Mohon tunggu...
Debby Tabuni
Debby Tabuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional || UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Hubungan Internasional || UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Entertaiment Diplomasi Indonesia Melalui Wayang Kulit di Amerika

15 Juni 2023   16:36 Diperbarui: 16 Juni 2023   02:26 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diplomasi adalah salah satu instrumen penting dalam pelaksanaan kepentingan nasional suatu negara. Diplomasi dapat dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya diplomasi budaya. Diplomasi budaya adalah salah satu bentuk diplomasi yang menggunakan materi seni budaya seperti, seni lukis, seni tari, fesyen, kuliner, seni pertunjukan, seni pedalangan, dan sebagainya yang berkaitan dengan produk seni serta budaya masyarakat. Diplomasi budaya berbeda dengan diplomasi politik dan diplomasi ekonomi. Diplomasi budaya merupakan ajang promosi yang dibandingkan dengan target-target politis. Diplomasi budaya bukan diplomasi ekonomi tetapi beberapa hal menghasilkan target bersifat ekonomi, perspektifnya yaitu kerugian dan keuntungan. Diplomasi budaya merupakan soft power diplomacy. Kepentingan nasional memiliki tujuan yang dapat dicapai dengan cara-cara damai. Diplomasi budaya sebagai soft power diplomacy bukan berarti tanpa kekuatan (power) dan rapuh (lemah) melainkan bersifat manusiawi yang humanis dan bersahabat. Pada dasarnya diplomasi budaya adalah dialog lintas budaya yang tujuan uatamanya win-win solution dengan mempromosikan kehidupan damai dan pengakuan terhadap perbedaan primodial. Tugas utama dari diplomasi budaya yaitu mempromosikan peacefull coexsistance, yang ikut serta menjaga kerukunan dan kebersamaan hubungan internasional serta mengembangkan dan melestarikan tradisi dan warisan adiluhung dunia.

Indonesia melakukan diplomasi budaya dengan memperkenalkan wayang kulit di benua Eropa maupun Amerika. Dengan ditetapkannya wayang kulit sebagai salah watu warisan budaya Indonesia oleh UNESCO sejak 7 November 2003, menjadikan tanggung jawab Indonesia untuk memperkenalkan wayang kulit di negara lain. Wayang kulit sebagai salah satu seni budaya di Indonesia yang banyak digemari oleh masyarakat baik itu orang dewasa hingga kalangan anak-anak.

Diplomasi Indonesia melalui wayang kulit dilakukan dengan berbagai upaya. Upaya yang dilakukan Indonesia melalui wayang kulit melibatkan semua aktor, baik itu lembaga swasta, pemerintah, media, pengrajin, dan tentunya masyarakat Indonesia. Menurut catatan sejarah, diplomasi budaya awalnya dilakukan negara, oleh presiden Soekarno, yairtu pertunjukkan seni tari, wayang kulit, dan seni Bali. Dengan berkembangnya zaman, kini diplomasi budaya dapat dilakukan oleh setia warga negara, baik dilakukan secara langsung, pribadi, atas nama organisasi atau diplomasi budaya melalui dunia maya. Indonesia adalah negara yang beragam budayanya, tanpa disadari seni budaya Indonesia telah tersalurkan hubungan diplomatik yang baik dengan negara yang bersangkutan.

Diplomasi Wayang Kulit di Amerika

Diplomasi budaya yang dilakukan Indonesia di Amerika Serikat adalah wayang kulit. Wayang kulit adalah kesenian khas Indonesia yang banyak digemari oleh orang dewasa hingga anak-anak. Wayang kulit terkenal hingga menyebar ke luar negeri salah satunya Amerika Serikat sebagai The Shadow Puppet. Wayang Kulit sering di pentaskan beberapa kali di New York, California, hingga Coneccticut untuk menarik betapa seriusnya mereka melihat dan mendengar inti cerita dari wayang tersebut, hingga kagum kepada sang dalang yang berbicara, bernyanyi, dan bercanda dalam bahasa inggris.

Diplomasi wayang kulit ini merupakan salah satu langkah memperkenalkan budaya Indonesia ke Amerika Serikat. Respon yang didapatka dilur negeri terhadap wayang semakin meningkat dengan jumlah penggemar yang semakin bertambah. Pemilik wayang dan gamelan di Amerika saat ini mencapai 150 orang. Diplomasi Indonesia dalam mempromosikan wayang kulit melibatkan semua kalangan. Dimana istilah yang sering digunakan dalam HI yaitu multi-track-diplomacy. Multi track diplomacy berarti kegiatan diplomasi tidak hanya dilakukan oleh pemerintah sebagai aktor internasional atau lembaga non pemerintah tetapi warga negara juga dapat berperan dalam mempromosikan.

Diplomasi budaya yang dilakukan kedua negara terjalin cukup erat. Indonesia yang memiliki kepentingan di Amerika Serikat melihat hubungan erat tersebut, Indonesia berusaha mempertahankan dan mempererat hubungan persahabatan dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat sebagai salah satu negara besar dan superpower di dunia internasional. Maksud dan tujuan Indonesia dalam memperkenalkan wayang kulit di Amerika sebagai diplomasi budaya yaitu agar masyarakat dan negara Amerika Serikat mengenal kebudayaan Indonesia dan mempertahankan hubungan kedua negara tersebut. Dengan mempertunjukkan dan mengenalkan wayang di Amerika Serikat maka secara otomatis masyarkat Amerika Serikat akan mengenal karakter dan citra bangsa Indonesia. Adanya diplomasi budaya ini akan menghilangkan persepsi buruk dan negatif tentang Indonesia oleh masyarakat sana. Dikaeranakann dalam setiap cerita perwayangan ceritanya mengandung unsur religius, pendidikan, karakter, moral, sosial, budaya, dan politik yang dimilik Indonesia.

Beberapa hal tersebut membuat kebudayaan dapat membuka jalan bagi tercapainya tujuan diplomasi kebudayaan Indonesia. Penggunaan wayang sebagai alat kebudayaan akan menghasilkan dampak diplomasi yang positif bagi Indonesia dalam setiap pertunjukkan wayang di Amerika Serikat. Keunikan wayang sebagai tools dan alat kebudayaan akan menghasilkan citra yang positif dari negara asing maupun masyarakat internasional terhadap Indonesia. Sebab cara diplomasi budaya ini lebih bersahabat dan tentunya menekankan pada nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Indonesia memiliki harapan yang besar agar bangsa dan negara Amerika Serikat tertarik dengan kebudayaan Indonesia serta mau mengenal, memahami, dan mempelajari kebudayaan Indonesia lebih dalam. Dengan begitu, negara Amerika bisa mengenal karakter dan dan kebudayaan Indonesia. Salah satu proses atau langkah yang dilakukan Indonesia untuk memperkenalkan wayang pada dunia adalah dengan mengadakan pertunjukkan wayang di Amerika Serikat seperti di kantor kedutaan, universitas, lembaga seni, maupun tempat-tempat yang strategis untuk mempromosikan pertunjukkan wayang.

Hal menarik yang perlu untuk diketahui dan dipelajari lebih lanjut adalah memahami nilai-nilai dan karakter apa saja tang diupayakan dan diutarakan Indonesia melalui wayang sebagai alat diplomasinya. Selain itu, mempelajari sejauh mana pertunjukkan wayang telah menarik minat masyarakat di Amerika dan seberapa dalam mereka belajar budaya Indonesia. Diplomasi kebudayaan telah berlangsung sejak lama bukti menjadi alat dan tools yang efektif untuk mencapai suatu kepentingan bangsa dan negara. Diplomasi budaya wayang dapat meningkatkan citra dan ciri khas bangsanya didalam masyarakat internasional dan tatanan dunia. Dalam setiap pertunjukkan wayang baik di dalam negeri maupun di luar negeri, pertunjukkan wayang tidak hanya menampilkan nilai-nilai atau ajaran moral saja. Akan tetapi, disetiap pertunjukkan wayang mengandung paradoks kritis dan sarkastis. Hal tersebut diutarakan melalui tokoh-tokoh dalam cerita atau lakon dalam setiap pertunjukkannya. Kisah-kisah dan tokoh-tokoh dalam cerita mengajarkan kita bahwa tidak selamanya yang baik itu menjadi baik dan tidak selamanya yang jahat menjadi jahat. Dalam cerita-cerita wayang yang dipertunjukkan secara tidak langsung menghimbau masyarakat untuk lebih taat aturan, peduli terhadap kemanusiaan, serta memiliki prinsip hidup yang jujur dan teguh.

Dengan keragaman budaya yang dimiliki Indonesia. Wayang kulit merupakan salah satu dari kekayaan seni dan budaya Indonesia. Upaya pemerintah dalam menghadirkar wayang kulit Indonesia melawan Amerika Serikat, berarti hubungan diplomatik Indonesia dengan negara Amerika telah tersalurkan dengan baik, setidaknya banyak jalan yang bisa digunakan untuk mengimplementasikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun