Menakar Kinerja 10 Tahun Pemerintahan SBY-Boediono

Jika kinerja pemerintah SBY dipotret dari hasil survey, maka apresiasi pada pemerintahan SBY sangat tinggi dan layak diapresiasi, lalu bagaimana dengan kinerja pemerintahan SBY jika dilihat dalam pendekatan lebih substantif, yang terlihat dan dialami langsung rakyat? Meskipun, adanya beberapa kemunduran pemerintahan, tetapi kinerja dan prestasi 10 tahun Pemerintahan SBY-Boediono sangat membanggakan dengan catatan manis, terutama kinerja di bidang, ekonomi, hukum dan politik. Setidaknya ada beberapa kasus yang menjadi catatan manis pemerintahan SBY.

Di bidang hukum dan pemberantasan korupsi. Beberapa kasus yang mendapatkan perhatian publik seperti kasus Bank Century; rekening gendut pejabat Polri, hambalang dan kasus korupsi kepala daerah, pemerintahan SBY betul-betul menegakkan hukum tanpa pandang bulu. KPK sebagai lembaga yang ada dalam sistem pemerintahan kita bekerja secara independen tanpa intervensi Presiden SBY. Ini menjadi catatan buat kepemimpinan yang baru.

Bahkan Presiden SBY justru mempersilahkan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) untuk memeriksa kader kader partai demokrat jika terbukti bersalah. Dukungan ini membuktikan konsistensi pemerintahan SBY dalam menciptakan pemerintahan yang bersih. Di setiap kesempatan pidatonya, SBY serlalu menegaskan akan memimpin langsung pemberantasan korupsi dan hukum harus menjadi panglima di negeri ini. Pemberantasan korupsi bukan lagi sebatas retorika ini dibuktikan oleh Presiden SBY yang berhasil membersihkan beberapa kementriannya dari para koruptor termasuk institusi penegak hukum yang dibawahinya, Kepolisian dan Kejaksaan.

Kinerja pemerintahan SBY di bidang ekonomi juga sangat menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,3 persen patut disyukuri ditengah fluktuasi nilai tukar rupiah yang belum stabil. Persoalan kemiskinan, dan menurunnya angka pengangguran, krisis listrik yang teratasi, serta problem infrastruktur yang terukur dari program MP3EI menjadi catatan pembangunan riil pro rakyat. Belum lagi program-program pro rakyat seperti KUR, dana BOS, Jamkesmas, dan beasiswa yang sampai ini anggrannya terus naik. Daya beli masyarakat juga semakin membaik. Berdasarkan hasil survey LSI awal 2014, persentase masyarakat yang menilai bahwa kondisi ekonomi lebih baik dari sebelumnya naik cukup tajam, dari 49 persen ke 59 persen. Sebaliknya, yang menilai bahwa kondisi ekonomi sekarang lebih buruk, persentasenya justru menurun, sebesar 11%. Itu artinya pemerintah dinilai berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan SBY-Boediono setidaknya berhasil memenuhi janji-janji kampanyenya. Berangkat dari sekelumit data dan catatan di atas, wajar pula jika 10 tahun Pemerintahan SBY-Boediono layak mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat.