Mohon tunggu...
Debby Ananda Hanny
Debby Ananda Hanny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya salah satu mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, salah satu hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanggapi isu peningkatan cukai rokok untuk kualitas hidup yang lebih baik menurut sudut pandang mahasiswa

25 Oktober 2024   10:24 Diperbarui: 25 Oktober 2024   10:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2023 dan 2024 pemerintah mulai memberlakukan kebijakan untuk peningkatan cukai rokok yaitu dengan rata-rata kenaikan 10%, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191 Tahun 2022 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau berupa Cigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot dan Tembakau Iris.  Peningkatan cukai disesuaikan dengan tingkat inflasi dan daya beli konsumen, Pemerintah memberlakukan kebijakan tersebut untuk mendorong perokok aktif mengurangi kebiasaan merokok mereka yang dapat menganggu kesehatan. 

Menurut saya sebagai seorang mahasiswa Universitas Airlangga dari rumpun kesehatan, pemberlakuan peraturan dan kebijakan tersebut merupakan tindakan atau langkah positif untuk dapat menyelamatkan masyarakat dari perilaku hidup tidak sehat. Sebelumnya saya pernah mengetahui terkait data harga rokok dipasaran yang tergolong murah dan memiliki akses mudah untuk diperjual belikan membuat para konsumen mudah untuk mendapatkannya. Tindakan yang dilakukan pemerintah cukup menyita perhatian saya dikarenakan melihat lingkungan sekitar dan saya juga banyak menjumpai perokok aktif yang bukan hanya dari golongan muda tetapi golongan tua. 

Peraturan dan kebijakan tersebut saya harap mampu mengubah kebiasaan masyarakat dan menyelamatkan generasi penerus bangsa Indonesia untuk meningkatkan angka harapan hidup di Indonesia. Perokok aktif di Indonesia sudah mencapai 70 Juta orang dengan persentase terbanyak yaitu golongan muda atau remaja, hal ini cukup memprihatinkan bagi saya. Dengan jumlah perokok aktif sebanyak 70 Juta di Indonesia tentu mempengaruhi kekhawatiran terkait berbagai serangan penyakit, penyakit-penyakit seperti jantung, stroke, dan infeksi paru-paru yang membunuh. Jumlah kematian tiap tahun yang semakin meningkat harus menjadi perhatian bagi pemerintah dengan langkah tegas untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya merokok. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun