Sejak aku masih duduk di bangku SD, aku sudah terbiasa dengan hidup dalam keteraturan. Mungkin banyak orang berfikir ini pasti karena disiplin keras yang diterapkan oleh papa dan mama dirumah. Aku bersaudara dengan 2 kakak dan 3 adik. Kami ber 6 berbeda watak, sifat, dan kebiasaan. Mungkin yang mirip hanya wajah kami ber 6 memiliki hidung yang mancung dan manis seperti mama. dan ganteng mirip dengan papa.
Papaku sangat sibuk dengan pekerjaannya membela dan mendukung orang-orang kecil, sederhana yang memiliki masalah hukum. Selain itu papa juga aktif dengan organisasi partainya saat itu, Partai Murba.
Jadi sudah pasti waktu papa untuk kami hanya sedikit dirumah. Karena selepas dari pensiun DPR nya, papa hanya memberi sedikit dari penghasilan untuk kami sekeluarga, karena harus berbagi dengan organisasi partai nya saat itu juga karena sifat sosial yang tinggi papa ku, sering berikan sebagian gaji nya untuk orang-orang di sekitarnya.Â
Papa dan Mama juga pernah membuka usaha percetakan, namun bangkrut. Karena kondisi demikian, akhirnya mama mencari tambahan penghasilan dengan berbisnis menjadi pemborong. Segala jenis bisnis apapun yang penting halal, pasti dijalankan oleh mama.
Karena papa dan mama sibuk diluar rumah, kami dirumah ber-6 bergandengan tangan, saling menolong kakak dengan adik dan sebaliknya. Untung nya saat itu jam sekolah kami ber-6 bergantian masuk nya, jadi di rumah pasti kami saling bergantian, ada yang masuk ke sekolah di pagi hari dan ada pula masuk di siang hari . Karena dikondisikan demikian, secara tak langsung kami sudah terbiasa mengerjakan tugas-tugas di rumah. Kami pun belajar mandiri dirumah.Â
Aku sangat mandiri di dalam keluargaku, jika dibandingkan dengan ke-5 saudaraku yang lain. Sebelum tugas sekolah ku kerjakan, ku periksa dahulu PR ke 3 adikku, lalu setelah selesai ku periksa semuanya, kemudian aku kerjakan tugas-tugas sekolahku. Sambil juga belajar agar jika ada ulangan esok hari aku sudah siap.
Mama selalu bangun jam 4 pagi, disaat semua terlelap, mama sudah menyiapkan makanan pagi untuk kami, beserta dengan bekal makanan untuk kami bawa ke sekolah, dan menyediakan pakaian kerja untuk papa .Â
Sampai di rumah setelah lelah bekerja diluar, mama pasti periksa semua kebutuhan kami. Selain itu mama juga mengajak kami agar bercerita pengalaman di sekolah hari itu .Â
Mama selalu pastikan agar nilai pelajaran kami disekolah baik. Jika diantara kami ada yang mendapatkan nilai buruk, mama menasihati kami sambil memberikan semangat agar kami berusaha berjuang mendapatkan nilai terbaik.Â
Berbeda dengan sikap papa terhadap kami, jika ada anak-anaknya yang mendapatkan nilai merah, pasti sapu lidi sudah siap menghampiri kaki kami, dengan rasa sakit dan meninggalkan bekas luka di betis .
Suatu hari adikku Mery, kambuh sesak nafasnya .Sepanjang malam hari mama mengurus Mery ,bahkan mama tidak tidur malam itu. Akhirnya mama tidak pergi bekerja hari itu,menunggu sampai Mery sembuh.Â
Keadaan ini kadang juga terjadi pada kami yang bergantian sakit. Bahkan pernah papa sakit dalam waktu lama,stroke di opname di rumah sakit.Puji syukur ALLAH ,papa sembuh sehat dapat beraktifitas kembali ,namun sudah berkurang .Hal ini menyebabkan penghasilan papa menurun .
Mama kehilangan peluang kesempatan bisnisnya ,karena harus mengurus Papa,namun Mama berjuang dengan kreatif nya. Mama menjual semua hasil tanaman dan buah yang ada di halaman rumah kami yang luas.
Ada kangkung,bayam,daun singkong ,buah pepaya , mangga,jambu air,jambu kelutuk ,kelapa , tebu ,cermai dan pisang . Mama tidak malu mencari uang dengan menjual hasil kebun sendiri,walau kadang pernah di cemooh oleh teman-teman mama .
Sambil mengurus penjualan hasil kebun , mama selalu perhatian pada kami di saat kami berulang tahun ,pasti mama akan memberi hadiah berupa masakan istimewa kesukaan kami .Â
Selain itu mama juga mendidik kami dengan budi pekerti ,sehingga sampai hari ni kami berumah tangga,mempunyai nilai luhur dan sopan santun .Â
Setiap bangun pagi dan malam hari menjelang tidur, mama mengajak kami ber 6 untuk Ber Doa bersama ,walau kadang papa tidak ikut karena kesibukannya.Â
Disetiap hari Minggu, mama selalu memastikan kami ber 6 untuk rajin ke Sekolah Minggu ,beribadah di Gereja . Demikian juga dengan mama dan papa rajin beribadah di Gereja.
Mama sangat pandai berhitung ,cerdas tangkas. Dimasa hidupnya mama pasti hafal untuk setiap nilai uang keluar masuk setiap hari nya,akibatnya kami ber 6 tidak pernah dapat membohongi mama .Â
Selain itu mama juga mengajari kami mengelola kelebihan dan talenta yang kami miliki ke 6 anaknya .Aku mulai terbiasa berhadapan dengan banyak orang tanpa rasa malu,berbicara didepan umum, mengurus banyak hal urusan rumah tangga.
Puji syukur ALLAH, kami ber 6 semuanya dapat di sekolah negeri sampai SMA..lalu ke 2 kakakku dan 2 adikku dapat kuliah di negeri ,sementara aku dan Mery di swasta.
Saat liburan tiba ,aku mencoba bekerja paruh waktu agar mengurangi beban biaya kuliah ku. Puji syukur ALLAH, kami ber 6 menyelesaikan kuliah dengan lebih cepat waktunya ,sehingga membuat bangga papa dan mama .
Rasanya kami tak pernah melihat mama mengeluh dalam situasi sesulit apapun. Pernah di tahun 2002 lalu ,rumah kami kebanjiran masuk air sampai setinggi atap rumah saat hujan deras.Â
Dengan bersusah payah kami merapikan kembali rumah yang sangat kotor dan rusak di beberapa ruangan . Mama tidak pernah mengeluh ,justru Ia mengajak kami belajar Bersyukur dan Ber Doa pada ALLAH. Aku pun beberapa kali di opname di rumah sakit diurus oleh mama . Hanya air mata tampak di wajah mama saat mengurus papa sakit dengan waktu lama dan di saat papa mendahui nya kembali ke ALLAH Sang Pencipta di tahun 2005 .Â
Mama tidak lama berkabung,langsung bangkit dan berjuang untuk mengurus ke 2 adikku dan memperhatikan kami ber 4 yang sudah berumah tangga.Â
Tak pernah kulihat mama sakit di sepanjang hidupnya. ,mungkin Ia menahan rasa sakitnya agar tidak kami lihat . Hanya 2 x di sepanjang hidupnya, Mama di opname di rumah sakit sampai Saat mama di opname di rumah sakit pun, mama banyak bernyanyi , mendengarkan musik, tak pernah sedikitpun megeluh. Mama dipanggil ALLAH Sang Pencipta 31 Januari 2014 ,melalui proses 29 hari menderita sakit  terkena Syrosis stadium 4.
Ku tuliskan kisah ku ini agar aku bersama suami dan ke 2 anakku juga ke 4 saudaraku ( karena adikku ke 5 Tigor sudah meninggal di tahun 2017) agar selalu Mengingat Ketulusan hati dan Kebaikan mama di sepanjang hidupnya selama 85 tahun . Teladan mama di sepanjang hidupnya dapat kami ikuti sampai akhir hayat hidup.Amin Mama Pahlawan ku....
Doa seorang Ibu untuk ke 6 anaknya di setiap waktu.Doa seorang Opung untuk 8 cucu nya .Doa seorang wanita sederhana untuk sesamanya di setiap waktu. Terima kasih Mama untuk semua yang mama berikan untuk kami .
Mama hebat,luarr biasa  hidup mu !
Ibu........Pahlawan  Kehidupan .
22-12- 2021
17:37
DEBORAH Â NAINGGOLAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H