radikal hidroksil dan ion hidrogen. Radikal hidroksil sangat reaktif dan dapat merusak sel-sel biologis jika tidak segera diikat atau dinetralkan.
2. Pembentukan Hidrogen Peroksida (HO): Selain radikal hidroksil, reaksi lanjutan dapat menghasilkan hidrogen peroksida. Senyawa ini juga berbahaya bagi sel karena sifat oksidatifnya yang kuat.
Radikal bebas yang terbentuk dari radiasi elektromagnetik ini dapat mengakibatkan kerusakan pada molekul DNA, protein, dan lipid dalam tubuh. Oleh karena itu, dalam lingkungan yang memiliki risiko paparan radiasi, perlindungan melalui penggunaan zat-zat penangkal radikal bebas, seperti antioksidan, menjadi penting.
Interaksi Materi dengan Neutron
Neutron adalah partikel tanpa muatan yang juga dapat berinteraksi dengan materi. Ketika neutron mengenai inti atom, mereka dapat menyebabkan reaksi nuklir, termasuk pelepasan partikel atau radiasi sekunder. Dalam konteks proteksi radiasi, neutron terutama dipertimbangkan karena interaksinya dengan materi dapat menghasilkan isotop radioaktif, yang dapat menjadi sumber radiasi yang lebih berbahaya. Beberapa contoh reaksi neutron dengan materi meliputi:
1. Pembentukan Tritium dari Deuterium: Neutron dapat bereaksi dengan deuterium (isotop hidrogen dengan satu neutron) untuk menghasilkan tritium, isotop hidrogen yang bersifat radioaktif. Tritium sendiri adalah sumber radiasi beta, yang bisa berbahaya jika terhirup atau tertelan.
2. Aktivasi Nuklir: Neutron yang mengenai inti atom berat seperti uranium atau plutonium dapat menyebabkan pembelahan inti, menghasilkan fragmen radioaktif, dan energi panas yang signifikan. Reaksi ini umumnya terjadi di reaktor nuklir dan perlu pengendalian ketat untuk menghindari paparan radiasi bagi pekerja dan lingkungan.
Manfaat Radiolisis untuk Proteksi Radiasi