Mohon tunggu...
Bernadeta Valentina
Bernadeta Valentina Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Masih menekuni Ilmu Kelautan, belum sarjana. Menulis insting, sisanya menjelma sastra di https://debernval.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hiu di Ambang Kepunahan, tapi Masih Saja Diburu

10 Februari 2017   17:19 Diperbarui: 10 Februari 2017   21:25 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meraup keuntungan besar

Sirip hiu, yang hanya sekitar 5% dari bobot tubuhnya dapat mencapai harga $300/lb, dan menjadi salah satu makanan paling mahal di dunia menurut Pew Environment Group.  Dengan jumlah permintaan pasar yang tinggi, keuntungan dari perdagangan hiu menjadi fantastis. Namun, tentu saja jumlah itu tidak dikurangi perhitungan kerugian ekosistem karena populasi hiu yang semakin sedikit.

Sebaliknya, melestarikan hiu di habitatnya justru dapat menjadi daya tarik wisata bawah air yang menjanjikan. Menurut WWF nilai seekor hiu bagi wisata selam mencapai Rp 300juta-1,8milliar setahun. Indonesia memiliki lebih dari 100 spesies hiu dan menjadi salah satu lokasi dengan diversitas hiu tertinggi di dunia, maka bukan tidak mungkin bahwa daya tarik hiu dapat menjadi daya tarik wisata. Disamping itu, pelestarian hiu sebagai wisata selam secara langsung juga menjaga ekosistem laut.

Menjadi pengawal konservasi!

Anggaplah masih banyak orang yang belum mengetahui informasi ini. Bahkan meski mungkin kita tidak termasuk ke dalam kelompok masyarakat yang mengonsumsi atau memperjualbelikan hiu, bukankah menjadi tanggungjawab bersama untuk menghentikan spesies kita membiarkan hiu punah? Oleh karena itu, mari memulai langkah pribadi untuk tidak membeli produk dan makanan apapun berbahan hiu, dan menginformasikan kepada setiap orang dalam jangkauan kita untuk melakukan hal yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun